Kayla sungguh menyayangkan moodnya yang tidak stabil kemarin, seharusnya ia langsung mendatangi Raygan dan bertanya kepadanya penjelasan yang seharusnya telah didengarnya. Jadi sekarang ia tidak perlu keteteran sendirian mempertanyakan alasan Raygan.
"Kayla ayo kantinn!!" Mila sejak tadi sudah mengajak namun Kayla tidak ada pergerakan sedikitpun di atas bangkunya.
"Gue sakit perut Mil," keluh Kayla menatap Mila. Sejak pagi tadi perutnya terus bergemuruh, entah karena lapar atau karena alasan lainnya.
Mila memicingkan mata, menatap curiga apakah Kayla berkata bohong atau jujur kepadanya.
"Gue serius, Mila!" kesal Kayla berujar karena tatapan tidak mempercayai yang terus dilayangkan oleh Mila.
"Mungkin kebanyakan makan deh semalam," keluh Kayla mengingat dirinya melampiaskan kekesalan pada makanan kemarin malam.
"Ohhh," sahut Mila seraya cengengesan. Memang benar jika semalam mereka berlomba menghabiskan setumpuk makanan.
"Gue sendirian dong?" Mila mempertanyakan lagi. Semua teman sekelas mereka sudah keluar, menyisakan hanya Kayla dan Mila berdua."Ikut deh Mil," putuskan Kayla langsung mengubah keputusan. Ia juga kelaparan, jadi lebih baik ikut dengan Mila.
"Nah!" Mila seketika berseru kala Kayla telah berdiri.
"Tapi lo beneran nggak apa-apa kan?" tanya Mila merasakan cemas untuk sang sahabat.
"Nggak sesakit itu kok, masih bisa ditahan. Gue laper soalnya."
Kayla dan Mila kemudian berjalan berdampingan, tangan Mila mengapit lengan kanan Kayla erat. Menyeretnya berjalan bersama di koridor yang ramai.
"Rame banget," decak Mila menatap sekeliling kantin yang dipenuhi murid Adipati.
"Kayla!"
Mila lah yang seketika menoleh ketika nama partner di sebelahnya disebut keras oleh seseorang.
"Eh, ke sana yuk Kay!"
Kayla pun hanya melengos malas. "Nggak usah deh," balasnya tidak mau bergabung bersama Araf.
"Tapi nggak ada meja yang kosong lagi Kayla," sambar Mila memaksa sedikit dengan menahan lengan perempuan disampingnya.
Kayla mendecak, ia sudah menghabiskan separuh tenaga untuk berjalan ke kantin. Jika kembali tanpa perut yang terisi, maka ia akan merasa sangat merugi.
"Ya, ya?" bujuk Mila sembari menggoyang-goyangkan lengan Kayla.
"Yaudah deh," pasrah Kayla sudah diseret saja oleh Mila ke arah meja Araf yang kosong. Karena hanya Araf lah penghuninya.
"Gabung ya?" izin Mila sebelum mendudukkan pantatnya.
Araf mengangguk, pandangannya tidak lepas terhadap Kayla yang sama sekali tidak mau meliriknya.
"Masih nggak mood ya?" tanyakan Araf tentang Kayla kepada Mila.
Araf masih mengingat dengan jelas bagaimana Kayla yang tidak bersahabat mengajaknya berbicara kemarin malam di sebuah pusat perbelanjaan mini.
"Dia lagi sensitif," sahut Mila memberitahukan masalah temannya yang sejak kemarin sangat sensitif.
Mila sebenarnya mau bertanya, kenapa Raygan ada di sana kemarin malam? Tapi mengetahui suasana hati Kayla memburuk, maka Mila mengurungkan niatnya. Tidak peduli tapi sebenarnya juga sangat mengkhawatirkan Kayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrollable
Teen FictionShe's out of control. Kayla Ratu Atmaja, seperti nama tengahnya, ia adalah ratu dimana tempatnya berada. Mendeklarasikan dirinya sendiri sebagai queen of SMA Adipati. Tak ada yang bisa mengendalikannya, karena ia berada di jalur tujuannya. Jalur pem...