[20] Doa dilangitkan

53 9 2
                                    

Bissmillah

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu🤎
Halooo👋🏻

[Allahumma sholli ala Sayydina Muhammad wa ala ali Sayyidina Muhammad]

Astagfirullah
Alhamdulilah
Allahuakbar.

Tanday typo ya zenk🫰🏻

Tanday typo ya zenk🫰🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

||||


Setelah balik dari bukber akbar, kini para santri An-Naf'i diminta untuk beristirahat dengan cepat, karena beberapa jam lagi mereka akan memulai kegiatan sebagai santri kembali, bangun melaksanakan tahajud dan sahur adalah rutinitas wajib untuk satu bulan ini.

Ainin dan Hasna kini terbaring nyeyak dikasurnya masing-masing. Merasa hari ini begitu lelah.

||||

Alaram khas keamanan terdengar diseluruh penjuru kamar asrama, pukul jam 2 tepat, keamanan pondok Raudlatul Jannah telah mengelilingi asrama untuk membangunkan para santri.

Mereka akan melaksanankan tahajud dan dilanjutkan dengan sahur, kali ini giliran Zayan yang menjadi imam.

Selesai tahajud, sebelum Zayan bergegas menuju ruang makan para santri, ia berdiam diri sejenak, menyiapkan sebuah doa yang sudah lama ia ingin panjatkan dan baru berani sekarang untuk dilangitkan.

Seluruh rangkaian doa wajib dan kebiasan Zayan telah selesai, tapi kali ini ia akan menambah satu doa lagi.

"YaAllah, engkau maha mengetahui hati ini, engkau dzat membolak-balikkan hati, yaAllah, sebelum hambamu ini menyuarakan perasaannya mungkin Engkau sudah lebih dulu tau perasaan ini, sekian lama berpisah rasa itu masi abadi dalam hati ini, bukan semakin memudar, tapi semakin tebal. Hamba tidak ingin memaksa, tapi jika memang dia untuk hamba, maka, jagalah hatinya dan dirinya, hamba menitip seluruh rindu dalam doa ini, jaga dia, lancarkan urusannya, temani dia disetiap prosesnya, apapun yang terjadi kedepannya, hamba hanya minta untuk buat hati ini mengikhlaskan semuanya, mungkin bukan hanya hamba yang melangitkan namanya, tapi hamba yakin doa hamba tidak akan kembali dengan tangan kosong, entah itu jawaban yang senang atau tidak, ajari hati ini dengan ikhlas. Hamba meminta KepadaMu jika dia bukan milik hamba untuk kedepan nanti, maka hapuskan lah rasa ini dari sekarang, Hamba tidak ingin berharap lebih, Hamba pasrahkan semuanya KepadaMu." Langit mendung malam ini menjadi saksi seorang laki-laki yang di kenal cuek, kini melangitkan nama seseorang di sepertiga malamnya.

"Aamiin ya Rabbal Alamin." Tutupnya.

"Sudah waktunya aku melangitkan namamu dan menunggu jawaban yang pasti." Monolognya lagi, kali ini Zayan benar-benar meminta jawaban langsung dari sang Illahi.

JARAK DAN DOATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang