"Baru ku sadari, bahwa hidupku lebih menyenangkan dengan hadirnya dirimu"
༴ ༴ ༴
༴ ༴ ༴
"JUNAAAA! GUE TIDUR DULUAN YA, KALO MAU TIDUR DI KAMAR, PINTUNYA GA GUE KUNCI. NANTI TUTUP LAGI PINTUNYA!!" teriakan Dara terdengar jelas di telinga Arjuna yang sedang nikmati angin malam pada balkon rumah Dara.
Arjuna hanya menjawab dengan deheman pelan, yang jelas tak dapat Dara dengar, namun gadis dengan kaus putih itu memilih tak perduli. Ia tarik sarung berpola kotak-kotaknya hingga pundak, lalu berjalan ke tangga menuju kamarnya. Ia benar-benar mengantuk kali ini, sebab pikirannya sedang benar-benar tenang, di isi oleh Arjuna seharian penuh.
Di sisi lain Arjuna masih memandang pemandangan gemerlap kota Jakarta dari balkon, ia hela nafasnya perlahan sebelum akhirnya mengeluarkan benda dari saku celananya.
Itu adalah kalung yang Malvin berikan padanya saat pria itu mengutuk dirinya, hingga kali ini benda itu tak lagi dapat ia pakai sebab sudah berubah menjadi manusia seutuhnya, Arjuna masih tidak tau. Apa alasan sebenarnya pria immortal tersebut memberikannya kutukan, karena apa? Untuk apa? Siapa Malvin untuk kehidupannya? Apa yang di fikirkan pria itu saat Arjuna menendang Malvin dalam bentuk seekor kucing di warung pecel lele? Apakah hanya karena perlakuannya itu ia harus di kutuk? Karena rasa bencinya pada kucing sejak kecil, dirinya harus di kutuk menjadi kucing? Meski saat ini rasa benci tersebut sudah benar-benar hilang.
Semua pertanyaan itu kini penuhi fikiran seorang Arjuna, pemuda dengan surai yang mulai gondrong itu menyisir rambut depannya yang berterbangan karena angin ke belakang menggunakan jari-jarinya. Matanya kini menatap lekat-lekat kalung berliontin bulan sabit tersebut, sinar rembulan membuat liontin tersebut besinar kecil, sangat cantik hanya untuk sebuah kalung kucing.
"Gimana manggil tuh dukun?" Arjuna gumamkan tanya tanpa lepaskan tatapannya pada kalung di telapak tangannya itu. Tak lama indra penciumnya mulai mencium wangi pepohonan yang khas dan membawa ketenangan, asap tipis pun perlahan hadir dari belakang tubuhnya.
"Mencari ku? Arjuna"
Arjuna tak menjawab, ia tau siapa yang bertanya seperti itu, suara berat khas milik Malvin dan harum alami itu terlalu mudah untuk Arjuna kenali. Malvin hadir setelah cukup lama tak terlihat, berdiri di sisi kanannya seraya ikut sandarkan tangan di pagar balkon.
"Kemana aja lo?" tentu pertanyaan tersebut muncul pada mulut Arjuna, ia alihkan tatapanya pada pria berjubah hitam di sampingnya itu, surai Malvin nampak sedikit lebih panjang saat ini, ikut berterbangan karena angin seperti surainya.
"Melihat mu dari jauh, senang karena kau telah berhasil terlepas dari kutukan yang ku beri" Malvin menjawab, namun tak jua tatap sang lawan bicara, senyuman tipis khasnya kembali hadir.
KAMU SEDANG MEMBACA
【BAD CAT】||Shin Ryujin x Huang Renjun|| GXB.
FantasíaDara : "Pftt. Lo di kutuk jadi kucing karena nendang kucing di warung pecel lele?" Arjuna : "Hm" Dara: "Hahahaha. Mampus! Kena karma lo sama gue" Arjuna: "Ga usah ketawa! Sekarang lo harus jadi pacar pura-pura gue biar gue bisa lanjutin ke hidupan g...