[31] ajal

33 6 1
                                    

Bismillah
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

[Allahumma sholli ala sayydina Muhammad, Wa ala ali Sayydina Muhammad.]

Alhamdulilah×3
Astaghfirullah×3
budayakan berdzikir sebelum membaca!!

Udah Yasinan? Kalo belum, ayo Yasinan dulu, malam jumat.

Tandai Typo!!
Mett baca🎉

Tandai Typo!!Mett baca🎉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______

Ainin sedang berkemas, hari ini ia akan pulang duluan. Ujian telah ia laksanakan dua minggu lalu, setoran hafalannya pun sudah selesai, terisisa hitungan minggu, ia akan segera lulus dari pondoknya, ponpes An-Na'fi.

Ainin lebih dulu di perbolehkan pulang karena ia harus segera kerumah sakit, hari jadwal oprasi sang nenek, Salma.

Ainin di jemput oleh Ibunya, Fatimah. Saat ini Fatimah sedang menunggunya di depan asrama sambil berbincang dengan salah satuh Ustaza di pondok.

"Ainin setahun kemarin sering izin, Bu, dia kenapa?." Ustaza itu memperhatikan banyak tanda izin dalam nama Ainin di absen.

Fatimah menggerut, bukankah selama setahun kemarin hingga tahun ini tidak ada acara apapun? Fatimah juga belum pernah memintanya untuk pulang jika tidak libur?.

"Saya ga pernah nyuru dia ijin Ustaza, belangkan ini saya dan suami selalu sibuk menggurusi neneknya Ainin, kami juga tidak pernah meminta ia untuk pulang jika tidak libur?." Fatimah menjadi bingung sendiri.

Ustadza itu menatap heran, "loh bu? Beberapa bulan lalu juga Ainin pernah izin, sebelum libur semester genap, ia izinnya selama tiga hari, jangan bilang Ainin izin ga pernah pulang ke rumah?."

Fatimah menggeleng, "iya,Ustaza." Jujur Fatimah, "tapi selama ini Ainin belum pernah bohong sama saya, baru kali ini, biar saya minta penjelasannya di rumah nanti." Lanjut Fatimah.

Ustaza itu menatap iba kearah Fatimah, ia juga tau Ainin seperti apa di pondok, mana mungkin Ainin berbuat yang tidak-tidak? Ainin di kenal baik di pondok.

Ainin keluar bersama Hasna dengan koper dan tasnya, "Ummah, Ainin udah selesai." Ainin menghampiri Ustazanya dan Fatimah.

Fatimah mengangguk, "Hasna, makasi udah mau bantu Ainin beres-beres." Fatimah berterima kasih kepada Hasna karena telah membantu Ainin.

Hasna Tersenyum, ia rasa ini sudah kewajiban sebagai sesama teman, saling menolong, "sama-sama, Tante,." Balas Hasna.

"Ya sudah, kami pamit ya, Ustadza, Hasna." Fatimah berpamitan untuk segera pergi.

JARAK DAN DOATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang