26. Bukan murid biasa

169 16 1
                                    

   Seminggu sudah waktu berlalu tanpa Kayla dan Raygan yang melakulan komunikasi. Keduanya tak berkontak lagi sejak kejadian Kayla menangis di rumahnya karena Raygan yang bahkan belum dapat mengingat apapun.

   Hari ini Kayla pun kembali bersekolah, setelah sebelumnya meminta izin untuk urusan keluarga. Sudah seminggu wujudnya tidak terlihat.

   Sekolah Adipati masih sama bentukannya di mata Kayla, semuanya masih tertata di tempat yang sama. Lapangan tampak bersih, karena sudah ada tukang bersih-bersih yang membersihkan sejak pagi-pagi sekali.

   Belum terlalu banyak murid yang berdatangan, koridor bawah yang sedang dilalui Kayla masih cukup sepi. Kayla menghirup udara panjang, ia merindukan suasana sekolah.

   "Astaga, KAYLA!"

Kayla sontak memejamkan mata, rasanya ia ingin memukul wajah orang yang telah memanggil namanya dengan suara hampir mengalahkan toa di sepanjang koridor bawah. Dirinya baru sampai, baru saja melangkahkan kaki memasuki wilayah kekuasaan. Dan suara Mila sang sahabat sudah terdengar merusak mood pagi hari.

   "KAYLA!"

   Kayla kembali mendecak. Malas meladeni dan terus melangkah, membiarkan Mila terus berteriak-teriak menarik perhatian.

   "Sombong amat sih yang habis liburan?" cetus Mila sambil merangkul Kayla yang terus berjalan meninggalkan.

   "Berisik lo!" kesal Kayla langsung menepis lengan Mila yang bertengger di atas kedua bahunya.

   "Ew!" Mila terdengar malas dengan kekesalan Kayla. "Yang baru balik belagu banget!"

   Memutar bola matanya malas, Kayla terus berialan tanpa peduli. Sedangkan Mila sudah mencak-mencak sendirian akibat dicueki.

   "Kayla!!" rengek Mila terdengar lagi. Langkahnya dibuat lebar agar bisa menyusul Kayla.

   "Gue punya berita menghebohkan Kay!" Mila menyampaikan dengan menggebu-gebu. Seolah apa yang ingin disampaikan mampu mengalahkan berita pemilihan presiden baru.

   "Menghebohkan buat lo aja kali!" sahut Kayla sangat tahu bagaimana jenis berita menghebohkan menurut Mila sang sahabat.

   "Ish!" decak Mila lagi karena ia semakin tertinggal.

   "Beneran Kayla!" Mila berusaha lagi menyamai langkah Kayla yang bertambah cepat.

   "Tentang Raygan, Kay!"

   Kayla spontan berhenti melangkah, memberikan fokus kepada Mila yang berdiri terengah-engah di sebelahnya. Raygan pacarnya tak pernah berkabar, membuat Kayla kembali cepat karena penasaran dengan kabar sang pacar.

   "Nah kan, gue bilang juga apa. Ini tuh menghebohkan!" Mila berseru senang karena berhasil menarik perhatian Kayla yang sejak tadi tak memperdulikannya.

   "Ck. Nggak usah lebay deh," decak Kayla memutarkan bola matanya malas.

   Mila terkekeh melihat raut kesal Kayla, memang menyenangkan membuat Kayla kesal.

   "Ada murid baru Kay," beritahu Mila. Balasan Kayla adalah sebuah kernyitan di dahi.

   Menyahut malas, "Hanya itu."

   "Bukan murid biasa Kay!" greget Mila melihat respon terlampau biasa dari Kayla.

   "Cuma Harry Potter yang punya kekuatan," balas Kayla terdengar serius.

   "Ck. Bodo amat Kay, bodo amat," sahut Mila langsung berjalan malas meninggalkan Kayla.

   "Lah, malah ngambek," heran Kayla menatap punggung Mila yang menjauh.

UncontrollableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang