HK 14 - Pertolongan Gilang

48 11 0
                                    

Selamat membaca..

.

..............

Tubuh Dara dibaringkan diatas kasur, dengan sisa-sisa kesadarannya ia mengamati kamar yang luas ini lalu tatapannya beralih pada Dalvin yang baru saja membuka baju.

Bangun dari tidurnya, Dara berniat lari dari jangkauan Dalvin. Namun gerakannya kalah cepat dengan Dalvin yang menarik salah satu kakinya.

"Mau lari kemana, sayang?" bisik Dalvin tepat di telinganya.

Dara kesal, karena reaksi tubuhnya yang meremang saat merasakan sentuhan Dalvin. Otaknya hampir hilang kewarasan, saat telinganya dikulum namun hatinya sakit dilecehkan oleh seorang laki-laki.

"Vin, tolong lepasin gue." Dara memohon, tangannya masih setia memberontak walau tenaganya sudah menghilang.

"Terus saja memohon, semakin kamu memohon semakin aku gak tahan untuk masuki kamu."

Dalvin terus menyentuh seluruh bagian tubuh atas Dara, air matanya jatuh ketika tidak bisa menahan tangan Dalvin yang membuka jaket dan bajunya. Tangannya sudah dikunci lelaki itu ketika Dara mencoba untuk memberontak lagi, sensasi dingin mulut Dalvin yang menyentuh dadanya semakin membuat isak tangis Dara mengeras. Tubuh Dara menggeliat dan menikmati itu semua, namun ia menangis tidak rela mendapatkan pelecehan seperti ini.

"Lo bajingan..." masih dengan isakan Dara melanjutkan ucapannya, "Menggunakan cara ini buat melecehkan gue, lo laki-laki paling brengsek. Gue benci sama lo, Dalvin!"

Seolah menulikan telinya, Dalvin malah semakin gencar membuka bra yang Dara gunakan. Sentuhan tangan Dalvin di dadanya membuat Dara semakin frustasi. Dara semakin panik ketika Dalvin meremas miliknya.

"BRENGSEK DALVIN!!" Teriak Dara, sedangkan Dalvin hanya tersenyum ditengah kesibukannya yang sedang mengulum dada sang mantan.

"Dalvin lepasin gue!"

"Tenang aja, selesai ini bakal gue lepasin lo, Dara."

Dara yang masih menangis ketika tangannya dilepaskan, ia menggunakan kesempatan itu untuk mendorong bahu Dalvin bahkan kakinya sudah menendang tubuh lelaki itu. Sampai akhrinya Dara mendongak karena Dalvin menjauh dari tubuhnua dan berteriak kesakitan sembari memegang kepalanya.

Dara melotot melihat siapa menarik rambut Dalvin. Pak Gilang, dosen yang baru beberapa jam lalu menghubunginya kini sudah ada di depan matanya sedang membanting tubuh Dalvin hingga membentur pintu yang sudah terbuka. Tidak jauh berbeda dengan Dara, Dalvin pun terkejut melihat dosennya ada di tempat seperti ini. Tidak berani melawan, Dalvin yang memang berada di ambang pintu segera pergi meninggalkan Dara dan Gilang.

Dara bersingkut menutupi dadanya ketika Gilang menatapnya tajam. Masih dengan terisak, Dara susah payah meraih selimut yang ia duduki.

"Pa...pak.." Dara panik saat Gilang sudah berada di depannya, dia membuka jaket dan memakaikannya pada Dara. Tanpa banyak bicara, Gilang menggendong Dara dan membawanya keluar dari tempat itu.

Dara tidak berani mengalungkan tangannya dileher Gilang, namun ia menyembunyikan wajahnya dibahu Gilang. Dara baru memegang bahu Gilang ketita tubuhnya diturunkan, bisa Dara tebak jika mereka sedang berada di parkiran karena ditempat mereka berdiri sudah terparkir motor yang mungkin saja milik Gilang.

"Naik!" perintah Gilang.

Dara naik tanpa menatap Gilang, ia benar-benar sudah tidak punya muka dihadapan Gilang. Apakah mungkin dosennya itu akan menganggapnya gadis murahan? Apa Gilang akan merasa jijik pada dirinya?

Hijrah Kasih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang