37. Seorang Singa Yang Sedang lelah

63 5 2
                                    

Makasih buat kalian yang udah vote dan komen di part sebelumnya.

Bintang seneng, ya walaupun gak cocok sama mata yang ditujukin, tapi gak papa. Bintang tetep seneng.
Seengaknya seperempat pembaca MZ bisa menghargai author yang buat cerita ini, tankyou All😘

Yang ini lebih baik ya;)

[Milik_Zian]

Feo tidak tau kenapa dia merasa hidupnya sedikit lain sekarang, tepat saat dirinya dihianati oleh sahabatnya, ah tidak! Bahkan gadis yang sering bercepol itu tidak sudi menganggap Zoe Dean Filner sahabatnya.

Dia benar-benar tidak sudi!

Tapi ini benar, setelah kejadian itu banyak kejadian lanjutan yang membuat gadis itu merasa berat untuk menjalaninya.

Alova di bully lalu dirinya tepat tidak ada untuk membantu, persahabatan yang terjalin hampir satu tahun hampir tidak bisa terselamatkan, lalu dirinya menjadi korban bullying dan pelecehan yang syukurnya tidak semakin jauh, dan sekarang?

Hidupnya agak sedikit tidak tenang karena cowok terkenal sekelas Zian malah terus menempelinya, dia risih sendiri dengan pandangan orang-orang padanya. Ini sungguhan!

Feo malas menjadi pusat perhatian, dirinya hanya ingin tenang saja, tidak lebih.

Tapi nyatanya itu sulit saat dirinya menjadi milik zian yang cowok itu sendiri seenaknya mengklaim depan umum, juga lagi mendekatinya tanpa rasa lelah.

Dia jadi sedikit canggung!

"Feo, lo kenapa jalannya cepet banget sih? Buset itu langkah lebar amat! Kalo gak bisa lebar, jangan dilebarin! Tar jatoh baru nyaho lo!" Feo memejamkan mata mendengar protesan cowok tingg—ah tidak! Bahkan kelewat tinggi untuknya, mana bisa tinggi badannya hanya setinggi sikut cowok itu sendiri?

Itu benar-benar tidak adil!

"Eh anjir, hampir aja. Kalo mau berhenti ngucap Neng, tar kalo gue nabrak gue juga yang salah." Feo memutar badannya menatap malas pada Zian yang memasang wajah tengil, dia bahkan tersenyum lebar sambil memperlihat giginya saat ditatap olehnya.

"Lo mau apa sih, Zi? Gua capek lo intilin mulu!" Ini benar, Feo merasa capek dan muak diintilin oleh Zian, ya walau uangnya kadang tidak tersentuh sama sekali karena sering dijajanin oleh Zian.

Tapi tetap saja, dia sedikit tidak nyaman!

"Hmm, kenapa?" Feo mundur saat cowok itu membungkuk mejajarkan wajah mereka, gadis bercepol dan berhoodie warna biru yang kebesaran itu nampak terkejut, gemas Zian melihatnya.

Bagaimana bisa dia baru ngeh sekarang kalau Feo semenggemaskan ini? Ah, bahkan dia sangat ingin mencubitnya tapi sangat takut ditepis begitu saja.

Walaupun ukuran tubuh itu kecil, tetap saja sangat bisa membuat melawan dirinya, sikap Feo yang pemberani sangat tidak cocok dengan ukuran tubuhnya yang kecil.

"Zian! Jangan gini!" Percayalah, jantung Feo itu sangat tidak aman saat berdekatan dengan Zian, cowok tampan dari keluarga Albaretha itu benar-benar membuat jantungnya tidak aman.

Bahkan terkadang gadis itu berusaha menepis hal-hal asing yang ingin masuk ke dalam hatinya, si sulung Albaretha sangat pintar membuatnya goyah akan satu hal, dan itu membuatnya takut. Takut jatuh dengan pesona yang cowok itu bagi, walaupun kalo boleh jujur, dia sudah jatuh dan mustahil untuk tidak merubah rasa itu dengan rasa suka.

Milik Zian[✔] SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang