"Kamu pernah bilang ke aku kan, kamu mulai suka sama orang kelas 4 SD, itu siapa?"
Hari ini aku memutuskan untuk datang ke rumah Adi. Kami berdua sudah sangat dekat sehingga tidak masalah dengan itu. Lagi pula kami sudah berteman jauh sebelum SD. Bisa di bilang Adi itu teman ku dari kecil. Itu alasan kenapa kita sangat dekat ketimbang teman SD nya yang lain.
"Rahasia lah, mana mungkin gue kasih tau," jawab Adi.
"Suka sama orang yang di sukain banyak orang gak enak ya."
"Lo lagi suka sama orang? Siapa?" tanya Adi.
"Kakak kelas aku di sekolah. Dia baik tapi dia banyak juga yang suka."
"Emang dia populer?"
"Bisa di bilang gitu."
Adi tertawa, membuatku bingung. Apa ada yang salah pengucapan ku. Kenapa dia malah tertawa.
"Kenapa kamu ketawa?" tanyaku.
"Gak papah, lucu aja. Anak bocah kayak lo udah mulai suka orang, gak nanggung-nanggung langsung suka sama orang yang populer."
"Heh, aku sama kamu sepantaran. Gimana ceritanya aku bocah."
"Ya buktinya lo masih pake bahasa aku kamu."
"Emang gak boleh kayak gitu?" tanya ku.
"Gak papah sih, tapi kayak keliatan masih anak kecil."
"Bukan keliatan tapi kamu nya aja yang nganggep aku kayak gitu."
"Semua orang juga pasti nganggep lo bocah Yuna."
"Udah, kenapa jadi bahas ini sih. Aku kan ke sini mau ngomong," gerutuku.
"Ngomong apa?" tanya Adi.
"Yang tadi, masa lupa sih. Tau ah, aku pulang aja."
Adi tertawa lagi, "Gue bercanda."
"Gak lucu."
"Emang."
"Adi!!"
"Iya, iya." Adi terkekeh. Aku sendiri kembali duduk di sebelah Adi. Menghabiskan minggu pagi ku dengannya.
"Dari pada lo merenggut mulu, mending kita joging," ajak Adi.
"Mana ada joging setengah delapan."
"Ada aja sih kalo lo liat di jalan nanti. Udah buruan lo pulang siap-siap, nanti gue jemput lima belas menit lagi."
"Tapi aku males jalan."
"Males jalan tapi ke sini. Udah sono buruan kita joging, biar otak lo jadi bener."
"Iya, iya."
***
Aku menghirup udara luar. Meski sudah memasuki jam sembilan tapi jalanan masih ramai dengan pengunjung yang sedang joging. Aku terus melirik sekitar. Joging kali ini terasa berbeda karena hanya aku dan Adi. Terakhir kali aku joging, bersama teman SD tapi hari ini aku hanya berdua dengan Adi.
"Gimana, udah ngerasa tenang?" tanya Adi.
"Maksud kamu?"
"Ya kan lo dari tadi misuh-misuh mulu mangkanya gue ajak keluar."
"Kata siapa aku misuh-misuh."
"Lo lagi PMS ya, dari tadi marah-marah mulu padahal gue nanya nya pelan."
"Aku belum haid gimana mau PMS."
"Hah, serius?" tanya Adi tak percaya.
"Iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teenage Years {END}
Novela JuvenilAkan banyak peristiwa yang terjadi di saat masa remaja. Susah, senang maupun urusan hati. Konflik yang mungkin akan terus bermunculan sehingga karakter pendewasaan terbentuk. Beberapa hal manis mungkin juga bisa terjadi di masa ini, seperti percint...