Dara : "Pftt. Lo di kutuk jadi kucing karena nendang kucing di warung pecel lele?"
Arjuna : "Hm"
Dara: "Hahahaha. Mampus! Kena karma lo sama gue"
Arjuna: "Ga usah ketawa! Sekarang lo harus jadi pacar pura-pura gue biar gue bisa lanjutin ke hidupan g...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
༴ ༴ ༴
Blam!
Malam telah tiba dan acara berkumpul yang di adakan Arjuna tentu berjalan malam ini.
Dara turun dari mobil Jeep-nya, setelah ke-3 sahabatnya turun lebih dulu. Ia sengaja membawa mobil Jeep-nya untuk kali ini, sebab ingin membawa ke-3 sahabatnya sekaligus, begitu lah Dara. Tidak perlu banyak bicara, tiba-tiba sudah menjemput satu persatu para sahabatnya dengan mobilnya, tidak mempermasalahkan jarak dan biaya bensin, ia akan bertindak seperhatian itu jika sudah berhubungan dengan orang-orang tersayangnya.
"Dimana Kak Ajun, Ra?" tanya Kina yang berdiri di samping Dara, sedangkan Nia sedang menenangkan Alya, sebab gadis itu merasa gugup hanya karena ingin bertemu dengan Asta.
"Ga tau euy"
"Lah?! Pacar sendiri kok ga tau?" Kina tatap bingung gadis yang memakai jaket hitam dan topi baseball itu.
"Nyak udah lah, masuk we. Elah" dengan santai Dara memasuki lesehan yang memang cukup besar itu, setelahnya di ikuti oleh ke-3 sahabatnya, ia dengar Kina menertawakan wajah gugup Alya.
"Jangan tawa lo Na!"
"Ulululuuuu, gugup ya mau ketemu Aa' Bandung terfavorit?"
"Ish! Kina ga boleh gitu ih"
Plak!
Satu pukulan pun Kina dapatkan di lengannya dari Nia. Alya dan Nia memang suka memukul, dan pasti selalu ia dan Dara yang mendatapkannya.
"Kenapa sih Ni?" Kina mengusap lengannya yang terasa panas, menatap bergantian ke arah gadis yang lebih pendek dari dirinya dan Dara. Alya dan Nia memang lebih mungil dari Kina dan Dara yang bahkan memiliki otot tubuh, meski samar.
"Lo mah ga tau si rasanya"
"Yeuu, gua gini-gini pernah punya pacar Ni"
"Mang eak?" tanya Dara seraya tertawa meledek, tanpa hentikan tatapannya yang mencari Arjuna.
"Iyalah, sebelas cowok gue pacarin"
"Ih?! Lo pacarin satu tim bola?!"
"Ya emang gitu Nia"
Dara abaikan keributan para sahabatnya yang lebih di dominasi oleh Kina dan Nia, terkadang Kina tak mau kalah dengan Nia yang polos dan terus menjawab.
