14. Pasar dan kejadian

132 13 0
                                    

   Hari ini adalah akhir pekan, seharusnya dalam jadwal Kayla Atmaja ada jalan-jalan berdua dengan sang pacar. Tapi Raygan baru saja menyampaikan kabar, ada urusan mendadak yang mengharuskan keduanya menunda waktu kencan akhir pekan.

   "Nggak keluar, Mbak?"

   Kayla yang sedang duduk di depan sebuah meja makan, sontak menolehkan kepalanya menatap wanita yang telah berusia lanjut berdiri di dalam dapur.

   Kayla menghela pelan, menyandarkan dagunya pada kedua tangan yang ditumpukan di atas meja. Sebenarnya ia merasa kecewa, karena rencananya dan Raygan dibatalkan.

   "Raygan ada urusan Bu."

   Ibu mengangguk-angguk paham. "Jalan sendiri aja Mbak, apa namanya itu, me time."

   Kayla masih termenung menatap tanpa objek yang pasti. "Ibu bener, senengin diri sendiri ya?"

   "Iya Mbak, daripada suntuk begini di rumah. Mending keluar, kemana kek. Ke mall," sahut ibu menyarankan tempat.

   "Tapi males deh Bu," ujar Kayla lagi. Masih teringat Raygan yang tiba-tiba membatalkan janji akhir pekan keduanya.

   "Gimana kalo Mbak Kayla ikut Ibu ke pasar aja?" ujar ibu mengajak Kayla yang terlihat masih enggan beraktivitas.

   Kayla sontak menegakkan punggungnya, reaksinya memperlihatkan ketertarikan pada ajakan ibu.

   "Ibu mau belanja apa, biar Kayla beliin." Kayla malah menawarkan hal lain.

   Ibu tertawa pelan mendengar penuturan Kayla, "Ibu mau ke pasar biar bisa nawar Mbak."

   "Nawar?" Kayla mengernyit tak mengerti.

   "Iya, kalo belanja di pasar kelebihannya itu bisa nawar."

   "Tapi kan di swalayan lebih bagus, Bu. Bersih dan lengkap."

   "Mbak Kayla nggak tau aja selengkap apa belanjaan di pasar."

   Kayla terkekeh menggaruk pelipisnya, ia memang tidak pernah mengunjungi pasar makanya mengira swalayan lebih terbaik.

   "Gimana Mbak? Mau ikut nggak, ibu udah mau pergi ini."

   Kayla nampak menimbang-nimbang, "Boleh deh Bu!"

   "Yaudah ayo, kita naik angkot di depan."

   "Iya Bu," sahut Kayla berjalan menghampiri ibu yang terlihat menunggu.

   "Me time berdua deh Mbak!" kekeh ibu seraya melangkahkan kaki menuju pintu.

   "Iya Bu," Kayla balas tertawa juga. Setidaknya sudah melupakan rasa kecewanya terhadap Raygan Anugerah Adipati.

.....

   "Rame ya Bu," celetuk Kayla ketika kakinya telah menginjak di wilayah para penjual.

   "Iya dong Mbak, namanya pasar pasti rame sama penjual dan pembeli."

   Kayla melihat kiri dan kanan, banyak yang berjualan di sekitarnya. Mereka berjualan sambil menawarkan tiap ada pelanggan yang berlalu lewat.

   "Itu apa Bu?" Kayla menunjuk tertarik pada penjual yang berada di sebelahnya.

   "Itu ikan Mbak," sahut ibu hanya melirik sekilas pada yang ditunjuk Kayla.

   Kayla menggeleng, jika ikan dia pasti akan tau   bentuknya. Tapi bukan itu yang dipertanyakannya. Melainkan sesuatu yang berbentuk aneh namun bergerak-gerak di dekat ikan.

   Kayla bergidik ngeri membayangkan kulitnya menyentuh hal aneh tersebut. Mempercepat langkah untuk mengejar ibu yang sudah berdiri di depan salah satu penjual sayuran.

UncontrollableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang