[16] pulang

38 7 0
                                    

Assalamualaikum, Halloo

[Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.]

Tandai typo🫰🏻

///////

Pukul jam 02.00 suasana pondok pesantren Raudlatul jannah sudah ramai oleh para santri yang bangun untuk melaksanakan tahajud.

Inilah salah satu ciri khas suasana pondok yang paling indah dan jarang di temui di luar lingkungan pondok.

Ainin masi terlelap dengan tidurnya, ia merasa sangat cape seharian kemarin, perjalanan panjang yang ia lewati membuat badannya sedikit pegal-pegal.

Ning Nayra dan Umi Aren tidak ingin menganggu, mereka membiarkan Ainin tidur nyenyak, karena mereka juga paham dengan kondisinya.

Kini didalam Ndalem hanya ada Ainin sendiri, semua telah menuju masjid menunaikan shalat sunnah tahajud secara berjamaah.

Seperti biasa kalo bukan Abdi berarti Zayan yang mengimami, namun karena ini memang sudah jadwalnya Abdi jadi dia yang mengimami.

Setelah 15 menit berlalu, shalat telah selesai, para santri di persilahkan untuk menuju kamar mandi dan mengantri disana.

Ainin terbangun pukul 03.00, Ainin lalu merapikan tempat tidur dan mengambil jilbabnya, Ainin berniat untuk keluar dari kamar.

Saat membuka pintu kamar, Ainin tidak melihat ada orang disana, ia pun berahli ke arah dapur, tetap sama tidak ada orang disana.

Ainin kemudian mencari toilet untuk buang Air dan wudhu, Ainin berniat untuk shalat tahajud.

Ketika membuka pintu belakang dapur, ia melihat salah seorang santriwati yang tidak segaja lewat.

"Hmm afwan mbak, permisi mau nanya." Ainin memberanikan diri untuk memanggil santri itu.

Santri yang merasa di panggil akhirnya menoleh, ia kemudian berjalan lebih dekat kearah Ainin.

"Saya mbak? Ada apa?." Santri itu bertanya kepada Ainin.

"Hmm anu mbak, saya mau nanya toilet disini dimana ya mbak? Tempat ambil air wudhu juga dimana?" Sekarang giliran Ainin yang bertanya kembali kepada santri itu.

"Oalah, di samping ini ada kamar mandi khusus buat Kyai, dan keluarganya, mungkin mbak bisa kesana, lagian kalo mbak ngantri sama kita bakal lama." Jelas santri itu.

Ainin menganguk paham, "emang boleh ya?"

"Mbak coba cek Ummi di masjid tanya langsung sama Ummi, atau ga sama Nayra, tadi malam mbak nginep di ndalem kan?". Santri itu juga bingung ingin menjawab apa dengan pertanyaan Ainin.

"Iya saya nginep, disuru Ummi nginep disini, ya sudah makasi ya, saya mau cek Ummi dulu." Ainin kemudian berahli masuk ke dalam dapur lagi, dan menutup pintu dapur tersebut. Santri itu juga kembali melanjutkan jalannya.

Ainin berjalan keluar dari ndalem menuju masjid pondok, ia mencari keberadaan Ummi Aren.

Sesampainya di masjid, Ainin melihat Ummi Aren sedang berbicara dengan salah seorang ustadzah dipondok itu. Ainin kemudian memilih berdiam diri dulu, dan menunggu Ummi Aren sampai selesai bicara.

JARAK DAN DOATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang