"Menjaga itu tidak memandang gender"
༴ ༴ ༴༴ ༴ ༴
Juan di sana, berdiri di sampingnya dengan tatapan datarnya yang khas juga senyuman miring yang tipis.
Apa maksud ucapan rivalnya tersebut?.
Arjuna mengerutkan kedua alis tebalnya, bingung dengan kehadiran tiba-tiba sang rival yang memang sudah cukup lama tak ia temui, terutama setelah ia lepas dari kutukannya.
Tanpa bertanya, wajah bingung Arjuna sudah mampu buat Juan paham bahwa Arjuna tak mengerti dengan maksud dari ucapannya, pemuda dengan jaket jeans itupun terkekeh pelan, lalu kembali menutup pintu lemari es setelah meraih satu kaleng minuman. "Be careful bro. Jalan kematian lo semakin terbuka lebar"
Juan berucap dengan tatapan remeh, senyuman kecil bahkan hadir pada bibir tebal pemuda itu, lalu tanpa biarkan Arjuna membalas ucapannya terlebih dahulu, ia pun pergi. Membayar minumannya dengan cara menyerobot antrian dan meletakkan uang berwarna biru yang tentu lebih dari harga minuman yang ia beli. Menutup pintu mini market dan abaikan tatapan heran orang-orang yang berada di sana.
Setelah mengetahui bahwa Juan pergi, bahkan melihat motor sang rival yang menjauh dari mini market, Arjuna baru menutup pintu lemari es nya bersamaan dengan helaan nafas yang ia keluarkan seraya berjalan ke arah kasir. Tidak, Arjuna tidak menyerobot, ia selalu sabar mengantri namun kali ini sembari berfikir dari mana sang rival tau?.
Usai membayar dan keluar dari mini market, Arjuna berdiri di depan mini market tersebut untuk habiskan setengah kopi kalengnya, lalu terdiam sejenak melihat ke arah jalan raya yang mulai terlihat ramai. Otaknya berfikir dari mana Juan bisa tau, orang-orang yang dekat dengan Juan pun tidak mungkin tau tentang masalahnya ini, hanya ia dan Malvin juga Dara yang tau tentang hal itu.
Oh tunggu?! Dara? Apakah ia harus menanyakan hal tersebut pada kekasihnya itu? Tidak mungkin Malvin, sebab pria itu sudah hilang entah kemana. Dan jika bisa bertemu, Arjuna pasti akan tanyakan hal itu.
Cepat-cepat Arjuna habiskan minumannya sekali teguk, ia remat kaleng itu dengan mudah lalu membuangnya ke tong sampah, dan hampiri motor besarnya seraya memakai helmnya.
"Ada ada aja manusia jaman sekarang" gumamnya pelan di balik helm full face-nya, setelahnya ia naiki motornya dan melajukannya pada kecepatan yang lebih cepat dari sebelumnya, ingin cepat-cepat bertemu dengan Dara. Bukan hanya karena rindu, meski baru tadi malam bertemu, namun juga karena rasa penasarannya yang hadir saat Juan berkata demikian.
Arjuna memilih diam dan tak bertanya langsung pada Juan tadi, sebab ia tau rivalnya itu tidak akan menjawab, tentu saja. Siapa yang akan menjawab dengan jujur jika di tanyakan tentang rencana liciknya?.
KAMU SEDANG MEMBACA
【BAD CAT】||Shin Ryujin x Huang Renjun|| GXB.
FantasiDara : "Pftt. Lo di kutuk jadi kucing karena nendang kucing di warung pecel lele?" Arjuna : "Hm" Dara: "Hahahaha. Mampus! Kena karma lo sama gue" Arjuna: "Ga usah ketawa! Sekarang lo harus jadi pacar pura-pura gue biar gue bisa lanjutin ke hidupan g...