29- Memilih Senjata Roh

220 15 1
                                    

Bilang ke Dilan rindu itu tidak berat,
yang berat itu menghayal nikah sama bias
tapi tidak pernah kesampaian.
_■_

Happy Reading
Bacalah dengan santai ~
.
.
.

Fanessa berpikir 'siapa yang memesan makanan ini sebelum Fanessa jadi memesan makanan yang dia inginkan'.

~~~~~🌘~~~~~

Seperti biasa, Kyara bangun pagi dan segera pergi ke kamar mandi dan setelah itu berdandan untuk seragam academy hari ini, yang seragam kemarin.

Kyara sedang memasakan temannya seperti hari-hari kemarin, hari ini Kyara memasak nasi goreng dan suwiran ayam semalam yang dibeli oleh Kyara yang sudah di hangatkan.

Selesai memasak Kyara ingin memanggil teman-temannya sebelum mereka yang sudah berjalan mendekat ke arah Kyara yang berdiri.

"pagi Kyara" ucap temannya itu kompak

"pagi juga" balas Kyara tersenyum

"sudah selesai Ra, masaknya?" tanya Lyra sembari duduk di kursi depan Kyara

"iya nih, baru juga mau memanggil kalian untuk sarapan" balas Kyara

"kalau mau masak tuh ajak kita dong Ra, aku kan juga ingin bisa masak" ujar Fanessa dan di angguki Lyra dan Silla membuat Kyara tersenyum

"baiklah kalau begitu, besok jam 5 kalian harus cepat bangun agar bisa membantu ku memasak ya" balas Kyara sembari memasukan siapkan nasi ke mulut nya

"baik, jam 5 kan" ucap Lyra mengulang ucapan Kyara dan di balas anggukkan oleh Kyara.

"jam 5 tidak terlalu pagi apa, Ra?" tanya Fanessa dengan tangan mengambil se-entong nasi goreng ke piringnya.

"tidak kok Ssa, nanti kalian juga bisa mandi duluan" balas Kyara sembari melihat ke arah jam dinding
"sudah jam 6 nih, aku mau mengambil tas ku duluan nanti aku kesini lagi" lanjut Kyara berdiri dan berjalan menuju ke kamarnya.

Lyra, Fanessa dan Silla melanjutkan makannya dengan santai dan menunggu Kyara kembali. dan Kyara kembali dengan tas yang tertenteng di tangannya.

"kalian belum selesai" ucap Kyara menatap ketiga temannya

"sebentar lagi selesai" balas Silla cepat

"Ra, kenapa tidak kamu urai saja rambutmu itu biar samaan sama kita-kita" pinta Fanessa kepada Kyara sembari mencuci piring milik teman-temannya

"enggak lah Ssa, risih aku malahan nanti" balas Kyara menatap Fanessa

"yahh kok gitu, badahalkan aku pengen kita berempat samaan hari ini" ucap Silla dengan wajah yang sedikit cemberut

Kyara yang melihat itu menjadi tidak enak kepada Silla, dan jadilah mengangguk lalu membalas ucapan Silla itu.

"kalau begitu, iya deh" ucap Kyara membuat Silla tersenyum cerah
"rambutku, aku urai saja biar kita samaan" lanjut Kyara

Kyara lalu melepas karet gelang yang mengikat rambutnya itu lalu membenarkan rambutnya yang sedikit di berantakan agar terlihat lebih rapi dan sedikit menyisahkan beberapa anak poni ke dekat telinga.

"kan kalau begitu cantik, Ra" ucap Lyra membuat Kyara tersenyum

"benarkah?" tanya Kyara di angguki oleh Fanessa dan Silla
"kalian bisa aja, kalian juga lebih cantik kok" lanjut Kyara memuji temannya itu

Mystery Gem and Moonlight AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang