HK 27 - Mencoba memahami

43 4 0
                                    

"Sekeras apapun sikapnya, saya yakin dia punya sisi lembut yang belum tersentuh"
- Gilang Ghaffar Aprianto -

Holla, happy weekend
Happy reading
Don't forget to vote
❤️

▪︎▪︎▪︎
Dua orang wanita berjalan menuju parkiran dengan beberapa kantung kresek yang mereka bawa dikedua tangannya. Seperti keinginan Tyra, malam ini mereka akan mengadakan party kecil, yakni BBQ-an.

Dara menyimpan dua kresek di depan motro. Ya, mereka menggunakan motor untuk berbelanja, dengan Dara yang mengendarainya. Ia berbalik menatap Nia.

"Ada yang mau dibeli lagi?" Tanyanya untuk memastikan agar tidak ada bahan yang kurang.

"Kayanya enggak mba, insyaallah semua ini sudah cukup kok." Nia melihat kembali catatan 'bahan yang harus dibeli', semua bahan sudah ter-ceklis.

"Oke." Dara menaiki motornya dan menyuruh Nia untuk naik.

"Assalamu'alaikum, Nia."

Mereka berdua menoleh pada seseorang yang tengah menyapa Nia.

"Waalaikumussalam, eh kak Syafiq."

Dara memperhatikan kedua orang itu dengan seksama. Sebelah alisnya terangkat melihat mereka yang tampak malu-malu kucing.

"Kamu habis belanja. Ya?" Tanya lelaki yang bernama Syafiq itu.

"Iya kak. Kalau kak Syafiq sendiri ngapain di sini."

"Aku juga mau belanja, Nia." Jawabnya sambil terkikik. Nia yang menyadari hal bodoh, langsung tersadar bahwa mereka masih di depan minimarket.

"Eh iya, ini kan minimarket, ya."

Dara menepuk jidatnya melihat pipi Nia yang bersemu.

Kayanya gue harus ajarin adik ipar buat bergaul sama crush-nya. Batin Dara peduli.

"Kamu ini lucu sekali."

Dara mengalihkan tatapan pada lelaki yang sedang tertawa renyah.

Iiww, tontonan macam apa ini!!

"Kak Syafiq jangan ketawa dong. Nia malu."

OMG, Nia come on. Sadar Nia, sadar!

"Habisnya kamu lucu kalau lagi gugup."

"Ekhm" Dara sudah tidak tahan dengan kedua orang ini. Alhasil gangguannya tadi mengalihkan perhatian mereka. Nia seakan sadar kembali bahwa disini masih ada Dara, langsung mengucapkan kata maaf karena merasa mengabaikannya.

Sementara lelaki itu menatap Dara dari atas sampai bawah dengan tatapan heran.

"Ini mba Dara, kakak iparku."

"Oh, salam kenal mba." Sapa Syafiq dengan menautkan tangannya sendiri di depan Dada.

"Hai, salam kenal." Sapa Dara singkat, "Udah yu Nia, kita pulang." Ajak Dara setelahnya.

"Ah iya." Nia kembali menatap Syafiq, "Nia duluan ya, kak. Assalamu'alaikum."

"Waalaikumussalam, hati-hati ya Nia."

Merekapun mulai pergi meninggalkan Syafiq. Disepanjang jalan Dara beberapa kali memperhatikan Nia lewat kaca spion, ia meringis melihat Nia yang senyum-senyum sendiri.

"Nia." Panggil Dara.

"Iya mba?" Nia mendekatkan tubuhnya agar bisa mendengar suara Dara.

"Yang tadi itu pacar kamu ya?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hijrah Kasih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang