[1] Tanpa pamit

92 10 0
                                    

Bismillah.

Assalamualaikum, haloo👋🏻

[Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala Ali sayyidina Muhammad]

"Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku." (HR Tirmidzi).

Jangan lupa dzikir juga ya><.

____

"Ka Zayan pasti bakal kaget aku datang lebih awal dari biasanya" Ainin sangat antusias, hari ini ia akan pergi ke rumah sang Nenek, yang berarti ia akan bertemu dengan Zayan dan Ridho.

Menjadi anak pertama dan cucu pertama di dalam keluarga membuat Ainin di ratukan oleh paman-pamannya. Di keluarga sang ibu Ainin memiliki banyak sodara laki-laki dan karna semua itu Ainin di jadikan ratu oleh mereka. Bagi mereka Ainin adalah berlian yang harus di jaga. Ridho dan Zayan orang yang paling menjadi salah satu sosok penting dalam hidup Ainin.

"Bahagia banget" Fatimah menggoda anak perempuannya yang sedari tadi hanya senyam senyum.

Ainin terkekeh, "iya dong Ainin harus bahagia, kan mau ketemu Paman Zayan sama Paman Ridho".

"Kali ini kamu bakal sedih nak" batin Fatimah.

Fatimah mengangguk.

_____

"Asslamualaikum" Ainin membuka pintu rumah berwarna coklat gelap.

"Waalaikumsalam" Ridho menjawab salam dari dalam kamar.

Ainin tersenyum mendengar suara yang di kenalnya itu, "Ka idho ini aku Inin" teriak Ainin dari depan pintu kamar.

Ridho berdiri, bergegas membuka pintu kamarnya.

"Inin, tumben banget, biasanya akhir bulan baru datang" Ridho mengajak ponakannya untuk duduk di kursi.

Ainin tersenyum, "hehe iya kak, ka Idho, kok sepi si? Ayu mana? Gyra mana? Ka Zayan juga mana?".

Mendapat empat pertanyaan sekaligus membuat Ridho terdiam, ia tidak tau bagaimana ingin menjelaskannya.

"Kak Idho, ayo jelasin kak, Inin nanya loh kok ga di jawab" Ainin mengoyang tangan Ridho.

"Mereka bertiga udah pergi ke pondok, Inin, Mami Wati udah bawa mereka kesana, waktu minggu lalu" Ridho menjelaskannya dengan nafas yang sesak.

Ainin berdiam diri tak percaya, kenapa Ia tidak di infokan? Kenapa tidak ada yang kasih tau tentang ini kepadanya? Kenapa semuanya begitu cepat?.

Kacau isi pikiran Ainin. "Mendadak banget ya ka Idho, sampe ka Zayan nga kabarin Ainin dulu" hanya ucapan itu yang bisa di lepaskan oleh Ainin kepada Ridho.

"Ka Ridho juga kaget Inin, pulang sekolah ngeliat semua udah siap gitu aja, ka Idho mau nahan tapi tetap aja gabisa, semuanya juga udah bujuk Mami Wati tapi hasilnya nihil" jelas Ridho pada sang ponakan Ainin.

Kaget? Ya itu yang dirasakan Ainin sekarang, dirinya masi belum bisa menerima kenyataan ini.

Tanpa ia sadari sebuah tetesan Air mata sudah lolos mengalir dipipinya. Ridho yang sadar akan hal itu hanya bisa berdiam diri menatap Ainin.

JARAK DAN DOATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang