29. Pilih Mana?

68 4 1
                                    

Hall-O! Welcome To The World Of Istana VR di sini Queennya Bintang EviRs😈 Karena kalian berada di wilayahku kalian harus ikuti peraturanku, ini Istananya VR tempat sebuah cerita menjadi nyata:)

Vote dan komen atau bisa juga sekalian ikuti akun ini, biar kalian gak ketinggalan update terbaru dari Istana VR🍒
.
.
.
Tandai Typo😋

Spam Emot😈 Biar Bintang Semangat Dan Cepe Up!
(Minimal satu orang lima Emot!)

Tank You All!😘

[Milik Zian]

Kaki yang berbalut celana SMA abu-abu ikut bergerak gelisah, agak ragu untuk mengentuk pintu yang sejak tadi sudah tertutup rapat, padahal dirinya sudah hampir dua puluh menitan menunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaki yang berbalut celana SMA abu-abu ikut bergerak gelisah, agak ragu untuk mengentuk pintu yang sejak tadi sudah tertutup rapat, padahal dirinya sudah hampir dua puluh menitan menunggu.

Dia rela tidak sekolah hanya untuk pergi ke tempat ini, pikirannya sejak semalam sudah tidak nyaman dan dia butuh tempat yang cocok untuk menangkannya, dan entah kenapa kakinya mengajak ke sini.

"Zian? Itu kamu ya?" Tubuh pria itu tersentak mendengar suara lembut yang memanggil namanya, dia sedikit menoleh lalu tersenyum sambil bergerak gelisah, terlalu lama berpikir sampai tidak sadar kalau gadis yang ditunggu telah keluar.

"Iya Ra, ini aku." Gadis yang dipanggil 'Ra' itu tersenyum sambil meminta sang Tante untuk membantu dia menemui sang pria, cowok itu yang peka langsung menolong dengan membantu agar kursi roda itu aman di tempatnya.

Lalu matanya bergulir pada wanita yang sudah berusia di atas tiga puluh tahun, cowok itu tersenyum. "Assalamualaikum Tante, boleh minjem Anara-nya ngak? Disini aja kok, gak kemana-mana."

"Walaikum salam Zi, emangnya kamu gak sekolah? Kok mau disini sama Anara?" Jelas wanita itu bertanya, cowok itu datang dengan seragam SMA yang masih melekat, jam juga masih menunjukan pukul setengah delapan, tapi kenapa cowok itu disini?

Cowok itu nyengir dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Hehe, nggak dulu Tan, pengen ketemu sama Anara soalnya." Jawaban yang kelewat jujur, wanita itu tersenyum sambil geleng-geleng kepala, tidak menyangka pemuda ini akan datang dan beralasan ingin bertemu ponakannya, selalu alasan itu yang ia dengar, tapi dirinya cukup beruntung setidaknya ada yang mau menjadi teman dari sang ponakan yang jelas berbeda dari orang normal yang lain.

"Yaudah kalo gitu, Tante titip Anara ya, soalnya harus ke pasar beli bahan buat masak." Wanita itu menepuk bahu si pemuda lantas mencium sang ponakan yang sejak tadi mendengarkan dengan senyuman, setidaknya sekarang ada orang yang bisa dipinta tolong untuk menjaga sang ponakan sebelum dirinya pergi.

Selepas perginya wanita itu, mereka berdua tetap diam tidak ada yang buka suara, sampai gadis itu merasakan pahanya ditaruh kepala yang membuat dia tau kalau pelakunya adalah pemuda itu, dia tersenyum lalu menghinggapkan tangannya pada kepala cowok itu.

Milik Zian[✔] SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang