PART 14

13 11 1
                                    

Happy Reading🔥

"Pesanannya apa aja tadi?"

"Santai aja kali nadanya, Ndrew,"

"Apa pesanannya?!"

Liam beringsut takut. Temannya yang satu ini memang rada-rada. Semenjak ia suka dengan gadisnya, ia jadi semakin posesif sekalipun dengan teman sendiri.

"Nasgor. Yang punya Elodie sama Catherine toppingnya sosis aja, gak pake bakso atau ayam. Yang punya Ellard campur," cicit Liam pelan. Andrew hanya berdehem singkat lalu kembali fokus menyetir. "Lagian lo posesif amat sih sama cewek lo, Ndrew. Belum jadian aja posesif, apalagi udah jadian,"

"Shut up! Yang jomblo diem aja,"

"Yeuu... Lo mah giliran sekarang suka sama cewek malah lupa sama temen sendiri," ujar Liam kesal. Mobil mereka kini sudah berhenti dan tanpa berbicara apapun, Andrew keluar dari mobil begitu saja.

"Heh! Sialan lo temen laknat. Masa gue ditinggal di mobil,"

Liam segera ikut turun dari mobil dan mengejar Andrew. Bukannya ke tempat penjual nasi goreng di pinggiran jalan, Andrew malah datang ke tempat restoran terkenal di Bali. Disana, tampak ia sedang memesan nasi goreng dengan berbagai macam topping. "Punya saya jangan pakai sambal ya, Bos,"

Andrew hanya melirik sinis Liam yang kini sedang duduk menunggu Andrew. "Dia kira gua ini pelayan apa," batin Andrew kesal.

Tak lama kemudian, Andrew kembali dengan membawa dua kantung kresek besar berisi nasi goreng. Liam yang kasihan melihatnya, ikut membantu Andrew membawa kresek tersebut ke dalam mobil.

"Gak pake samb-"

"Bacot. Sama aja, makan!" ucap Andrew sarkas sembari mulai mengemudi mobil dengan kecepatan lumayan tinggi. Liam hanya bisa menghela nafas lelah. Temannya yang satu ini sangat emosional.

♡♡♡

"Makan malam siap!!"

Liam dengan senyum bangga melihat beberapa piring nasi goreng yang sudah ia dan Andrew tata rapih di atas meja. Elodie, Catherine, dan Ellard segera menuju ke meja. "Wihh... Makasih loh Chef Arnold, hahahhah...."

"Dengan senang hati Nona Catherine," ujar Liam sembari membungkukkan badannya ala pelayan restoran. Andrew yang cemburu segera menyingkirkan Liam dari hadapan Catherine. "Silahkan dicicipi,"

"Hmm... Lo mah kek nya lebih cocok jadi Chef Juna deh," ujar Catherine sembari mulai melahap nasi gorengnya. "Iya, dan lo Chef Renata yang gak kalah judes,"

Mereka semua tertawa terbahak-bahak dengan perdebatan antara dua insan yang serasi itu. Kedua orang itu memang mempunyai gengsi yang amat sangat besar.

"Besok kita mau kemana nih?"

"Terserah kalian berdua aja. Kita bertiga ngikut," jawab Ellard sembari tersenyum. Elodie bahkan sampai terpesona melihat Ellard, bahkan jika ia tak disenggol oleh Catherine bisa-bisa ia akan diam sampai tak tidur melihat kadar ketampanan Ellard yang amat sangat tinggi.

"Gue punya usul. Mau ke pantai atau berenang di hotel?"

"Gimana kalau pagi berenang, sore ke pantai. Biar dapet gitu healingnya," ujar Elodie. Mereka semua lantas mengangguk setuju. Lagipula jika mereka pergi ke pantai saat pagi hari, itu bukannya menikmati melainkan berjemur-ria di atas sinar matahari.

DOUBLE ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang