7 bulan kemudian....
Okay, waktu berjalan sangat cepat, baik di sadari atau tidak. Semua berjalan tanpa hambatan, meskipun kadang kala masalah tetap ada. Semua tetap berjalan seperti biasanya. Hanya saja keadaan lebih sedikit membaik. Semua orang tidak lagi mengintimidasi aku dari tatapan mereka. Entah mereka lelah atau sudah bosan dengan keberadaan ku. Sejujurnya aku senang dengan itu namun tetap saja kadang sindiran kerap kali terdengar ke telingaku.
Pembagian kelas akan di mulai. Sepanjang menitnya aku terus berdoa agar aku tidak lagi bertemu dengan orang-orang yang membuatku sakit dan tentunya aku sangat berharap bisa sekelas kembali dengan Laras. Sejujurnya aku rindu sekelas dengan Laras, Tanti dan Naya.
"Yuna anggraini..."
Tunggu, namaku di sebut. Aku tidak salah dengarkan. Itu artinya....
"Silahkan bergabung ke 9-B.."
Aku sekelas dengan Laras dan Raihan. Aku ingat nama mereka juga di panggil sebelumnya. Cepat-cepat aku melangkah menuju mereka. Di sana ada Laras yang menungguku sambil tersenyum. Ah, rasanya aku bahagia sekali sekelas dengan Laras.
"Kita sekelas lagi Yuna," ujar Laras.
"Iya, aku seneng banget," jawabku.
"Lo duduk sama gue ya nanti."
Aku mengangguk semangat. Mataku sempat melirik Raihan bentar sebelum perhatianku teralih pada seseorang.
Angga, cowok itu berada di kelas yang berbeda denganku. Namanya baru saja di sebut saat penentuan kelas 9-C. Entahlah, aku tidak tau harus merasa senang atau sedih. Di sisi lain aku masih ingin berhubungan baik dengannya seperti kelas satu. Namun di sisi lainnya aku tidak lagi ingin terlalu dekat lagi dengan Angga.
Di tengah lamunanku, samar-samar aku mendengar bisikan-bisikan pelan dari orang-orang yang berdiri dekatku. Sejujurnya aku tidak tau kehidupan ku kedepannya bagaimana, aku harap sedikit lebih baik dari kelas dua. Untuk Dika, Alya dan Sania, terima kasih banyak karena ingin berteman denganku di saat teman sekelas lainnya memusuhiku.
"Gak usah lo dengerin ucapan mereka," bisik Laras.
"Iya."
***
Setelah pembagian kelas kemarin, hari ini murid sudah memulai pelajaran. Meskipun tidak langsung belajar tapi setidaknya hari ini mulai membentuk organisasi kelas. Mulai dari ketua kelas sampai mata pelajaran.
Karena hari ini belum ada pembelajaran akhirnya sekolah di pulangkan lebih awal. Secara pribadi aku merasa lebih nyaman di kelas tiga. Orang-orangnya tidak terlalu mengurusi kehidupan orang namun tetap saja ada orang yang tidak menyukainya.
Mengingat aku dan Raihan juga sekelas sekarang, itu memudahkan kami untuk pulang bersama. Sama seperti sekarang, aku dan Raihan menunggu di koridor kelas. Hujan turun cukup lebat sehingga membuat kami harus menunggu setidaknya sampai hujan reda.
Beruntung orang-orang sudah pulang. Raihan sempat menyuruhku untuk menunggu sebentar karena dia sedang menemui guru di kantor. Itu alasan kenapa aku dan dia masih di sekolah saat orang lain telah pulang.
"Kita mau di sini sampe kapan?" tanyaku.
"Sampe berhenti."
"Kelamaan, mending nerobos hujan aja. Lagian kan halte cuma ada di depan sana. Kita pulang naik bis kan sekarang.."
"Hujannya deres, lo tetep kebasahan kalo nerjang."
"Gak akan. Yuk..."
Raihan menahan tanganku saat dia tau aku akan menerjang, "lo bisa sakit kalo tetep nekat."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teenage Years {END}
Dla nastolatkówAkan banyak peristiwa yang terjadi di saat masa remaja. Susah, senang maupun urusan hati. Konflik yang mungkin akan terus bermunculan sehingga karakter pendewasaan terbentuk. Beberapa hal manis mungkin juga bisa terjadi di masa ini, seperti percint...