47. Cari Mati!

42 4 0
                                    

Selamat datang pembaca baru😋

Dan terimakasih yang masih sangat bertahan❤

Jangan lupa vote ya❤

Selamat menikmati🪶

°MZ°

Sudah lebih satu minggu tidak ada kehadiran Zian di dalam sekolah, dan rasa perbedaan itu benar-benar sangat mereka rasakan, Dua kali SMA Kencana sepi tanpa kehadiran seorang Albaretha Zian Alexander dan rasanya benar-benar asing.

Sepi dan seperti tidak bernyawa, biasanya lorong dan koridor sekolah penuh dengan teriakan random dari lelaki itu atau tidak candaan yang tidak bermutu yang biasanya hanya di depat dari si tengil Zian, namun kali ini benar-benar tidak ada sama sekali.

Benar-benar membuat perbedaan itu sangat dirasakan.

Apalagi untuk orang-orang yang dekat dengan si sulung Albaretha dan juga berteman baik, jadi hal itu benar-benar dirasakan oleh mereka, seperti sekarang contohnya.

Meja kantin yang biasanya ditempati oleh mereka-Four Prince-biasanya akan selalu ramai namun kini mendadak sangat sepi dengan wajah tak bersemangat penghuninya, walaupun makanan sudah tersaji sangat nikmat di meja mereka tapi tidak satupun yang bernafsu untuk memakannya.

Semua mendadak tidak berselera secara berjamaah.

Bukan hanya dengan posisi yang sama namun juga dengan pikiran mereka yang juga sama, tertuju hanya untuk satu orang, yang tidak lain dan tidak bukan adalah mahluk tidak berakhlak seperti Zian, iya cowok tengil itu kini menguasai pikiran semua orang.

Tentang bagaimana keadaannya atau bagaimana ke depannya tentang jalan takdirnya yang ditentukan? Semua memikirkan hal yang tidak harusnya dipikirkan, padahal Zian saja sudah baik-baik saja dengan hal itu, eh malah yang masih kepikiran adalah teman-temannya.

Taik memang!

"Pulang sekolah ke rumah sakit?" Pertanyaan tiba-tiba dari Alova membuat mereka kembali sadar, suara bising para siswa lain kini masuk ke telinga masing-masing, tidak seperti tadi yang rasanya tidak mendengar suara apapaun, aneh memang.

Maksudnya harusnya tidak terlalu dipikirkan? Zian loh tidak mati hanya sakit dan butuh dioperasi-yang mungkin saja sudah selesai-lalu kenapa ekspresi mereka nampak begitu menyedihkan dan juga sangat kalut? Padahal harusnya tidak begitu.

"Gue gak bisa, ada urusan yang gak bisa gue tinggal." Om Burhan alias Raja Farhandra menolak secara langsung tanpa melihat satu persatu dari wajah mereka, ya satu dari mereka yang sedang duduk bersama dengan orang-orang terdekat Zian adalah Raja.

Tumben 'kan? Hoho biasanya mana sudi Raja mau bergabung dengan manusia seperti ini, cowok berandalan itu biasanya akan memilih untuk ke belakang sekolah untuk merokok, tempat biasanya dirinya akan merasa nyaman selain tempat sepi lainnya, ya semonoton itu hidup sang berandalan sekolah ini.

Kalau-kalau saja tidak ada si anjing Zian mana bisa Raja merasakan hidup yang se-menyenangkan sekarang, mengumpati orang tolol macam Zian bagai terapi mental untuk Raja yang memang sangat butuh sekali hal begitu untuk tetap waras.

Ya walaupun memang tanpa Zian pun Raja juga sering mengumpati orang-orang yang bahkan hanya bernafas saja di depannya, menurut sang berandalan itu sudah sangat menjadi alasan kurang ajar dan sangat patut untuk diumpati dan di ulti sampai tulang, cih bentuk kurang ajar kalau kata Raja mah!

Padahal 'kan tidak begitu, tapi memang kenyataannya Raja sangat mudah terusik dan juga risih pada orang-orang, itu juga yang menjadi alasan paling banyak kenapa Raja tidak punya teman sama sekali, selain karena sikap dan juga penampilan cowok itu yang terlihat sangat urakan, sifat yang gampang untuk mengumpat bila sudah ada kesalahan dikit saja, membuat semua siswa malas berurusan dengan Raja.

Milik Zian[✔] SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang