[15] Semalam di pesantren

34 9 0
                                    

Assalamualaikum, haloo🙌🏻

[Allahuma sholli ala Sayydina Muhammad wa ala Ali Sayydina Muhammad]

Tandai typo🫠

||||||\

Setelah banyak keputusan yang Ainin pikirkan, kini ia memutuskan mengikuti saran sang Ibunda dan ajakan Nayra.

Ainin ikut pergi ke pesantren bersama Nayra, Gyra, Abdi, dan Zayan. Mereka berlima telah di dalam mobil sekarang, dan menuju jalan pulang ke pesantren.

Merasa sangat sepi dan hening, Ning Nayra pun membuka suara untuk memecahkan heningan itu.

"Zay" Panggil Nayra.

Zayan tak menjawab dan tak menoleh sedikit pun kearah Ning Nayra, Pandangan Zayan masi tetap ke depan.

Ning Nayra melanjutkan kalimatnya tanpa memikirkan jawaban dari Zayan, "emang betul ya, kamu sudah punya calon?." Mengumpulkan banyak keyakinan dalam batin untuk Nayra menanyai pertanyaan itu kepada Zayan.

Sama halnya seperti diawal, lagi-lagi Zayan tetap pada sikapnya yang seperti es batu.

Tidak mendapat jawaban apapun dari Zayan, Nayra memilih diam dari pada dia akan lebih malu lagi.

"Memang kenapa kamu tanya seperti itu Nayra?, ada urusannya Zay dan calonnya sama kamu?" Bukannya mendapat jawaban dari Zayan, Nayra malah yang di tanya balik oleh Abdi.

"Emm, ya gapapa, kan cuma nanya" jawab Nayra.

Ainin yang mendengar percakapan itu hanya bisa mematung dan terdiam, apa ini? Zayan sudah punya calon?.

Ainin di bingungkan sendiri oleh pikirannya, bisa-bisanya ia mendengar info ini dari orang lain bukan dari orangnya langsung.

"Apa Ka Zayan sudah di jodohkan ya di pondoknya?." Batin Ainin.

"Udah jangan bahas itu Gus, Ning, mending cepetan aja, ntar di marahi Kyai loh." Gyra mencoba mematikan topik tersebut, karena ia sudah peka dengan kondisi sang Kaka dan Keponakannya.

30 menit berlalu, kini mereka berlima telah sampai di pondok pesantren, Nayra terlebih dahulu yang turun dari mobil dengan disusul oleh Gyra dan yang terakhir Ainin. Abdi dan Zayan tak langsung masuk ke asrama begitu saja, mereka masi membawa beberapa barang milik Nayra dan titipan Kyai.

Saat Ainin melewati asrama putri, ternyata masi tidak terlalu sepi, masi ada beberapa santri putri yang keluyuran. Para santri dengan segaja menatap ke arah Ainin, mereka baru ingat mereka kenal siapa Ainin.

"Mau mondok disini ya mbak?" Salah satu dari santri itu bertanya kepada Ainin.

Ainin yang masi berjalan di belakang Gyra pun kini terhenti langkahnya, karena pertanyaan santri tersebut.

Ainin berbalik badan menatap santri tersebut, "Emm, ga kok." Ainin tersenyum.

"Ohh, terus ada urusan apa?" Santri itu bertanya lagi.

"Issh, kepo banget kamu, mbak ga usah di jawab emang anaknya gini suka kepo dan nanya-nanya" salah satu dari mereka menarik santri itu dan menjauhkannya dari Ainin.

JARAK DAN DOATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang