[22] sepupu

44 7 0
                                    

بسم الله
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Haii👋🏻

[Allahumma sholi ala Sayydina Muhammad Wa ala ali Sayydina Muhammad.]

Alhamdulilah.

Tanday typo zenk🙏🫶🏻

'●~METT READING~●'

'●~METT READING~●'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____

Ainin berjalan cepat menyusuri koridor rumah sakit, pikirannya berantakan sekarang, lagi-lagi ini harus ketempat ini. Dalam otaknya berputar kenangan beberapa tahun lalu, arghh kacau.

Langkahnya terhenti dikamar bernomor 74, ia menarik gagang pintu kamar tersebut.

Ainin melangkah masuk, ia menangkap sosok wanita paruh bayah terbaring lebih di bankar dengan banyak bantuan alat di tubuhnya.

Deg.
Ainin menormalkan napasnya melihat pemandangan itu, ia telah berdiri disamping bankar sekarang.

Wanita paruh baya itu memenjamkan matanya, entah tidur, pinsan, atau pun koma, Ainin tidak diberi tahu informasi itu, ia hanya disuru pergi ke kamar tersebut.

Ainin tersentak kaget ketika menyari siapa yang terbaring lemah di bankar itu, Salma, Nenek Ainin, Ibu Abi.

Ainin terdiam sejenak menatap iba kearah sang Nenek, ia kemudian mengangkat pandangnnya, menatap sekeliling ruangan rawat milik sang Nenek.

"Nenek sakit apa?" Monolognya.

Crekk
Ainin menoleh kearah pintu ruang, ia menangkap sosok sang Ibundanya yang berjalan menuju kearahnya.

Fatimah tersenyum, "maafkan Umma dan Ayah." Fatimah mendekat ke arah Ainin.

Rasanya ingin marah dengan semua kejutan ini, tapi Ainin mengkontrol itu semua, ia menahan sebisa mungkin.

Fatimah berahli memeluknya, tanpa disadari dalam pelukan itu, keduanya mengeluarkan Air mata.

____

Setelah dari rumah sakit, Ainin mampir kerumah sang Nenek dari Ibundanya, Fatimah. Ainin memilih berbuka puasa disana, percuma pulang kerumah, semuanya sibuk.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Waalaikumusalam."

JARAK DAN DOATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang