Bismillah
Assalamualaikum, Haii🙌🏻
[Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala Ali sayyidina Muhammad]
"Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku." (HR Tirmidzi).
Subbhanallah
Alhamdulilah
Lailaha illaha
Allahuakbar.♧♧♧♧♧
Sudah dua minggu Zayan dan Gyra pulang kampung, dan beberapa hari lagi mereka akan balik ke pondok.
Gyra tampak tak bersemangat untuk menjalani harinya, sebentar lagi ia akan masuk ke penjara sucinya.
Ia memutuskan mengajak Ainin untuk mengahabiskan waktu bersama di pantai.
Di sore hari kini keduanya menuju pantai yang tak jauh dari rumah, pantainya selalu ramai oleh pengujung.
Ainin dan Gyra memutuskan duduk di tepian yang aga sedikit sepi, mereka tidak menunggu matahari terbenam, mereka hanya ingin menikmati pecahan suara ombak dan angin sepoi-sepoi.
Sebenarnya mereka ingin melihat sunset tapi pasti itu sudah masuk waktu magrib jadi mereka memilih hanya menikmati ombak dan angin di pantai.
Berbincang-bincang dengan sebuah teh manis dan gorengan itu membuat keduanya merasakan kenikmatan, sederhana tapi enak.
Gyra menceritakan semua kenangannya, ia juga tak lupa menceritakan kelakun sang Kakak, Zayan, yang di kenal dingin di pondok.
Sejujurnya Ainin sudah tidak kaget karena melihat sikap Zayan yang sekarang lebih cuek dari dulu yang selalu ramah ke semua orang.
Gyra menceritakan banyak hal, membuat mereka berdua kadang merubah-rubah suasana, kadang sedih kadang tawa.
Berbincang yang cukup lama, kini mereka memutuskan untuk pulang.
Diperjalanan pulang Gyra menanyakan kapan Ainin akan pulang kerumahnya, Gyra tau Ainin sedang berlibur dirumah sang Nenek.
Mereka berdua memutuskan untuk jalan kaki saat pulang, karena jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah.
"Tumben banget kamu lama disini, biasanya paling cuma tiga atau lima hari, tapi ini berminggu-minggu." Seingat Gyra dulu sebelum mondok, Ainin sangat jarang menginap atau berlibur selama ini.
"Hehe iya, kebetulan aja" Ainin tidak memberitahu alasan yang jelas, Gyra juga tidak memaksa untuk Ainin jujur.
Gyra kemudian melontarkan pertanyaan lagi kepada Ainin, "terus balik kerumah kapan?."
Ainin masi dengan pandangannya di depan, "hari minggu." Ainin masi mempunyai waktu tiga hari lagi untuk berada di rumah sang nenek.
Mendengar apa yang dikatakan oleh Ainin, Gyra tersenyum. "Berarti lo boleh dong ikut anterin kita balik pondok?."
Mendengar perkataan tentang Gyra yang akan balik pondok seketika membuat langkah Ainin terhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
JARAK DAN DOA
Teen Fictioncerita tentang wanita yang penuh luka di masalalunya, kemudian ia memilih bertaubat dan di uji oleh perpisahannya dengan seseorang yang begitu berperan penting dalam hidupnya, setelah bertemu kembali, lantas ujian besar telah menunggu mereka. ______...