30. Ledakan bom waktu

95 14 1
                                    

   Sehubungan dengan jam pertama di kelas mereka yang akan kosong, dikarenakan guru yang ingin mengisi dengan pelajaran memiliki pekerjaan mendadak di luar sekolah.

   Jadilah Kayla dan Nevan sekarang terlihat berada di kantin, kompak menunggui Mila yang katanya akan segera tiba.

   Kayla tampak menguap, tangan kanannya digunakan menutup mulut yang terbuka secara anggun.

   "Lo kenal Araf Kay?" Nevan bertanya setelah menyeruput minumannya.

   Kayla lantas beralih menatap Nevan yang duduk di hadapannya, entah bagaimana bisa ia berakhir bersama Nevan di kantin Adipati. Yang pasti hal tersebut tidak berada dalam list rencana.

   "Kenal," jawab Kayla.

   "Kenal banget?" tanya Nevan lagi seakan tengah menyelidiki sesuatu.

   Kayla mengernyitkan dahi, "Emang kenapa sih?" tanyanya tak tahan penasaran.

   "Pengen tanya-tanya aja," balas Nevan mengedikkan bahu.

   "Lo sendiri," Kayla mengambil alih. "Ada masalah apa sama Araf?" Memberikan pertanyaan, sembari mengingat kejadian kemarin dimana Araf hampir berkelahi dengan Nevan.

   "Karena cewek," balas Nevan lagi.

   Kayla semakin dibuat tidak paham. Dahinya semakin mengkerut membuat Nevan malah terkekeh, "Dahinya gak usah digituin."

   Kayla mendecak. Membuat Nevan malah tambah tertawa lagi.

   "Gue nggak sengaja nabrak cewek yang sapa lo tadi pagi," jelas Nevan meredakan kerutan penasaran di atas dahi Kayla.

   "Dan dia sampai ngamuk nyuruh gue say sorry," imbuh Nevan menatap Kayla yang hanya diam seolah mulai paham.

   "Raya?" Kayla berusaha menebak.

   Nevan membalas mengangkat kedua bahu, "Nggak sepenting itu buat gue inget namanya."

   Benar-benar menyebalkan, tapi membuat Kayla mengulum senyum. Ada yang sehati dengannya dalam tidak menyukai perempuan tersebut.

   "Tapi ya Kay, gue bingung tuh cewek pacarnya siapa sih?" gumam Nevan masih dapat didengar jelas oleh telinga.

   Ada satu kejadian di hari kedua Nevan sebagai murid Adipati, di area parkiran ia tak sengaja menyerempet Raya yang memang jalan tidak melihat kiri dan kanan apakah ada kendaraan yang akan berlalu.

  Setelah kejadian itu, Araf menabuhkan genderang perang pada Nevan.

   "Ada cowok yang pake kacamata, kelihatannya anak baik-baik gitu juga dekat sama tuh cewek."

   "Dia ketua osis," sahut Kayla memperkenalkan status Raygan pada Nevan.

   Nevan menggumam, "Kelihatan sih, emang pantas jabatannya. Nggak kayak cowok urakan itu, nggak pantas banget."

   Kayla rasanya ingin membalasi, bahwa penampilannya sama saja dengan Araf.

   "Tuh Kay, dia yang gue maksud." Nevan berusaha memperlihatkan pada Kayla sosok laki-laki baik berkacamata yang dimaksudkannya.

   Dan memang benar ketika Kayla berbalik melihat sosok yang ditunjuk, Raygan Anugerah Adipati langsung memenuhi penglihatannya.

   "Dia Raygan, ketua osis Adipati." Kayla berbicara langsung tanpa topik yang mendasari jelas.

   "Oh namanya Raygan," Nevan mengangguk seakan berterima kasih telah diberitahukan.

   "Gue mau berteman sama anak kayak dia."

UncontrollableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang