[26] telfon

41 5 1
                                    

Bismillah
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Haii🙌🏻

[Allahumma sholli ala sayydina Muhammad, Wa ala ali sayydina Muhammad]

Astaghfirullah.
Alhamdulilah.

Tanday typo!!

Meet bacaa💘

_______

_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______


"sampai ketemu lagi yaa, semoga kita sehat-sehat, panjang umur." Iqlima menyapu bahu milik Wati.

Wati tersenyum, "Aamiin, tahun depan kamu kesini lagi ya, jangan sibuk mulu, tahun ini kita kurang satu personil, jadi tahun depan harus lengkap." Balas Wati.

Iqlima terdiam, ia memikirkan ucapan Wati, 'tahun ini kita kurang satu personil.'.

"Hayu sana naik, kapal nya udah mau pergi loh, ntar telat." Wati menyadarkan lamunan Iqlima.

Saat ini, mereka sedang di pelabuhan, mengantar Iqlima dan Anaknya Rayen, untuk balik merantau ke negeri orang, setelah seminggu lebih berlibur untuk merayakan lebaran, kini libur itu telah selesai. Semua satu persatu kini pamit, entah akan kembali atau tidak.

"Aku pamit ya Bu, Fik, Kaka titip Ibu, jagain ya, kalian sehat-sehat." Iqlima menatap dalam sang Adik yang kini bersama Istrinya.

Taufik mengangguk, "udah kewajibanku Kak."

Iqlima berahli menatap Ainin, "titip salam untuk Ibumu ya? Maaf tante belum bisa nge jenguk Nenekmu."

Ainin tersenyum di balik cadarnya, "iya Tan, inshaAllah Inin sampaikan salamnya."

Kini, semua bergerak bergantian memeluk Iqlima, pelukan yang akan di kenang, pelukan yang entah kapan bisa terulang kembali, kata orang, "pelukan yang tulus, adalah pelukan waktu di bandara dan pelabuhan."

______

"Nanti kita antar Zayan lagi." Ucap Wati sambil memegang bahu Zayan.

Semua menatap ke arah Zayan, tatapan yang penuh harapan.

Setelah berahli dari Zayan, kini mereka menyaksikan Kapal besar yang di tumpangi oleh Iqlima dan Rayen telah mulai meninggalkan pekarangan pelabuhan. Amoster perpisahan kini terasa.

"Zayan masi punya berapa hari lagi?." Siti memecahkan heningan mereka yang sedang menatap kapal.

Zayan menoleh, "mungkin sekitar tiga, empat hari lagi Mbak, tunggu info dari pondok aja." Jelasnya.

JARAK DAN DOATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang