KOS #19

337 8 0
                                    

Author Pov

Setelah memastikan portal dimensi sudah dibuka didalam lemari baju Anna, Louise mendatangi Anna yang tengah terlelap tidur kemudian membisikkan kata perpisahan "sayang, aku akan pergi beberapa waktu, jika rindu aku datangnya keistana temani Mamaku sebagai ganti rindumu, aku mencintaimu Annastasya," jelas Louise dan pergi melewati portal dimensi.

Mendengar bahwa ada sekelompok warrior sedang mengacau didunia wolf Louise bertolak bersama assasine dan fighter terbaik dari lineup nya menuju ke alaska dimana perang sedang terjadi.

Alpa Sean dari Purple Pack memberikan informasi tentang penyerangan terhadap wilayah kekuasaannya begitu pasukan Louise datang.

"Mereka sangat kuat, pasukan diperbatasan kami dipaksa mundur, maka dari itu saya secara pribadi membutuhkan bantuan dari Raja Louise," papar Sean frustasi.
"Alpa Sean jangan khawatir, biarkan ini menjadi urusan kami, saya sangat senang bisa ikut andil dalam menjalankan perdamaian didunia imortal." Ujar Louise
"Jangan panggil saya Alpa cukup Sean saja, saya juga berterimakasih banyak karena bersedia membantu kami," elak Sean.
"Kalau begitu kamu juga harus panggil saya Louise saja, adil bukan," titah Louise.
"Wah ternyata benar, kamu lebih ramah dari tampang sanggarmu," ledek Sean.
"Kalau saya ngikutin kondisi saja," papar Louise.
"Saya senang mendengarnya, baiklah mari kita atur strategi kedepannya," cicit Sean.

Setelah mengatur skema pertarungan mulai dari fighther, assasine, mage juga maksman bersiap didalam posisi yang sudah direncanakan.

"Baik, kita gunakan strategi pertama, bersiapp," seru Sean.
Semua para warrior berserta jajarannya bersiap tempur.
"Seeeraaannggggggggg!" Pekik Sean.

Para Wolf mengambil peran pertama untuk memporakporandakan pertahanan lawan disusul oleh Maksman juga Assasine dibelakangnya.
Tengah berada dimedan perang Louise tidak ikut menyerang Ia merubah dirinya menjadi malaikat bersayap mengelilingi area pertempuran dan membaca kemana arah serangan dari musuhnya itu.

Dari jarak 45meter diudara Louise melihat siapa dalang komando dibalik serangan di Purple pack itu, dengan cepat dan bak sambaran kilat Louise menghantamkan sayap apinya kepara musuhnya.

"Ternyata kalian semua tidak jera!" Seru Louise.
"Lo___rd Louise," ucap james terbata-bata.
"Mungkin ini saatnya kalian saya lenyapkan dari alam ini," sarkas Louise.

Terdengar suara tepukan tangan menggema disana, Louise dengan netra elangnya mengetahui siapa yang bergabung disana.

"Ternyata Lord Louise berada jauh dari kerajaannya, sungguh mengagumkan," puji Ken Lord dari kaum Demond.
"Tak kusangka bajingan sepertimu masih berguna untuk yang lain setelah pengkhianatan yang kamu lakukan saat itu," desis Louise.
"Hanya untuk seseorang yang jauh berkuasa dan tangguh sepertiku layak diperhitungkan." Kelakar Ken.
"Mari kita akhiri ini," cela Louise dan mengayunkan kaki kirinya membelah tanah menjadi sebuah cekungan yang hanya menyisakan ia dan Ken saja.

Ken mengakui jika Louise dalam wujud iblisnya tidak ada satupun yang mampu mengalahkannya bahkan jika seluruh para Lord dunia imortal bersatu.
Dengan senyum smirik licik diwajahnya Louise mengeluarkan sambaran api membara kearah Ken dengan membabi buta tak memandang betapa sadisnya ia saat ini.
Ulti yang Louise berikan terhadap Ken tidak seberapa karena damagenya hanya sebagian kecil dari skillnya.

Louise mulai muak mendengar ocehan Ken yang tidak ada hentinya dengan sekali ulti disertai damage full power mampu menghancurkan Ken hanya dalam itungan detik saja.
Melihat jasad Ken yang rusak parah Louise tersenyum tipis dan meninggalkannya begitu saja. Sean yang melihat Louise menuju kearahnya dengan cepat bertanya situasi dengannya "bagaimana Louise?" Tanya Sean.
"Suruh para warrior dan mage untuk meratakan tempat ini," titah Louise tanpa menjawab pertanyaaan Sean.
"Ken? Ken sudah mati?" Tanya Sean bertubi-tubi.
"Ya, lakukan yang ku pinta tadi," cicit Louise dan terbang kembali keudara untuk menghalau serangan dari lawan.

KING OF SNAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang