[7] Janji?

46 5 0
                                    

Bismillah

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

[Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala Ali sayyidina Muhammad]

"Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku." (HR Tirmidzi).

Subbhanallah
Alhamdulilah
Lailaha illaha
Allahuakbar.

●●●●

"Pamanmu minggu depan nikah" Siti membuka topik di sela-sela mereka sedang makan.

Ainin yang mendengar itu memberhentikan pergerakannya, "paman siapa?" tanya Ainin.

"Itu loh, si Ridho" Jawab Siti.

Mendengar nama Ridho disebut seketika membuat Ainin melongo tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh sang Nenek.

Tidak, ini tidak mungkin, ini terlalu cepat untuk Ainin, bagaimana bisa setelah di tinggal hampir dua tahun lebih oleh Ridho, pulang-pulang malah mau nikah saja?.

"Nikah sama siapa?" Ainin penasaran dengan sosok orang yang akan di nikahi oleh sang paman, Ridho.

"Nene juga nga tau persis, tapi denger-denger ketemunya di tempat kerja" jelas Siti, ia kemudian melanjutkan makannya.

"Udah jangan dipikirin, teruskan makanmu, abis itu jangan lupa antar makanan ini buat Tante dan Pamanmu" Siti sadar Ainin sedang melamun sekarang, memikirkan pernikahan Ridho.

Ainin pun mendengarkan apa yang dibilang oleh sang Nenek, Ia kemudian melanjutkan makannya.

●●●

"Assalamualaikum" Ainin masuk dari pintu belakang. Sudah jadi kebiasaannya:^

"Waalaikumusalam" Zayan yang sedang berada di ruang tv mendengar salam pun menjawabnya.

Ainin melangkah menuju ruang tv, dia melihat Zayyan disana. "Nih ada makanan dari Nenek buat kalian, Aku taru di meja aja ya?" Ainin memilih memberitahukan terlebih dulu bahwa ia membawakan makanan untuk mereka.

"Iya, Syukron" Zayyan berterimakasih atas makanannya.

"Afwan" Ainin lalu meninggalkan Zayan dan menuju ke dapur, Ia kemudian menata makanan itu di atas meja.

Zayyan tersenyum mendengar balasan dari Ainin, "tau bahasa arab juga kamu?" Batinnya.

Selesai menata makanan, Ainin memutuskan untuk menanyakan keadaan Gyra sekalian berpamitan kepada Zayan.

"Keadaan Gyra gimana?" Teringat dengan apa yang terjadi saat sholat isya tadi saat Ainin menanyakan keberadaan Gyra di masjid kepada Zayan.

Ternyata Zayan mengatakan Gyra sedang datang bulan dan menangis karena merasakan sakit.

"Udah baikan" Zayan masi fokus dengan pandangannya di tv.

Ainin mencoba bertanya sekali lagi "dia mana? Kok nga kelihatan" Ainin menanyakan keberadaan Gyra lagi.

Pandangan Zayan kini berahli kearah Ainin yang berdiri dekat kursi, "lagi keluar sama Ezra, nyari coklat, Gyra pengen coklat soalnya" jelas Zayan.

JARAK DAN DOATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang