[12] calon

42 7 0
                                    

Bismillah
Assalamualaikum,Halo👋🏻

[Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala Ali sayyidina Muhammad]

"Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku." (HR Tirmidzi).

Subbhanallah
Alhamdulilah
Lailaha illaha
Allahuakbar.

Tandai typo😌🙏🏻

■■■■■

Setelah pembahasan masa depan Ainin tadi malam, mereka memutuskan mengikuti kemauan Ainin. Ainin di perbolehkan untuk melanjutkan pendidikannya di pondok pesantren.

Pagi yang cerah, Ainin bangun dari sajadahnya, ia baru saja selesai melakukan sholat sunnah Dhuha.

Setelah selesai dengan kegiatan sholatnya, Ainin menuju dapur, ia membuat sarapan untuk dirinya.

Seperti biasa keadaan rumah Ainin sangat sepi, Ibu, Ayah, dan Neneknya selalu sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Ainin sendiri di rumah, itu sudah menjadi kebiasaanya. Selesai membuat sarapan untuk diri sendiri, Ainin lalu menuju taman kecil yang ada di belakang rumahnya.

"Inilah alasan kenapa aku suka kerumah Nek siti, dan mau aja masuk pondok." Ucap Ainin sambil menatap sekitar rumahnya.

Ainin pikir jika kalo dia begini terus dia akan merasakan kesepian jadi dia lebih suka pergi ke rumah sang Nenek dari ibunya Atau pergi ke pondok.

Ia memang bukan orang suka akan keramaian tapi ia juga benci dengan kesepian, entah, bagaimana menjelaskannya.

■■■■

Malam tiba, Ainin selesai dengan kitab sucinya, Al-Qur'an. Dia bergegas pergi menuju kamar orang tuanya.

Tadi saat sebelum ia merapikan pelaratan ibadahnya, Ainin melihat sebuah notifikasi masuk dari Ayahnya, Abi. Abi menyuru Ainin untuk kekamar sebentar.

☆☆☆

"Assalamualaikum" Ainin membuka pintu kamar orang tuanya.

Terlihat disana hanya ada seorang Abi, Fatimah? Entah, dia tidak berada disana.

"Ada apa Yah?" Tanya Ainin, ia melangkah lebih dekat kearah Ayahnya.

Sang Ayah memberi kode untuk duduk di sampingnya, Ainin menurut.

"Ayah mau bicara empat mata sama kamu, Ayah mau yakinin lagi sama keputusan kamu." Abi berterus terang kepada Ainin dengan tujuan apa Ainin di panggil oleh dirinya.

"Ainin udah yakin, Yah" Ainin berusaha menyakinkan Abi. Ainin takut Abi berubah dengan pikiran dan keputusannya, dan itu membuat Ainin tidak di izinkan untuk berangkat ke pondok.

"Kenapa kamu milih pondok An-Na'fi?  Kenapa tidak pondok yang lain? Masi banyak pondok bagus diluar kota kita." Abi menatap Ainin serius, Ia ingin mendengarkan alasan Ainin memilih pondok itu.

"Iya Ainin tau masi banyak pondok bagus di luar sana, tapi itu jauh, Ainin mau yang dekat aja, biar Uma ga repot kalo ada apa-apa" jelas Ainin.

JARAK DAN DOATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang