Part 36 | Guilty Pleasure - One Kiss is All it Takes

5.8K 242 20
                                    

  SUASANA kolam renang indoor hari ini sudah terlihat ramai oleh anggota UKM renang, termasuk Kylie yang kini baru selesai mengganti pakaian dan menunggu untuk pemanasan bersama. Beberapa anggota lain juga sudah terlihat memadati area pinggir kolam renang untuk menunggu arahan dari pelatih.

  "Gilang, kamu pimpin pemanasan!" titah pelatih pada Gilang—kakak tingkat Kylie di kampus.

"Baik, Pak!" balas Gilang semangat, lalu menatap Kylie penuh arti.

Melihat tingkah kekanakan kakak tingkat yang suka mengejarnya tanpa ampun itu, Kylie mendengkus pelan sebelum melangkahkan kakinya menuju kumpulan amggota yang hendak melakukan pemanasan. Gilang merupakan kakak tingkat yang mengulang di kelas yang sama dengannya, dan mereka satu kelompok pada sebuah tugas praktik. Sejak pandangan pertama, Gilang memang sudah menyukai Kylie dan nekat mengejar perempuan itu secara terang-terangan. Saking terangnya, seluruh mahasiswa jurusan Arsitektur mengetahui hal itu.

  "Maaf, saya terlambat, Pak!"

  Langkah Kylie refleks terhenti ketika mendengar suara berat yang familiar di telinganya. Kylie menoleh kearah ruang ganti pria yang menjadi sumber suara. Ternyata dia datang hari ini, batin Kylie cuek, kemudian kembali melangkah. Namun baru saja dia berjalan sebanyak dua langkah, perempuan itu berhenti dan melotot, menatap Regan tidak percaya.

  "Regan! Cupang dari siapa tuh?" ledek Bima, yang Kylie ketahui sebagai salah satu teman satu jurusan Regan. Selain itu, Bima juga merupakan atlet renang kebanggaan sekolah.

  Regan menatap Kylie, membuat perempuan itu terpaku. "Mesum lo! Ini di gigit serangga," bantahnya. Tapi dalam hati, dia merutuk karena hanya memakai celana renang saja. Entah apa yang membuatnya melupakan bekas kissmark dari Kylie di lehernya. Padahal setiap bercermin, dia selalu terpaku menatap lehernya dan kembali membayangkan kejadian malam itu.

  Sayangnya, Bima menyadari arah tatapan Regan yang menuju kearah Kylie. Dengan langkah dramatis, pria itu menghampiri Regan dan menepuk bahu temannya dengan keras. "Wah...! Regan, Kylie... gue gak nyangka sama kalian berdua," ucapnya provokatif, menarik perhatian seluruh anggota klub renang yang sedang ingin melakukan pemanasan.

Wajah Kylie mungkin memang terlihat datar. Tapi diam-diam, perempuan itu meneguk salivanya dengan susah payah. Apa maksud dari ucapan Bima? Apa... Bima mengetahui bahwa pelaku pembuat kissmark itu adalah dirinya?

"Mending lo latihan aja," ujar Regan sambil menampol pipi Bima ke samping. Dari penglihatannya, wajah Kylie memang terlihat biasa saja. Tapi tangan perempuan itu mengepal erat.

"Enggak, maksud gue... cewek itu selalu begitu ya? Apa yang dia lakuin sama pacarnya, pasti bestie harus tahu," keluh Bima sebelum akhirnya pergi menuju kolam yang lebih dalam.

Sontak saja, Kylie menghela napas lega. Tanpa ingin berbasa basi dengan Regan, perempuan itu kembali melangkah menghampiri kumpulan anggota yang mulai melakukan pemanasan.

"Ganas juga temen lo, Kay..." komentar Gilang ketika Kylie bergabung bersama mereka.

Kylie memilih untuk tidak menanggapi dan mulai merenggangkan tubuhnya. Tapi seketika, dia tersadar sesuatu. Ganas? Siapa yang ganas? Temannya? Dia hanya punya dua teman. Tunggu... jangan bilang, dia membuat Riana dalam masalah?!

  "Kenapa badan lo kaku begitu? Yang bener dong pemanasannya," ujar Gilang geleng-geleng kepala. Dengan kurang ajar, tangannya sedikit mendorong tubuh Kylie agar lebih membungkuk. "Satu... dua... tiga... empat..." pria itu memilih untuk langsung berhitung sampai delapan agar Kylie tidak memarahinya.

Bukannya marah atas kelakuan kakak tingkatnya itu, Kylie malah memiliki satu ide baru yang menurutnya brilian. "Kak, aduh.. tangan gue sakit," ringisnya sambil memijat pergelangan tangannya pelan.

Guilty Pleasure [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang