"Mengungkapkan rasa itu tidak sulit, yang sulit itu kamu"
༴ ༴ ༴
༴ ༴ ༴
Bel tanda istirahat telah tiba akan berdering 30 menit lagi, namun nampaknya ada seorang murid yang telah memulai waktu istirahatnya lebih dulu. Arjuna namanya, pemuda dengan kemeja sekolahnya yang tak di kancing itu duduk di bangku pada rooftop sekolah seraya tatap ke arah langit biru. Tak seindah langit malam menurutnya, namun cukup menangkan di tambah angin sejuk yang usap kulitnya lembut.
Tangannya bergerak keluarkan permen rasa susu dari saku celananya, pemberian dari Dara tadi pagi sebelum berangkat ke sekolah. Rasa susu strawberry ia rasakan pada llidahnya setelah itu kembali ia tatap langit biru di atas sana.
Pikirannya mulai melayang, fikirkan banyak hal yang selalu hadir dalam otaknya tanpa mau menghilang. Helaan nafas ia ambil bersamaan dengan instingnya yang menyadari kedatangan seseorang di belakang tubuhnya.
"Siang Arjuna, bagaimana kabar mu?"
"Duduk, gue mau nanya"
Arjuna tau, tentu tau siapa yang datang dengan asap tipis dan harum pepohonan. Malvin, duduk di samping Arjuna dengan wajah santainya seperti biasa.
Ia tatap singkat pemuda yang ia berikan kutukan tersebut.
"Jadi, pertanyaan apa yang harus ku jawab hari ini?"
"Kenapa lo ngutuk gue?"- tanya Arjuna tanpa menatap sang lawan bicara sedikit pun. Masih sama, pertanyaan yang ia beri masih sama tanpa dapatkan jawaban dari sang pria immortal.
"Nanti kau akan tau, saat kutukan mu telah hilang"
Arjuna hela nafasnya, tak mau bertanya tentang hal tersebut lagi, sebab menurutnya pertanyaan itu sia-sia untuk ia keluarkan dari mulutnya.
"Kemarin itu nyata?"
"Semua nyata Arjuna, semua yang hadir dalam hidup mu. Termasuk pertemuan mu dengan Darel, kedatangan mu di kitty garden, telinga dan ekor kucing mu yang datang saat tengah malam dan saat kau tidak meminum obat dari ku, bahkan rasa suka antara dirimu dan Dara. Itu semua nyata"
Jawaban Malvin tak Arjuna balas, pemuda dengan surai hitam yang bertebangan pelan itu justru terdiam, tak lagi ucapkan kata dan sibuk dengan pikirannya. Tanpa tau, diam-diam pria dengan jubah hitam di sisi kirinya itu mulai membaca isi fikirannya.
Hingga 25 menit berlalu, bel istirahat akan segera berbunyi. Malvin lihat jam saku miliknya lalu masukkan kembali ke dalam saku jubahnya. Ia ukir senyuman tipis, lalu menolahkan kepala pada pemuda itu kembali.
"Tidak apa Arjuna, semua akan baik-baik saja"
". . ."- diam, Arjuna masih diam tanpa mau ucapkan kata dan tanpa mau tatap sang lawan bicara.
"Percayalah padaku, Dara dan kawan mu yang bernama Asta itu akan membuat mu berhasil lepas dari kutukan ini. Oh?! Tentang pertanyaan kapan sebaiknya kau mengakui perasaan mu pada Dara, ku sarankan hari ini"
Berhasil, ucapan Malvin di akhir kalimatnya itu buat kepala Arjuna menoleh, tatap bingung sang lawan bicara.
Tentu ia bingung juga terkejut, dari mana pria itu tau pertanyaan tersebut juga salah satu yang penuhi otaknya?.
Namun ini adalah Malvin, pria yang jelas bukan dari dunianya, pria itu tinggal dan dapatkan semua ilmu yang menurut Arjuna aneh itu dari dunia yang tidak Arjuna pahami.
KAMU SEDANG MEMBACA
【BAD CAT】||Shin Ryujin x Huang Renjun|| GXB.
FantasíaDara : "Pftt. Lo di kutuk jadi kucing karena nendang kucing di warung pecel lele?" Arjuna : "Hm" Dara: "Hahahaha. Mampus! Kena karma lo sama gue" Arjuna: "Ga usah ketawa! Sekarang lo harus jadi pacar pura-pura gue biar gue bisa lanjutin ke hidupan g...