KOS #17

357 9 0
                                    

Author Pov

Nathan yang melihat seseorang yang sangat dirindukannya beberapa lalu kini sudah berdiri dihadapannya, tanpa menghiraukan sekelilingnya Nathan menarik Anna kedalam dekapannya seakan dapat menghilangkan dahaga rindunya.

"Kamu kemana aja bee? Aku kangen," tanya Nathan.
"Aku ga kemana-mana, tolong lepaskan, pengap," cicit Anna.
Nathan melepas pelukannya kemudian menatap intens Anna hendak mencium Anna, namun dengan cepat Anna mengelak membuang wajahnya kesamping sembari mencari keberadaan Louise.
"Bee, kamu disini dengan seseorang?" Selidik Nathan.
"Tentu, kamupun sama bukan?" Tanya balik Anna.

Tiba-tiba terdengar suara centil dari seorang wanita dan ia bergelayut manja dilengan kekar Nathan, Nathan mendorong paksa pegangan pada lengannya dengan kasar.
Anna yang melihat kejadian itu justru biasa saja bahkan mempersilahkan dilanjutkan "teruskan saja, saya tidak akan mengganggu," ujar Anna.
"Bee, semua bisa aku jelasin," kilah Nathan seraya mencekal lengan Anna.
"Ternyata seseorang bisa berubah seratus delapanpuluh derajat hanya dalam itungan bulan, wow keren sekali anda om Nathan," sarkas Anna.
"Ayo kita pulang sekarang," titah Nathan.
"Nooo, lanjutkan acaranya, bukannya masih jam kantor," ucap Anna.
"Bee, apa kamu terkena batu atau semacamnya, kita perlu memeriksa," cicit Nathan.
Anna menggeleng dengan kerass kemudian menarik dasi Nathan sehingga saling bertatapan "nikmati kencannya om, aku pulang dulu," bisik Anna tepat ditelinga Nathan.

Anna berlari menjauh, samar ia bisa mendengar perdebatan antara Nathan dan wanita tadi.

"Ih El kemana sih lama banget, beli makan didubai kali," batin Anna.

Louise berdiri didepan Anna disaat Anna menoleh kesana kemari mencari keberadaanya membuat Anna teriak karena terkejut.

"Sudah selesai dramanya?" Goda Louise.
"Dasar julit, bukannya dibantuin malah dibiarin," maki Anna.
"Aku hanya membiarkan kalian menyelesaikan masalah itu saja," elak Louise.
"Udahlah jadi bete, mana makanannya," tukas Anna.
"Silahkan makan nyonya El," ujar Louise.
"Sejak kapan aku jadi nyonya El?" Ketus Anna.
"Hmmm sejak kapan ya, yang jelas sejak nyonya El mengatakan 'aku mencintaimu El' begitu," ledek Louise.

Anna makan dengan malas karena moodboosternya sudah jelek banget, itu membuatnya seakan ingin menenggelamkan dirinya kedalam kubangan penuh lumpur.

"Kenapa lagi? Makan tidak boleh sambil manyun," titah Louise.
"Bete aja," tukas Anna.
"Ya udah, kalau begitu aku pulang saja," ujar Louise lalu berdiri dan hendak melangkah namun Anna menghentikannya.
"Ga boleh pulang El Louise Titano Xavier!" Seru Anna tegas.
"Ya Annastasya El Xavier," ledek Louise.
"Antar aku pulang, udah capek," cicit Anna.
"Okey," ucap Louise singkat.

Selama dalam perjalanan pulang tidak ada percakapan terjadi, Anna larut dalam pikirannya sedangkan Louise hanya mendengarkan isi pikiran Anna yang rumit.

"Tidak perlu sentimen begitu Anna, jalani saja, Nathan biarkan aku yang mengurusnya," batin Louise.

Taxi pun berhenti didepan rumah Anna, Anna turun tanpa menoleh kearah Louise, setelah itu Anna menarik Louise masuk kedalam rumahnya namun ia berteleportasi meninggalkan Anna sendirian yang masih berdiri mematung.

"Dasar pecundang, awas kamu El," maki Anna dalam hatinya.

~~~
"Tumben baru pulang sayang?" Tanya Silvia.
"Iya Maa, abis hangout tadi, gapapa kan," jawab Anna hati-hati.
"Tidak apa-apa sayang, yang penting kamu enjoy," cicit Silvia.
"Merci Maa, aku naik dulu mau mandi," ujar Anna.
"Iya, nanti turun buat makan malam ya, Mama sudah masak kesukaan kamu," titah Silvia.
"Dimengerti Maa," seru Anna seraya menaiki tangga menuju kamarnya.

Sesampainya dikamar Anna merenungkan kejadian tadi dengan Nathan, ia merasa secepatnya harus mengatakan bahwa ia ingin berpisah tidak mau melanjutkan hubungannya.

KING OF SNAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang