Prolog

2.3K 82 5
                                    

Hell-o! Call Me Kak Bintang, Selalu Dukung Ceritaku Dengan Cara Vote, Komen Dan Follow Akun Ini👌Makasih🙏
.
.
.
Selamat datang di cerita kak bintang yang baru:) Semoga suka 😘

[Milik_Zian]

"Setdah! Panas amat ya!" Selalu menggerutu adalah kebiasaan seorang lelaki tampan yang kini sedang duduk manis di atas motornya, sambil menunggu lampu kembali hijau dengan terik matahari yang sangat panas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Setdah! Panas amat ya!" Selalu menggerutu adalah kebiasaan seorang lelaki tampan yang kini sedang duduk manis di atas motornya, sambil menunggu lampu kembali hijau dengan terik matahari yang sangat panas.

Bayangkan kalian harus berjemur di tengah jalanan aspal dengan pengendara lainnya juga, apa lagi jam saat itu menunjukan pukul dua siang beh panas amat dah tuh.

"Ni lampu merah gak mau berubah apa gimana sih?! Lama amat cuman mau berubah!" Kekesalan lelaki tak berhenti di situ, mendengar suara klakson dari pengendara lain membuat dia sedikit emosi dan kesal.

Mata elangnya yang berada di balik helm mengelilingi jalanan, dari ke kiri ke kanan dan kebelakang, seakan mengabsen ada berapa kendaraan yang mengantri untuk melaju setelah lampu merah itu berubah hijau.

Matanya tak sengaja melihat ke arah taksi yang berada tepat di sampingnya, pandangannya tak ingin lepas dari gadis yang berada di dalamnya seakan ada magnet untuknya melihat gadis itu, merasa diperhatikan gadis itu menoleh ke samping tepat di mana cowok itu berada.

Senyum ramah juga kepala yang sedikit ditundukan ditunjukan pada sang pemuda yang entah siapa itu, lampu merah berubah hijau taksi yang membawa gadis itu pergi meninggalkan sang pemuda yang masih memperhatikan-nya.

Tak beranjak dari sana sang pemuda masih saja betah di atas motornya dengan pengendara lain yang sudah pergi, jantunya berdetak dua kali lipat melihat senyum si gadis yang entah siapa, dan tanpa pemuda itu sadari hatinya sudah di bawa pergi oleh gadis itu.

Tin!
Tin!

Lamunan pemuda itu buyar mendengar bunyi klakson yang tak sabaran dari belakangnya, dia menoleh dan kemacetan panjang terjadi akibat motornya yang tak jalan-jalan.

"Woy maju anjik!"

"Minggir woy!"

"Jalan pe'a!"

Sial! Dengan persaan dongkol dia melajukan motor besarnya, senyum di bibirnya terbit begitu saja tanpa di minta, gadis itu, dia telah berhasil membuat pemuda itu jatuh cinta pada pandangan pertama.

Membawa sebagian hatinya pada si gadis, dia bersumpah akan mencari tau dan memiliki gadis dengan senyum yang berhasil membuat jantungnya berdetak dua kali lipat itu.

Milik Zian[✔] SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang