Author pov
Semua menjadi awam bagi Anna yang terbiasa dengan kehadiran Louise kini telah berbeda seakan ada jarak yang menghalangi mereka berdua saat ini.
"Apa gue keterlaluan ya sama El kemaren." Dumel Anna sendiri.
Mengacak surai panjangnya yang tergerai indah "ahh bodo amat lagian sapa suruh perginya kelamaan, sekarang giliran udah balik hilang entah kemana. Dasar kamvret Elllll." Maki Anna selanjutnya.Bosan dengan keadaanya sekarang. Anna menghubungi kedua sahabatnya untuk hangout bersama.
Tak butuh lama kini mereka telah duduk santai disebuah cafe dekat pantai sambil mengobrol ringan.
"Sumpah gue udah ga sabar nungguin UN nanti, bentar lagi kita jadi mahasiswa ga sihh, seru pasti." Celetuk Ayu.
"Bener banget tuh, tapi gue malah pusing juga soalnya bokap nyokap gue nyuruh masuk hukum padahal gue ga suka. Dilema banget nihh," keluh Kadek.
"Ya loe jelasin dong Dek apa yang loe mau." Ujar Anna.
"Udah gue coba mereka tetap maksa gue." Keluh Kadek.
"Ya udah kita masuk Hukum aja semua, biar tetap ngumpul," sela Ayu.
"Nah itu Ay, gue sih bisa aja, cuman gue bingung nih, kan kalian tahu sendiri hubungan gue sama si om belum kelar. Kalo gue maksa mau kuliah syaratnya nikah sama si om. Gue ogah nikah sama dia." Cicit Anna pasrah.
"Loe mendingan cepetan ngomong deh sama si om minta bubaran gitu. Keburu nanti lulus kan makin ribet." Saran Kadek.
"Iya Ann coba aja." Imbuh Ayu.
"Okey gue coba, tapi misalkan dia ga mau gue bakalan kabur jauh ga mau pulang." Ancam Anna.
"Kalo mau kabur ajak-ajak Ann, gue ga mau sedih kek kemaren itu." Sela Kadek.
"Ya elah yang ada kita malah berlibur bukannya kabur." Sungut Anna.
"Ihhh gapapa Ann, sekalian itu kabur rasa holiday," dumel Ayu.
"Bener tuhh, kan bentar lagi uang sekolah cair nih, pas banget buat bekal kabur kita iya ga sih." Kadek menimpali dengan senyuman indah.
"Oke deh, gue bolehin nih, itupun kalo si om nolak, kalo ga nolak ga jadi lah." Ujar Anna.
"Gue yakin satu juta persen si om bakalan nolak, secara dia kan ngebet pengen jadi laki loe sekaligus CEO di perusahaan bokap loe." Kelakar Ayu.
"Tumben Ay, omongon loe pas bener." Salut Kadek.
"Gue gitu loh, ini tuh tandanya otak gue lagi gila, hahaha." Ujar Ayu seraya tertawa lepas.
"Mending loe telfon sekarang Ann, ajak ketemuan disini nanti sekalian kita pantau dari jauh." Ujar Kadek.
"Okey," singkat Anna kemudian menjauh sedikit dari tempatnya.Anna menggulir layar ponselnya mencari nama Nathan disana.
"Oke, kita akhiri sekarang om Nathan." Batin Anna.
",,,"
"Dimana loe,"
",,,"
"Iya bawel loe,"
",,,"
"Gue mau ketemu sekarang di cafe biasa."
",,,"
"Lama ih, sekarang aja, ijin sama papa bentar doank koq."
",,,"
"Gue ga mau kalo dikantor."
",,,"
"Ok, gue kesana awas kalo loe masih sibuk."
",,,"
"Bye.""Bestieee, gue harus cabut sekarang," cicit Anna.
"Lah kenapa, kan loe mau ketemu si om?" Kepo Ayu.
"Kenapa emang?" Selidik Kadek.
"Itu dia. Si om maunya di kantor, dia sibuk ga bisa keluar katanya." Terang Anna.
"Bokis banget dia." Gerutu Kadek.
"Gue ikut!" Pinta Ayu.
"Ngapain juga," elak Anna.
"Mastiin loe bakalan aman dari si om mesum itu." Jawab Ayu.
"Alah bilang aja loe mau lihat body machonya." Tuduh Kadek.
"Idihhhh sorry ya, gue ga suka model om-om begitu." Kilah Ayu.
"Yakin loee?" Cecar Kadek.
"Yakin lahhh satu Milyar persen." Cicit Ayu.
"Ya udah kalian ikut aja ayo." Ajak Anna akhirnya.
"Wokehhh." Seru keduanya kegirangan.Semua bisu selama dalam perjalanan entah apa yang mereka pikirkan hanya bergejolak di benak mereka sendiri.
Bosan dengan keheningan Kadek mulai berdehem guna menetralkan tenggorokannya.
"Ann, loe ga jalan sama doi?" Kepo Kadek.
"Gaak," singkat Anna.
"Lagi berantem ya?" Kepo Ayu.
"Gakkk." Jawab Anna.
"Tapi koq gue ras___." Ucapan Kadek terpotong oleh Anna.
"Itu cuma pikiran loe aja, gue lagi ga mood aja sama dia." Potong Anna.
"Ohhh gitu." Lirih Kadek.
"Gue cuma mau fokus aja sama UN dan kelarin masalah gue sama si om, udah itu aja." Papar Anna.
"Syukurlah gue mau kita semua baik-baik saja menjelang ujian nanti." Seru Kadek.Tak lama berselang mobil Anna sudah terparkir sempurna di lobby kantor.
"Loe berdua tunggu disini ya, gue cuma bentaran koq," titah Anna.
"Okey, loe kabarin gue kalo si om macem-macem." Tukas Kadek.
"Ok boss," seru Anna.Nathan tengah duduk di kursinya. Netra hitamnya tak lepas dari layar laptop didepannnya.
Tok tok tok
"Masuk." Balas dari dalam.
Anna menyembulkan kepala terlebih dahulu menatap dengan takjub rahang tegas nan tampan milik Nathan.
"Udah puas lihatinnya." Sindir Nathan.
Anna terperanjat kembali kealam sadarnya "enak aja, cuma mau mastiin sibuk beneran apa bohongan." Kilah Anna.
"Aku rasa bukan itu, tadi bukannya sudah ku jelaskan?" Kepo Nathan.
Anna memutar bola matanya malas " see, sibuk katanya tapi masih punya waktu bercanda. Prik banget deh loe." Sungut Anna.
"Yang sopan bee, berapa kali harus kubilang." Tegur Nathan.
"Whatever." Pekik Anna.
Nathan bangkit dari kursinya menuju Anna yang masih terpaku diambang pintu "setidaknya tutup dulu pintunya baru lanjut ngobrolnya." Tukas Nathan.
Anna mundur beberapa langkah kebelakang takut nanti Nathan berbuat diluar dugaannya."Munduran ih, takut gue," sela Anna.
"Takut kenapa? Bukannya kita per____ pernah lebih dekat dari ini." Goda Nathan.
"Please yah, gue udah muak sekarang. GUE MAU KITA AKHIRI HUBUNGAN INI. JELAS." ucap Anna dengan aksen jelas dan padat terpercaya.
Bagai petir disiang bolong mendengar permintaan Anna barusan "kamu gila, No. Kamu memang sedang tidak baik-baik saja bee, mending sekarang pulang istirahat karena waktu ujian sudah dekat dan pernikahan kitapun akan terlaksana juga." Sanggah Nathan.
"Gakkkk, gue udah yakin dengan keputusan gue sekarang. Mulai detik ini kita berakhir. Gue ga perduli lagi sama perjodohan kita waktu itu dan pertunangan bohongan itu." Cicit Anna.
"Tidak Annastasya. Semua tetap terjadi pernikahan kita." Kilah Nathan.
"Loe kan tau betul, gue tunangan sama loe itu agar gue bisa ikut study tour ga lebih." Sela Anna tak terima.
"Tapi kita sudah melalui semua ini Anna, tidakkah kamu menyadari semua ini terjadi karena aku dan kamu memang berjodoh dan kita saling mencintai." Terang Nathan.
"Asal loe tahu aja, gue sama sekali ga pernah sedikitpun cinta sama loe, sayang aja belum, gue biarin loe apain gue biar loe percaya aja sama gue. Nyatanya semua itu hoax. Palsu Om Nathan." Tukas Anna lantang.
Nathan terdiam dengan rahang mengeras menahan gejolak emosi di dadanya.
"Dan satu hal lagi, gue paling ga suka sama cowok yang suka tebar pesona. Apalagi bisa mudah move on cari cewek baru." Cicit Anna.
Seperti mendapat angin segar setelah mendengar penuturan Anna barusan " Kamu cemburu Anna,".
"Not at all and will never happen." Sanggah Anna.
"Kamu memang cemburu. Itu artinya kau sangat mencintai aku bukan?" Kepo Nathan.
"In your dream sir." Keluh Anna.
"Kenapa sekarang kamu benar-benar berubah bee, aku rindu kamu yang dulu." Keluh Nathan.
"Itu dulu, sekarang semua sudah berbeda, mari berpisah dan gue harap dimasa depan kita tidak akan pernah bertemu lagi." Ucap Anna kemudian putar badan hendak keluar dari sana.
"Tidak semudah itu Annastasya." Ujar Nathan seraya mencekal lengan Anna.
"Lepasin guee om Nathan!" Pekik Anna.
"Tidak akan sebelum semua bualan yang kamu ucap barusan adalah lelucon Anna." Sergah Nathan.
"Gue serius!!!" Keukeuh Anna.Dalam sekali hentakan Anna berada dalam dekapan Nathan dan Nathan langsung mencium bibir Anna dengan kasar juga menuntut.
Anna dengan sekuat tenaga mendorong tubuh Nathan darinya namun tak ada hasil. Akhirnya Anna memilih jalan pintas dengan mendendang selangkangan Nathan juga menggigit bibir Nathan.
Setelah terlepas sebuah tamparan keras mendarat dirahang tampan Nathan.
"Gue benci banget sama loe. Mulai detik ini kita berpisah." Teriak Anna didepan Nathan dan berderap pergi dari ruangan Nathan.
Nathan hanya memandangi kepergian Anna dengan sejuta pertanyaan dibenaknya."Akan ku buat kamu berlutut didepanku Anna." Ucap Nathan pada dirinya sendiri.
Tbc
☆☆☆☆♡♡♡♡☆☆☆☆♡♡♡♡☆☆☆☆♡♡♡♡
Met soreeSemoga pada sehat semua yahhhh
Maaf baru bisa up sibuk di dunia nyata soalnya.
Jangan lupa ya taburin bintang yg buanyakkk.
Kamsahamida.
Salam manis
Nylo chan✌️
KAMU SEDANG MEMBACA
KING OF SNAKE
FantasiEl Louise Titano Xavier Putra mahkota dari kerajaan ular terbesar dan terkuat didunia baik didaratan bahkan dilautanpun sudah tidak diragukan lagi seberapa dahsyatnya kekuatan raja Louise. Annastasya Seorang gadis manis terlahir dari keluarga kaya...