Waktu kini sudah menunjukkan pukul delapan malam, Kayla bahkan telah mendapatkan pesan dari Mila mengenai keberadaannya saat ini yang telah berada di kediaman Atmaja. Tapi Kayla yang menjadi tujuan tidak berada di tempat.
Kayla mengirimkan pesan balik, mengatakan ia akan kembali beberapa menit lagi.
"Kenapa Kay?" Rayhan kembali muncul sembari membawa beberapa kaleng minuman bersama snack yang berada dalam pelukan.
Kayla menoleh, "Mila Kak, dia udah di rumah."
"Dia mau nginep di rumah lo?"
Kayla mengangguk.
"Mau balik nih ceritanya?" tanya Rayhan lagi melihat gerak-gerik Kayla.
"Iya Kak, udah malam juga. Nanti Mila malah ngomel gue pulang kemalaman," balas Kayla tersenyum.
"Padahal gue berharap lo ketemu dulu sama Raygan, tuh anak beneran kangen berat sama lo Kay. Sampai sakit loh," ujar Rayhan berharap Kayla tetap tinggal sampai Raygan pulang.
Walaupun Rayhan kesal pada adiknya, tetap saja Raygan adalah saudaranya. Ikatan tali tak terlihat di antara mereka adalah nyata, Rayhan dapat mengetahui perasaan Raygan benar adanya untuk Kayla.
Kayla kembali terdiam, sebenarnya tujuannya datang ke tempat itu memang dengan harapan agar dapat bertemu Raygan. Tapi kenyataannya takdir seolah menolak mereka dipertemukan. Meskipun segala cara telah dilakukan Kayla, tapi sampai sekarang ia belum bertemu dengan sang pacar.
"Besok bisa ketemu di sekolah, Kak," kata Kayla sudah beranjak berdiri. Memilih jalan lain lagi, karena memaksakan takdir juga akan dapat berakhir buruk.
Rayhan menatap Kayla cukup lama, menghela napas. Merasa bersalah pada akhirnya, karena sejak tadi ialah yang terus menahan Kayla tetap tinggal.
"Yaudah gue panggil Bunda dulu," ujar Raygan segera berlalu memanggil bundanya. Memberitahukan bahwa Kayla akan pulang.
Kayla diantar oleh bunda sampai ke depan. Rayhan entah kemana setelah memanggil bundanya.
"Diantar Rayhan aja ya Kay, udah malam soalnya."
Kayla menarik napas pelan, sejak tadi bunda terus menawarkan Rayhan untuk mengantarkan dirinya pulang.
"Tapi-"
"Gue anter Kay, salah gue juga daritadi nahan lo. Kalo tau Raygan pulangnya sampe malam gue bakal biarin lo pulang dari sore tadi."
Rayhan telah siap dengan jaket kulit yang melapisi tubuhnya, celana pendeknya juga sudah diganti dengan yang panjang.
"Tuh Rayhan udah siap, diantar aja ya?"
Kayla akhirnya mengangguk, yang mau mengantar juga sudah siap. Tinggal tancap gas saja, maka Kayla sudah akan segera sampai di rumahnya.
"Ayo," ajak Rayhan sudah siap di atas motornya.
"Helmnya Rayhan, masa bonceng Kayla gak pake helm. Kalo ada apa-apa gimana?"
"Iya Bunda," sahut Rayhan. "Nih," kemudian menyerahkan satu buah helm kepada Kayla.
Kayla sudah siap, helm berwarna hitam telah terpasang cantik di kepalanya.
"Kayla pulang dulu Bunda," pamit Kayla seraya beranjak naik ke motor besar Rayhan. Pundak Rayhan dijadikan tumpuan untuk membantunya naik.
"Nanti main lagi loh," balas Bunda mengingatkan.
"Dadah Bunda!" seru Kayla kala motor yang dikendarai Rayhan sudah melaju meninggalkan pekarangan Adipati.
Gerbang besar terlihat dibuka oleh penjaga yang bertugas. Dan saat melewati gerbang yang sudah dibuka, motor yang dikendarai tiba-tiba berhenti, membuat Kayla mengernyit heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrollable
Teen FictionShe's out of control. Kayla Ratu Atmaja, seperti nama tengahnya, ia adalah ratu dimana tempatnya berada. Mendeklarasikan dirinya sendiri sebagai queen of SMA Adipati. Tak ada yang bisa mengendalikannya, karena ia berada di jalur tujuannya. Jalur pem...