PART 26

14 4 6
                                    

Happy Reading🔥

"Makasih ya, Die, buat makan malamnya. Masakan Mami lo emang selalu enak,"

Elodie dan Mateo kini sedang berada di depan rumah Elodie. Rossie yang sedang mencuci piring tak bisa mengantar Mateo sampai pagar jadi ia menyuruh Elodie untuk mengantarnya. "Iyaa sama-sama. Ya udah sana pulang, udah malam nih. Besok kan sekolah," ujar Elodie sembari tersenyum.

"Jadi ceritanya ngusir gue nih?"

"Gak gitu loh maksudnya, Mat. Ini kan udah malam, ya kali lo nginep di rumah gue," ujar Elodie memperjelas maksud ucapannya tadi. Mateo menaikkan satu alisnya menggoda, "Boleh tuh sekalian nginep disini. Pasti emak lo juga ngijinin lah,"

"Lo bukan diamuk sama emak gue tapi yang ada diamuk sama Ellard loh ntar,"

"Ah iya, adek gue sekarang dah punya pacar. Ya udah gue pulang ya," Elodie mengangguk lalu melambaikan satu tangannya pada Mateo yang melaju pergi menggunakan motornya.

♡♡♡

Pagi ini seperti biasa Elodie diantar Ellard ke sekolah menggunakan motor milik Ellard. Selama perjalanan tak ada percakapan dari keduanya hingga tak terasa kini mereka berdua telah sampai di sekolah.

"Temenin gue sarapan dulu yuk, Die," ujar Ellard sembari membantu melepaskan helm Elodie. "Lohh kenapa gak bilang dari tadi? Tau gitu sarapan bareng aja di rumah aku tadi,"

"Udah gapapa, ayo!"

"Ehh, ke kelas dulu dong taruh tas. Nanti dikira telat lagi," ujar Elodie menarik tangan Ellard ke arah yang berlawanan. Ellard yang pasrah hanya bisa mengikuti langkah Elodie karena perutnya sudah benar-benar lapar.

Usai menaruh tas di kelas, kini kedua insan itu berjalan menuju kantin yang masih cukup sepi di pagi ini. Bagaimana tidak sepi karena sekarang saja masih menunjukkan pukul 6 pagi. Untung saja beberapa dari pedagang di kantin sudah ada yang berjualan sepagi ini.

"Mau makan lagi gak?"

"Mauu!" Ellard terkekeh mendengar jawaban Elodie. Kekasihnya ini tak pernah menolak jika ditawari soal makanan. "Mau makan apa?"

"Samain aja kayak kamu. Soalnya tadi di rumah aku cuman makan roti, gak kenyang,"

Ellard mengangguk sembari tersenyum, "Ya udah, tunggu bentar ya. Aku pesenin dulu," ujarnya lalu bangkit dari kursinya. Sembari menunggu Ellard, Elodie mengeluarkan ponselnya di saku roknya. Ia membuka aplikasi Instagram dan melihat semua notifikasi yang bermunculan.

"Eh, lo Elodie kan?"

Elodie menaikkan pandangannya kala ada yang berbicara dengannya, "Iya, kenapa ya?" ujarnya sopan. Jujur, ia tak mengenali siapa gadis di hadapannya ini. Ia tentu tahu setiap murid yang berada di sekolahnya mulai dari kelas X hingga kelas XII walaupun sekedar tahu wajahnya. Tetapi, ia baru pertama kali melihat wajah gadis ini yang sepertinya murid baru.

"Lo pacarnya Ellard kan?"

Elodie mengerutkan keningnya samar kala gadis tersebut menyebut nama kekasihnya, "Kenapa ya?" tanyanya sekali lagi penasaran.

"Bener kan lo pacarnya Ellard?" ujar gadis itu memaksa agar pertanyaannya dijawab terlebih dahulu. Elodie yang pasrah hanya mengangguk saja dari pada perbicangan ini semakin panjang, "Kenapa ya?" tanyanya lagi.

DOUBLE ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang