PART 16

13 10 6
                                    

Happy Reading🔥

Flashback on

Seorang lelaki tampan sedang duduk santai di meja kantin bersama para sobatnya sembari melahap semangkuk bakso miliknya. Mereka bertiga nampak bercanda hingga tertawa terbahak-bahak.

"Ngakakk gila!! Muka lo gitu amat sih, Am. Hahahahaha...."

Tiba-tiba seorang gadis datang menghampiri mereka. "Haii... Aku boleh gabung disini kan?" ujarnya. Kedatangannya tentu disambut baik oleh para lelaki itu, "Boleh. Duduk disini aja neng cantik," ujar Liam sembari menggeser bokongnya hingga ia tak sadar dan...

Gubrakk

Liam terjatuh dan langsung ditertawakan oleh para teman-temannya. "Lawakan lo bener-bener dah, Am," ujar Ellard tertawa terbahak-bahak melihat wajah tertekan Liam.

Gadis tersebut merasa kasihan lalu membantu Liam untuk berdiri, "Aduhh... Maaf ya, Liam," ujarnya. Liam mengangguk tanda ia tak apa-apa.

"El, makasih ya kamu udah mau tolongin aku kemarin," ujar gadis itu yang posisinya pas sekali berhadapan dengan Ellard.

"Hm, sama-sama. Lain kali hati-hati kalau turun dari tangga yaa, Yola,"

Gadis bernama Yola itu mengangguk tanda mengerti. Lama ia menatap Ellard dengan kagum hingga tak sadar keduanya saling bertatapan lama.

"Woi! Baksonya Pak Bromo dipikir-pikir enak juga ya!" ujar Liam dengan nada yang sengaja dikeraskan. Andrew membalas dengan jempol, "Yoi! Ini juga jus buatan Bu Sari seger banget! Cocok kan di suasana PANAS ini ya,"

Ellard tertawa melihat tingkah temannya. Yola yang melihat Ellard tertawa ikut terkekeh pelan.

"YOLA!"

Seorang gadis berlari menghampiri Yola, "Yol, ayo ke kelas. Bentar lagi bel, habis ini kan pelajarannya Pak Joko. Telat dikit auto di kasih soal rumit kita nih," ujar gadis tersebut dengan tergesa-gesa. Yola mengangguk sebagai jawaban.

"Aku balik dulu ke kelas ya, El. Dadah semua!"

"Iyaa," jawab Ellard sembari melambaikan tangannya pada Yola diikuti para teman-temannya.

Brakk

"El!" Liam menyentak dengan kencang sembari menggebrak meja. "Naksir ya lo sama Yola?" ujarnya menggoda membuat Ellard memutar matanya malas.

"Hayoo.... Ngaku aja lah El,"

Ellard hanya mengedikkan bahunya, "Entahlah," jawabnya lalu bangkit dari duduknya meninggal kedua temannya itu.

"Woii! Sialan emang Ellard malah ninggalin,"

♡♡♡

"Na,"

Nana yang merupakan teman Yola menoleh melihat ke arah Ellard yang memanggilnya di depan pintu kelas. Ia menghampirinya, "Kenapa El?"

"Minta nomornya Yola dong,"

"Hmm... Naksir yaa?" goda Nana sembari mengacungkan telunjuknya menunjuk ke arah Ellard. Ellard hanya bisa mengode untuk diam dengan telunjuk di depan mulutnya, "Shutt!"

"Iya deh, nih," Nana mengeluarkan secarik kertas berisi nomor telepon temannya itu dan memberikannya ada Ellard.

"Thanks, Na,"

DOUBLE ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang