PART 7

23 18 0
                                    

Happy Reading🔥

"Gue juga hari ini selain bahagia karena masuk final, gue juga bahagia karena bisa lomba bareng Ellard," ujar Elodie girang. Tak bisa ia tampung lagi seberapa bahagianya ia bisa berlomba langsung bersama Ellard.

"WHAT?! SERIUS LO???"

"Hm, dia juga masuk final, Cath," jawab Elodie enteng. Catherine yang mendengarnya melongo hebat. Bahkan selain matanya yang membulat, mulutnya pun ikut mangap. Elodie yang melihatnya segera menutup mulut sahabatnya itu. "Tutup, bau tau mulut lo tuh,"

"Heh! Dimana-mana orang bilang tutup biar gak kemasukan nyamuk. Lagian mulut gue tuh wangi, bego. Kagak bau tuh," ujar Catherine sembari memperlihatkannya pada Elodie. Elodie segera menutup hidungnya pura-pura jika itu benar-benar bau.

"Tetep aja bau bagi gue, huekk..."

Tingg...

"Hm, chat dari siapa tuh?" ujar Catherine yang melihat ada notifikasi chat dari ponsel Elodie. Elodie mengangkat bahunya tak tahu kemudian melihat chat tersebut.

Ellard
Selamat yaa Die! Jgn lupa istirahat, semangatt buat bsk wkwkwk

"GILAA!! SO SWEET BANGET ELLARD TUH!!" teriak Elodie dengan muka yang sudah seperti kepiting rebus. Catherine yang melihatnya pun lantas tertawa. Ia bahagia jika Elodie bisa bahagia juga.

"Cepet bales, Die. Nungguin loh Ellard nya,"

Elodie
Thanks
Selamat juga buat kamu yaa
See you tomorrow El...

"Kiww kiww... Gas lah jadian cuy," goda Catherine sembari menyenggol lengan Elodie. Mata Elodie membulat mendengar ucapan Catherine.

"Gak. Maksudnya... gak nolak. Hahahaha...."

♡♡♡

Sore ini, Elodie memutuskan untuk berbelanja bahan makan malam sekaligus mengantar Catherine ke rumahnya. Kini mereka berdua sedang berada di minimarket.

"Gue pengen beli mie hijau ini deh. Sekalian nanti malam pengen maraton nonton drakor, hehe..." ujar Catherine sembari mengambil mie hijau tersebut dan memasukkan ke dalam keranjang miliknya.

"Emangnya enak, Cath?"

Catherine lantas mengangguk. Namun detik berikutnya ia menggelengkan kepalanya. Elodie yang melihatnya bingung sendiri. "Biasa aja, gue beli ini soalnya ada photocard NCT, hehehe..."

"Lo cuman beli sayur aja, Die? Gak mau mie atau yang lainnya gitu?" tanya Catherine heran karena sedari tadi di keranjang Elodie hanya berisi sayur, bumbu, dan buah.

"Hm, lagi demen sayur nih gue,"

"Demen Ellard juga gak nih?"

"Oya pasti dong, hahaha...."

Setelah beres berbelanja dan membayar, kini Elodie mengantarkan Catherine ke rumahnya. "Thanks yaa, Die. Semangatt lombanya besok! Gue yakin pasti lo menang," ujar Catherine seusai turun dari motor Elodie. Elodie mengangguk mantap sembari tersenyum.

"Yoii,"

"Eh ada Elodie. Masuk dulu yuk, Die," ujar Yunita sembari mengelus perutnya yang buncit itu.

"Udah gak usah, Tante. Elodie mau langsung pulang, lagian udah malam. Kayaknya mami juga udah nunggu di rumah," tolak Elodie sembari tersenyum.

"Udah, Ma. Mama masuk aja. Udah hamil masih keluyuran aja,"

"Kamu ini malah negur Mama. Gak sopan," cetus Yunita lalu masuk ke dalam rumah begitu saja. Memang mood ibu hamil bisa langsung berubah drastis.

"Gue balik yaa, Cath. Byee..."

"Hm, bye, Die..."

♡♡♡

Hari ini adalah hari dimana Elodie akan berlomba tahap final. Kini ia sudah berada di tempat lomba bersama Bu Ratih kembali. Namun kali ini juga ditemani Pak Wisnu juga selaku kepala sekolah. Perlombaan kali ini mungkin lebih tegang dari biasanya karena hanya ada 5 orang yang akan berlomba. Sedangkan hampir puluhan orang yang menonton atau mungkin ratusan karena lomba ini juga bisa dilihat di streaming YouTube.

"Elodie, lakukan yang terbaik ya. Bapak yakin, kamu akan keluar sebagai orang yang memegang piala itu," ujar Pak Wisnu memberi semangat untuk Elodie. "Iya, kamu pasti bisa, Die. Ibu dukung kamu selalu,"

"Iya, Pak, Bu. Makasih banyak udah mau nemenin Elodie bahkan dukung Elodie terus sampai sekarang," ujar Elodie sembari tersenyum haru. Mungkin kini matanya sudah berkaca-kaca, tak sanggup menahan bendungan air mata yang ingin mengalir di pipinya. Elodie sangat bahagia saat ini.

"Kepada para peserta, dipersilahkan berkumpul di ruangan Lavender. Dimohon untuk para guru atau orang tua boleh menunggu di luar saja. Sekian dan terima kasih,"

"Elodie lomba dulu ya, Pak, Bu. Doain semoga menang," Pak Wisnu dan Bu Ratih pun mengangguk. Kemudian, Elodie segera masuk ke ruangan Lavender. Ia berjalan dengan santai, ia sangat berharap ia bisa memenangkan perlombaan ini.

Sesampainya di ruangan Lavender, ia segera duduk. Tampak di ujung depan, ada Ellard yang duduk disitu. Ia tersenyum tipis kepada Elodie yang jaraknya sedikit jauh. Mereka duduk sejajar sehingga masih bisa menatap satu sama lain.

Elodie ikut tersenyum kala melihat Ellard yang tersenyum padanya. Lalu, Elodie kembali mempelajari materi sebelum lomba dimulai. Mungkin sekitar 15 menit lagi lomba akan dimulai.

Di final kali ini, para peserta nanti akan disuruh untuk mengerjakan soal dan diakhir lomba akan ada public speaking menggunakan bahasa Inggris, sekaligus untuk mengetahui siapa yang paling layak untuk mendapatkan piala dan juga hadiah itu.

Tingg...

Elodie yang merasa terusik segera membuka ponselnya. Ia melihat ada satu chat disana.

Ellard
Kamu gak nyadar aku ada di samping?

Elodie segera menoleh ke kanan dan betapa kagetnya ia melihat Ellard yang sedang tersenyum manis padanya. "Nih. Ada snack dari panitia. Tadi kamu kayaknya gak denger, makanya aku ambilin,"

Ellard kemudian menaruh sekotak snack tersebut. Elodie mengangguk gugup, "I-iya. Makasih ya, El,"

Ellard tertawa renyah melihat Elodie tampak gugup, kemudian ia mengacak-acak rambut Elodie. Elodie yang melihatnya langsung ke mode marahnya. "Ihh... Jangan diacak-acak. Udah rapi-rapi tau, El. Nanti kan mau ada public speaking," gerutu Elodie sembari merapihkan rambutnya yang sudah seperti singa betina.

"Iya iya, sini aku rapihin. Gitu aja masa ngambek," Ellard ikut membantu merapihkan rambut Elodie. Bahkan ia sampai mengambil alih sisir yang ada di tangan Elodie. Ellard menyisir rambut Elodie dengan sangat hati-hati supaya Elodie tak merasa kesakitan.

"Tuh udah. Cantik kok," ujar Ellard sembari menyerahkan kembali sisirnya kepada Elodie. Elodie yang mendengarnya kembali ke mode salting. Ellard yang melihatnya tersenyum tipis lalu merapihkan poni Elodie. Sepertinya Elodie ini memang moody-an.

Kini lomba dimulai, Elodie segera mengerjakannya setelah perintah mulai. Ia sangat cekatan dalam mengisi soal karena baginya soal tersebut masih terbilang gampang. "Easy," gumam Elodie pelan. 


♡♡♡
Bersambung

DOUBLE ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang