PART 6

23 21 1
                                    

Happy Reading🔥

Kini semi final dimulai. Suasana atmosfer berubah menjadi sangat tegang. Beberapa peserta yang tidak terpilih ada yang memutuskan untuk pulang dan ada juga yang ingin menonton untuk menyaksikan siapa yang masuk final.

Hampir setiap pertanyaan Elodie menjawab dengan benar. Namun, ada kalanya ia salah menjawab. Maklum, dia sendiri yang anak 10 disitu. Tapi, tak disangka banyak sekali yang menyorakinya untuk masuk final dan menjadi pemenang. Tentunya Bu Ratih ikut menyemangati karena Elodie adalah murid didik kesayangannya.

"Pertanyaan terakhir! Bersiaplah,"

Kemudian juri segera menyebutkan soal. Soal terakhir ini sangat sulit untuk dijawab. Namun, tiba-tiba...

Tett...

Tett...

Ellard dan Elodie menekan tombol secara bersamaan. Juri yang melihatnya bingung karena mereka berdua pas sekali, tak ada yang lebih cepat.

Ellard yang melihat hal itu, merasa kasihan. "Pak, Bu, maaf saya tidak jadi menjawab. Sepertinya jawaban saya salah," ucap Ellard sopan.

Juri yang mendengarnya lantas menunjuk Elodie untuk segera menjawab. "Silahkan untuk Elodie bisa menjawab,"

Elodie pun segera menjawab dengan panjang lebar. Ellard yang melihatnya kagum dan terpesona sesaat. "Bagaimana bisa dia berbicara seperti itu dalam satu tarikan nafas? Apa dia bercita-cita ingin menjadi pramugari?"

Setelah selesai menjawab, para juri semua saling menatap satu sama lain untuk memastikan apakah jawaban Elodie benar. Elodie yang melihatnya sedikit takut karena ia sudah berbicara panjang lebar tapi masa tidak benar jawabannya.

"Ya! Jawabannya benar!!"

"Syukurlah..." Elodie menghela nafas lega sembari tersenyum bahagia. Tentunya para peserta dan guru yang melihatnya ikut senang.

"Saya akan umumkan siapa yang akan masuk final. Sesudah dilihat, hanya akan ada 5 orang yang masuk final. Bersiaplah..."

Semua orang yang berada di ruangan tersebut tampak tak sabar menunggu jawaban juri.

"Cahyanto,"

"Ellard,"

"Renald,"

"Sekar,"

"Dan..."

Elodie yang mendengarnya berusaha untuk berdoa kepada Tuhan agar ia bisa masuk final Olimpiade ini.

"Elodie!"

Beberapa orang menyoraki dan bertepuk tangan untuk peserta-peserta yang masuk ke final yang akan dilaksanakan besok. Bu Ratih yang mendengarnya meneteskan air mata bahagia. Tak disangka, murid didiknya ini sangat berprestasi.

Kemudian, Elodie segera menghampiri Ellard yang jaraknya tak jauh darinya. "El, kenapa tadi kamu bilang kalau jawaban kamu salah? Aku tahu jawaban kamu pasti benar. Masa sih Ellard yang sudah langganan pegang piala gak jadi jawab hanya jawaban salah," oceh Elodie panjang lebar. Ellard yang mendengarnya hanya tersenyum.

"Ladies first. Kalau tadi lo gak jawab, mungkin lo gak bakal masuk final sekarang," bisik Ellard pada telinga Elodie. Elodie yang mendengarnya menegang, apalagi saat deru nafas Ellard terasa di kulitnya.

"O-oh... Tau dari mana?" ujar Elodie sedikit gugup. Ellard yang menyadari hal itu hanya tertawa kecil.

"Gue hitung dari awal poin lo dan gue. Ya udah, gue harus pulang. Sampai ketemu besok di final, Nona Elodie," ujar Ellard sembari mengedipkan sebelah matanya. Elodie yang mendengarnya hanya bisa tersenyum dan melambaikan tangannya dengan sedikit kaku.

Sesudah Ellard menghilang, Elodie langsung menutup mukanya dengan kedua tangannya. Ellard mampu sekali membuat jantungnya ini tak aman.

"Die, hebat!" ujar Bu Ratih menepuk bahu Elodie lalu memeluknya. Elodie segera membalas pelukan tersebut sembari menangis terharu juga.

"Makasih ya, Elodie. Sekali lagi kamu membuat nama sekolah kami harum,"

"Sama-sama, Bu. Tapi, itu semua tidak akan terjadi tanpa dukungan dan doa dari Ibu,"

"Persiapkan dirimu ya, nak. Besok adalah hari terakhir yang harus kamu hadapi. Ibu yakin kamu pasti bisa melewatinya. Nanti Ibu akan berikan materi tambahan untuk kamu pelajari malam ini," ujar Bu Ratih sembari menepuk bahu Elodie. Elodie mengangguk gembira mendengarnya.

♡♡♡

"CATH!! GUE MASUK FINAL!"

"Anjirr... Budek nih telinga gue. Suara lo udah kek emak gue banget, Die. Btw, selamat yaa... Gue ikut seneng,"

"Iyaa, besok finalnya. Doain moga menang yaa!"

"Hm, pasti. Tapi janji loh ya, habis menang traktir gue bakso hehe..."

"Gampang. Beres sama gue mah,"

"By the way, lo lagi dimana? Kok gak balik ke sekolah?"

"Gue disuruh pulang sama Bu Ratih. Katanya gak usah ke sekolah lagi. Soalnya disuruh belajar aja buat final besok,"

"Gilaa!! Enak bet lo. Bisa merasakan empuknya kasur di pagi ini, huaa!!"

"Yeuu... Sembarangan. Gue di rumah juga belajar kali,"

"Iya dah. Ya udah, lanjut nanti teleponnya. Udah bel masuk, bye Diee..."

"Hm, byee Cathiee..."

Tutt...

Elodie kemudian memutuskan untuk istirahat sebentar karena lelah sehabis lomba Olimpiade tadi. Ia merebahkan tubuhnya di kasur lalu membuka Instagram.

"Hm, ketemu juga akunnya hihi..." Elodie kemudian segera mem-follow akun tersebut dan melihat foto-foto yang ada disitu.

Tingg...

Terdapat satu notifikasi chat di ponsel Elodie. Ia pun segera membukanya karena penasaran.

Cathiee
Gue mau bolos aja dah. Ini udh di luar, gue alasan sakit. Gue otw ke rmh lo

Elodiee
Gila lo! Buat apa ke rmh gue?

Cathiee
Males, gak ada temen di sklh
Lo kan satu"nya bestie gue

Elodiee
Halah, bilang aja lo kangen.
Ngaku lo

Cathiee
Bomat ah

Setelah membalas chat Catherine, Elodie kemudian segera keluar kamar untuk menuju ke dapur.

♡♡♡

"Pak, saya ijin pulang soalnya ini ada acara keluarga dadakan," ujar Catherine ketika Pak Dadang sedang mengajar. Pak Dadang tampang melihat Catherine seperti melihat apakah ada kebohongan di wajahnya.

"Ya sudah, silahkan pulang. Awas saja kalau kamu ketahuan bohong," ujar Pak Dadang sekaligus mengancam Catherine. Catherine mengangguk lalu segera membawa tasnya keluar kelas.

"Wihh... Akhirnya bisa bolos juga. Baik banget sih Pak Dadang," batin Catherine sembari tersenyum riang berjalan menuju parkiran menunggu ojek yang sedang ditunggunya.


♡♡♡
Bersambung

DOUBLE ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang