"Untuk nyaman dengan seseorang saja aku merasa takut"༴ ༴ ༴
༴ ༴ ༴
Asta masih pada tempatnya, mematung melihat apa yang saat ini dirinya lihat. Bukan karena ia tak suka melihat Arjuna dan Adara dekat, tetapi setau dirinya sahabatannya tersebut membenci gadis dengan rambut sebahu itu, dan hal yang paling membuatnya terkejut adalah.
Mereka berdua nampak tinggal bersama.
Adara terlihat menjauhi rumahnya bersama dengan motor klasiknya, sedangkan Asta geleng-gelengkan kepalanya kecil, sadarkan diri kembali lalu membungkam mulutnya yang terbuka di balik helm.
"Anjir? Itu beneran?"- gumam pemuda itu, namun setelahnya memilih untuk kembali lajukan motornya, meski pikirannya kini terpenuhi dengan tanda tanya.
"Eh au ah lieur aing. Arjuna punya utang apa sama Dara? Masa anak sultan punya utang?. Utang kredit gitu? Ah au anjir, lieur aing. Eh tapi harus di cari tau ieu mah"- itulah isi kepala Asta saat ini, sembari lajukan motornya di kecepatan sedang.
Hampir dirinya keluar dari perumahan tersebut, tinggal satu blok lagi maka ia akan keluar dari perumahan tersebut. Namun lagi-lagi ada sesuatu yang membuat motornya terhenti, kali ini bukan sosok Arjuna ataupun Adara.
Alya, gadis yang belakangan ini menarik hatinya. Bukan karena semerta-merta menarik mata, tetapi tingkah dan semua yang berada pada sosok Chalya Avena itu menarik hatinya. Gadis yang pertama kali menolak dirinya dengan ucapan pedas, memberi tatapan sinis juga perilaku tak ramah sama sekali.
Namun, di situlah pusat kata 'menarik' pada gadis tersebut, bagi seorang Asta.
"Masih mogok ya pak?"- tanya gadis itu dengan seorang supir pribadinya, pria paruh baya tersebut nampak sibuk memperbaiki mobil di depan rumah besar itu.
"Enggeh non, maafin bapak ya. Gara-gara bapak ga cek dulu jadinya gak bisa anter non sekolah"- pria itu meminta maaf dengan sungguh-sungguh, bahkan kepalanya tertunduk dan hentikan kegiatan untuk sesaat.
"Hmm. Yaudah gapapa deh pak, saya naik angkot aja"
"Loh non? Naik taxi online aja, bisa di marahin tuan besar nanti kalo naik angkot"
"Gapapa pak, nanti bilang aja aku naik taxi. Aku pengen naik angkot, udah lama ga naik angkot. Terakhir pas sd kelas satu, itupun cuma dua kali"
"Aduh non, bapak takut kalo non bohong begitu. Bapak paham non pengen kaya temen-temen yang lain, tapi bapak juga khawatir sama non takut kenapa-kenapa nanti"
KAMU SEDANG MEMBACA
【BAD CAT】||Shin Ryujin x Huang Renjun|| GXB.
FantasíaDara : "Pftt. Lo di kutuk jadi kucing karena nendang kucing di warung pecel lele?" Arjuna : "Hm" Dara: "Hahahaha. Mampus! Kena karma lo sama gue" Arjuna: "Ga usah ketawa! Sekarang lo harus jadi pacar pura-pura gue biar gue bisa lanjutin ke hidupan g...