"Bahkan meski itu rasa sakit yang kau beri, itu bukan suatu masalah bagiku"༴ ༴ ༴
༴ ༴ ༴"Gue suka sama lo, Adara"- kata yang selama ini Arjuna pemdam pun terucap. Kata-kata dengan makna yang mendalam itu kini terucap langsung dari mulut Arjuna, meski sulit untuk di keluarkan namun pada akhirnya ia ucapkan seraya tatap manik abu favorite-nya itu.
"Gue tau ini pasti aneh menurut lo, orang yang selama ini keliatan ga suka sama lo secara tiba-tiba ungkapin kata itu di depan mata lo. Gue ga tau pasti lo percaya sama gue atau ga, tapi yang pasti gue ungkapin semua ini dengan jujur dan setulus-tulusnya"
Arjuna lanjutkan kata yang ingin ia ungkapkan, namun nampaknya sang lawan bicara tak juga bergeming. Kedua manik itu masih tertuju padanya, namun wajah tirusnya tak jua tunjukkan respon. Biasa saja, seakan semua yang Arjuna ungkapkan hanya angin lalu.
Hingga Arjuna beranikan diri untuk raih tangan kanan sang gadis, senyuman tipis ia ukir dengan indah.
"Gue ga masalah kalo lo ga bales perasaaan gue Ra, maupun lo gagal bikin gue lepas dari kutukan ini juga gue ga masalah, sekalipun sebenernya lo bukan di takdirkan untuk gue. Gapapa"
"Asalkan lo ga ngelarang gue buat suka sama lo, gue ga bisa Ra berentiin rasa sayang gue ke lo"
"Kenapa?"- pertanyaan, yang keluar pertama kali di mulut Dara justru pertanyaan. Namun tak ingin menyerah begitu saja, Arjuna masih tetap membalas ucapan sang gadis.
"Ga tau, mungkin kali ini hal itu udah jadi hal tersulit di hidup gue. Gue sayang sama lo Ra"
Lagi, Arjuna ungkapkan lagi rasa yang terpendam dalam dirinya. Merasa sedikit lega namun tak sepenuhnya lega, sebab sang pemikat hati belum jua balas ucapannya dengan seharusnya.
"Ra?"- ucap Arjuna pelan juga lembut, tatap Dara dengan penuh harap. Hingga ia dengar gadis itu menghela nafas, balas genggaman tangannya dan usap punggung tangannya dengan ibu jari seraya tatap tangannya tersebut.
"Jun"
Hening, keadaan hening beberapa saat setelah Dara panggil nama sang pemuda yang baru saja nyatakan cinta padanya.
"Lo serius?"- tanya Dara lagi, maniknya kembali tatap manik coklat gelap di depan matanya.
Hanya anggukan pelan yang Arjuna beri, namun ekspresi wajahnya tunjukkan keseriusan dan ketulusan.
"Gue ga nyaman yang lo kira, gue rumit Jun. Rumit"
"What the problem?"
Dara gelengkan kepalanya pelan, sebelum akhirnya genggam tangan Arjuna yang lainnya.
"Itu semua bakal bikin lo hilang rasa ke gue, lo bakal sakit Jun"
"Gue udah biasa sakit Ra, lo tau itu"
"Jun?"
"Ra, jangan cari alasan. Gue cuma minta izin lo buat tetep deket sama lo dengan perasaan yang gue punya ke lo. Udah itu aja"
Keadaan kembali hening, hanya ada suara angin yang di iringi suara ombak.
Hingga beberapa detik berlalu, Dara kembali buka suara.
"Jun, untuk saat ini gue ga bisa bales perasaan lo. Tapi-'
Kata-kata terputus Dara buat jantung Arjuna semakin berdetak kencang, bahkan tanpa sengaja ia remat pelan kedua tangan Dara.
"Gue izinin lo buat bagi perasaan itu ke gue, bagi gue semua perasaan yang lo rasa ke gue. Biar gue bisa bales dan ikut berbagi perasaan sama lo nantinya"
KAMU SEDANG MEMBACA
【BAD CAT】||Shin Ryujin x Huang Renjun|| GXB.
FantasíaDara : "Pftt. Lo di kutuk jadi kucing karena nendang kucing di warung pecel lele?" Arjuna : "Hm" Dara: "Hahahaha. Mampus! Kena karma lo sama gue" Arjuna: "Ga usah ketawa! Sekarang lo harus jadi pacar pura-pura gue biar gue bisa lanjutin ke hidupan g...