"Lingkungan luar terasa lebih nyama bagi ku, di banding lingkungan dalam yang di isi oleh keluarga ku sendiri"༴ ༴ ༴

༴ ༴ ༴
Dara duduk di bangku yang berada di rooftop rumahnya, menyandarkan tubuhnya seraya membuka ponselnya.
Banyak pesan yang kedua orang tuanya kirim padanya sedari kemarin, namun belum ada yang ia satupun baca ataupun ia balas.
Hingga kini ia memutuskan membuka sembari beristirahat menikmati hawa sejuk dengan sinar bulan purnama di atas langit gelap itu, setelah meninggalkan Arjuna yang sibuk membersihkan rumah, sesuai dengan perjanjian.
Mom
Dara, kenapa kamu ga angkat telfon mmh sama papa? ||
Dad
Papa liat sg kamu tadi siang, masih mau lanjutin hobi basket kamu? apa kamu ga ngerti yang papah bilang, Adara? ||
"Hahhh, bosen"- ucap Adara seraya melenguh pelan, gadis itu hanya membaca salah satu dari sekian banyak pesan tersebut, ia memilih meletakan ponselnya ke dalam saku celana training-nya dan kembali menikmati suasana tenang ini, seraya memejamkan mata.
Angin sejuk menyapu wajahnya dengan lembut, mampu membuat ia merasa tenang.
Hingga suara ponselnya membuat gadis itu menghela nafas, ia tau siapa yang akan menelfonnya saat ini, tentu saja kedua orang tuanya yang pasti akan memberi banyak nasehat padanya.
"Halo mah"
"Kemana aja kamu? Mamah telfon ga di angkat, chat cuma di baca, makin berani ngelawan ya kamu?"
"Ini mamah mau marah-marah doang? Mending ga usah, Adara lagi capek"
"Capek ngapain kamu? Main-main sama temen-temen kamu yang ga berguna itu? Kenapa hidup kamu selalu di isi dengan hal yang ga berguna sih Dara?"
"Iya, salah satunya ini. Dengerin omelan mamah"- balas Dara dengan nada datar, tak mengubah posisi kepalanya yang bersandar di kursi hingga bisa menatap sang rembulan.
"Kamu kurang ajar ya Adara, mau sampai kapan kasar begini? Kamu itu perempuan Dara, perempuan!"
"Dara, papah capek bilangin kamu, coba tolong nurut sebentar selama mamah dan papah pergi"- kini sang ayah yang berbicara, pria yang pernah menjadi tentara tingkat tinggi itu kini memilih berbisnis hingga mampu keluar negeri untuk meluaskan perusahaan.
Sebenarnya Dara pun di tawarkan untuk ikut, tetapi ia memilih untuk tetap di sini, apalagi mengingat dirinya baru memasuki sekolah.
"Berarti abis itu Dara boleh ga nurut sama papah atau mamah?"
"Jangan menjadi gadis bodoh, papah ga mau kamu kaya kakak mu"
"Kenapa sama kak Julia? Dia hebat kan? Sekarang bisa berdiri di kaki dia sendiri tanpa di gerakan sama papah mamah, punya restoran besar yang bahkan terakhir kali aku kabar kabaran sama kak Julia, dia udah mau buka cabang baru"
KAMU SEDANG MEMBACA
【BAD CAT】||Shin Ryujin x Huang Renjun|| GXB.
FantasiDara : "Pftt. Lo di kutuk jadi kucing karena nendang kucing di warung pecel lele?" Arjuna : "Hm" Dara: "Hahahaha. Mampus! Kena karma lo sama gue" Arjuna: "Ga usah ketawa! Sekarang lo harus jadi pacar pura-pura gue biar gue bisa lanjutin ke hidupan g...