PART 33

2 2 0
                                    

Happy Reading🔥

"Cepetan parkirin motornya, Cath. Gue gak sabar ketemu El!"

"Sabar, bego. Lo kira nyetir motor itu segampang yang lu bayangin?" jawab Catherine dengan kesal. Motornya saja belum sampai depan rumah Ellard tapi Elodie sudah ingin turun saja.

"Ah, lama lu!"

Jekk

Elodie dengan cepat melompat dari motor dan berlari menuju rumah Ellard. Catherine yang melihatnya melotot kaget, "Sialan lo bocah ingusan! Gue tinggalin sumpah! Gak bakal gue jemput!!"

Elodie yang sedang berlari segera berhenti dan membalikkan badannya. Catherine berpikir pasti Elodie akan segera menghampirinya dan membujuknya agar ikut bersamanya ke rumah Ellard, namun nyatanya,

"Wlee... Bodo! Gue bisa minta Ellard buat anter gue pulang nanti. Udah sana, shuu shuu... Nanti gue transfer ongkosnya ya neng ojek!"

"AWAS BAE KALO ONGKOSNYA CUMAN SEREBU! GAK BAKAL GUE TEMENIN LAGI LO!!!"

Tingg

Ada sebuah notifikasi masuk di ponsel Catherine. Catherine yang masih kesal pun segera mengecek ponselnya dengan terpaksa.

Andrew -- Catherine
Rp. 2.000.000,-
Transfer untuk biaya ongkos Elodie

Catherine segera menengok ke belakang untuk melihat apakah ada sosok Andrew atau tidak, tapi hasilnya nihil. Tak ada siapapun selain dia disini. Elodie bahkan sudah masuk ke dalam rumah Ellard tanpa mengajaknya lagi.

"Sialan tuh anak, gue diikutin terus!"

♡♡♡

"Bentar ya, Die. Tante buatin minum dulu di dapur. Sekalian bawain cemilan buat kamu biar asik ngobrolnya,"

"Ya ampun... Makasih banyak, Tante. Padahal gak usah repot-repot loh, Tan,"

"It's okay. Tante mah udah biasa kok hidangin makanan dan minuman buat tamu. Apalagi tamu kali ini spesial, calon mantu Tante sendiri hehehe..."

Tadi baru saja Elodie datang, Raisa sudah berada di depan rumah menantinya. Ia mengajak Elodie masuk dan berakhirlah hendak membawakan cemilan dan minuman. Padahal Elodie belum berkata apapun mengenai apa yang hendak ia ceritakan.

Sembari menunggu Raisa, Elodie melihat-lihat bunga-bunga indah yang dirawat oleh Raisa di halaman depan rumah. Bunga-bunga itu tumbuh segar bahkan tak ada satupun yang layu. Seketika Elodie kagum pada sosok Raisa, Ibu dari kekasihnya itu sangatlah rajin. Ia bahkan sangat sabar dalam merawat tanaman hingga sampai mekar.

Elodie bergumam sembari melihat bunga-bunga itu, "Bunga aja dirawat sampai tumbuh mekar dan segar. Pantes anaknya secakep itu, ya jelas pasti dirawat dengan penuh kasih sayang banget!"

"Anaknya apa tadi?"

Elodie menoleh ketika melihat sosok Ellard sudah berada di sampingnya sembari tersenyum menggoda.

"ELLARD?!"

Elodie mengucek matanya tak percaya dengan seseorang yang ada di depannya saat ini, "Ini bener kamu, El??"

Ellard terkekeh melihat gadisnya yang tak percaya jika yang dihadapannya saat ini adalah kekasihnya, "Iya ini aku, babe. Kan tadi aku bilang, aku bakal pulang sekarang juga." Elodie menggelengkan kepalanya, merasa ini semua seperti mimpi. Setetes air mata mulai membasahi pipinya yang tembam itu.

DOUBLE ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang