Happy Reading🔥
Minggu ini beberapa kelas diliburkan karena kelas VI, IX, dan XII akan memulai untuk Ujian Try Out. Untuk menghindari adanya keadaan yang saling terganggu maka kelas-kelas lainnya diliburkan untuk sementara.
Seperti sekarang, Elodie, Catherine, Ellard, Andrew, dan Liam akan berlibur ke Bali. Pulau Dewata itu memang salah satu tempat untuk berlibur yang sangat terkenal. Maka tak heran jika banyak orang yang ingin berlibur kesana.
Tentunya liburan minggu ini yang membayar makan, menginap, oleh-oleh dan lainnya yaitu Ellard. Terkecuali untuk transportasi yang membayar adalah Andrew. Kebetulan saja, kemarin-kemarin Papa Ellard memberikan uang banyak kepada Ellard dan Andrew sebagai hasil kerja kerasnya membantu proyek Papa Ellard di kantor.
Kini, mereka semua sudah berada di Bandara. Memang pada dasarnya sultan yang traktir, mereka juga kini akan naik pesawat bussiness class. Sembari menunggu jam keberangkatan pesawat menuju Bali, mereka berlima pergi ke supermarket terdekat untuk membeli makanan karena tak sempat makan saat dari rumah.
"Kamu mau beli makan apa, Die?" tanya Ellard sembari menggenggam tangan Elodie layaknya pasangan yang mesra. Jangan tanya bagaimana kondisi Elodie sedari turun dari mobil hingga sekarang masih berpegangan tangan dengan Ellard. Sudah dipastikan wajah Elodie memerah terus sejak turun dari mobil.
"Gatau, bingung," jawab Elodie sembari menatap makanan yang ada di supermarket dengan tatapan tak berselera. "Makan nasi ayam mayonaise mau ya?"
Elodie hanya terdiam melihat satu tupperware yang berisi nasi ayam mayonaise yang dipegang Ellard. Jujur, ia takut jika sudah dibeli rasanya tak enak. "Takut gak enak,"
"Udah gapapa. Enak kok. Ya udah ayo cepet, yang lain udah nungguin di luar," ujar Ellard lalu menggenggam tangan Elodie mengajaknya berjalan cepat. Usai membayar, mereka berdua pun segera menuju ke arah Andrew, Catherine, dan Liam yang sudah menunggu di sebuah kursi panjang tempat menunggu.
"El! Sumpah deh. Temen lo itu waras apa gak sih?" gerutu Catherine kesal sembari menatap Liam yang sedang cengengesan.
"Kenapa emangnya?"
"Ya kali coba. Gue lagi enak-enak makan keripik malah dicomotin terus sama nih bocah. Ini gue baru ambil satu dia langsung ambil lima coba," ujar Catherine kesal sembari menunjuk Liam. "Gak mau tahu. Pokoknya sekarang beliin lagi gue keripik kayak gitu sebagai gantinya,"
"Yaelah. Gue gak ada duit, Cath,"
"Halahh... Alesan lo! Cepet ganti rugi,"
"Sumpah deh. Gue cuman bawa duit 500 rebu. Ini juga hasil gue melas minta ke emak demi liburan ke Bali sampe digebukin dulu buat beberes rumah,"
"Gak.mau.tahu! Cepet balikin!" ujar Catherine kesal sembari menengadahkan telapak tangannya meminta ganti rugi pada Liam.
"Nih, udah gak usah ngebacot lagi sama orang gak guna," ujar Andrew sembari menaruh satu kresek besar keripik kesukaan Catherine. "Nah gini dong kayak temen lo. Btw, makasih yaa, Ndrew,"
"Hm,"
"Ya udah cepetan pada makan dulu. Bentar lagi berangkat," ujar Ellard sembari duduk di samping Elodie.
"Siapp, Bos!"
Elodie hanya menghela nafas lelah sembari melihat nasi ayam mayonaisenya tak selera. "Makan dong, Die. Nanti sakit kalau gak makan. Masa mau liburan malah sakit," ujar Ellard membujuk Elodie.
"Iyaa, Die. Makan yuk! Mau gue suapin kah?" ujar Catherine sembari mengunyah keripik kesukaannya.
"Gak! Tangan lo bau jigong,"
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE EL
Teen Fiction"Iya aku suka kok," "Suka apa?" pancing Elodie sembari menaikan satu alisnya. Ellard tersenyum lebar menanggapinya. "Kamu." DEGG... "Hahaha.... Langsung merah tuh muka," goda Ellard sembari tertawa terbahak-bahak. Elodie yang malu segera menyembu...