[4] Pemakaman

57 6 0
                                    

Bismillah.

Assalamualaikum, halo👋🏻

[Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala Ali sayyidina Muhammad]

"Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku." (HR Tirmidzi).

Subbhanallah
Alhamdulilah
Allahuakbar.

Tandai typo^_^.

______

Suara khas mobil ambulans memasuki tempat tinggal Siti. Selama memasuki perkampungan banyak pasang mata yang melihat mobil itu melintas, entahlah padahal ini sudah larut malam.

Pukul jam 12.06 jenazah tiba dirumah bersama keluarga, Ainin turun bersama Siti, Ainin mengira hanya beberapa orang yang menunggu kepulangannya bersama keluarganya, tapi ternyata tidak. Hampir seluruh tentangga sudah berada dirumah Siti, sang Nenek.

Ketika Ainin dan Siti turun merekalah yang menjadi objek yang paling mencolok setelah Jenazah, kenapa tidak? Ia memeluk sang Nenek dan semua pasang mata menyaksikan itu, membuat mereka terharu.

Ainin berusaha tenang, karena rumah mereka memasuki gang, jadi mau tak mau harus berjalan sedikit.

Ainin sudah mulai lega tapi usaha itu hancur ketika memasuki rumah dan tiba-tiba ia dipeluk oleh Tantenya.

Buuarr

"Hiks hiks hiks hiks"

Tangisan demi tangisan terdengar dirumah itu. Kembali keluarga ini berduka.

_____

"Di cium dulu nak, kain kafannya mau di tutup, tapi jangan sampe netes ya" Ucapan itu terdengar jelas di teliga Ainin, dia juga mengingat sesuatu hal, Zayan.

Selesai mencium kakeknya, Ainin memutuskan keluar dari kamar dan menunggu proses pemakaman diluar.

"Kek, katanya kakek mau sembuh? Kok udah ninggalin Aii disini?" Ainin melamun.

"Kakek udah ga mau minum Teh buatan Ainin lagi? Ayo Kek bangun Ainin buatin teh kesukaan Kakek"

"Maaf ya Kek, Aini hari ini belum bisa kuat sama seperti janji Ainin ke Kakek."

"Ainin" Fyra-Tante Ainin-

Ainin menoleh, "iya ada apa Tan?."

"Ayo sayang bentar lagi mau pemakaman" Fyra mengajak Ainin untuk kembali kerumah.

Terlihat sudah sangat ramai disana, banyak sekali orang yang datang di pemakaman sang Kakek.

____

Pemakaman berjalan dengan lancar dan semua memutuskan untuk pulang, tapi tidak dengan Ainin, Ia masi kekeh duduk di pinggir batu nisan sang Kakek.

"Maaf ya Kakek, kalo tangisan Ainin ini buat Kakek ga tenang disana" ucapnya.

"Semuanya udah pulang Kek, cuma Ainin yang ada disini."

"Insha Allah kalo Ainin ada waktu setiap minggu Aini main kesini ya Kek."

"Ainin pamit nyusul mereka Kek, Ainin mau pulang dulu, Kakek yang tenang ya, Ainin udah ga nangis kok."

JARAK DAN DOATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang