KOS #20

372 10 0
                                    

Author pov

Menikmati indahnya langit jingga memanglah sangat luar biasa menakjubkan apalagi bersama seorang terkasih pasti uwuw bukan, tapi apalah daya sang kekasih hati entah dimana keberadaannya tidak diketahuinya.
Anna merindukan saat-saat terbaiknya bersama Louise, saat dimana kebaikkan bahkan kejahilannya tak pernah luput dari benak Anna.

"Jahat banget kamu El, bilangnya sebentar nyatanya mau sebulan ga ada kabar, aku kan kangen berat, mana ga ada kabar sama sekali whatsapp napa ato DM gitu, uhhhhh gedek bener punya pacar gaptek ga ngerti apa-apa," batin Anna bergejolak marah.

"Naaaaa, kesambet loe?" Teriak Kadek.
"Kenapa Naaa bete gitu?" Imbuh Ayu.
"Kesel, kesel, kesellllll." Seru Anna kemudian berteriak kencang kearah lautan lepas.
Ayu hendak membantu menenangkan Anna namun dihentikan oleh Kadek "biarkan Anna tenang dulu, kita ga tahu kan masalah Anna yang sebenarnya," papar Kadek.
"Okey, gue ngerti," jawab Ayu.

Lelah berteriak dan menangis Anna terduduk lesu dipinggiran pantai, meremas dengan frustasi pasir pantai lalu melemparkanya kelautan.
"Loe kemana sih El, bangsat," dumel Anna.
"Loe udah telfon dia, Naaa?" Tanya Ayu hati-hati.
"Mana punya ponsel, dia kan sil__ sibuk jadi polisi intel tahunya misi dan misi, mana ada waktu mikirin gue," ujar Anna yang hampir keceplosan.
"Iya itu masalahnya Naaa, coba saja kalau ada ponsel pasti sudah kabarin loe Naa," cela Kadek.
"Tungguin aja Naaa, jangan sampai amarah menguasi hubungan kalian berdua," ujar Ayu.
"Thanks bestie udah hibur gue dikala sedih seperti ini," ujar Anna.
"Inilah gunanya sahabat, suka duka tetep bersama." Ucap Kadek
"Sayang kalian," cicit Ayu memeluk Anna dan Kadek.
"Hari ini kita have fun okey, karena minggu depan sudah full ujian praktek, pokoknya kita harus lulus dengan nilai bagus dan masuk universitas yang benefit, setuju?" Seru Kadek.
"Setujuuu!!" pekik Anna dan Ayu bersamaan.

Setelah menimbang beberapa saat, akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke dreamland dan diakhiri dengan makan malam bersama.

🐍🐍🐍

Di dimensi lain Louise tengah uring-uringan karena mendapat sanksi dari tetua karena berhubungan dengan Anak manusia.
James dan Lucy sudah menjelaskan secara detail bagaimana dan proses terjadinya cinta diantara Louise dan Anna kepada Atlas ayah James.
"Kalian harus ingat, seandainya penerus kita terlahir dari anak manusia? Seluruh dunia imortal mengetahui kehebatan serta kekuatan melebihi apapun, kalian mesti merahasiakan ini, apalagi kakek membaca dan melihat lima anak hebat akan terlahir dari keturunan Louise dan Anna kelak, kegaduhan bahkan kehancuran Akan terjadi, di saat itulah kelimanya menjadi pahlawan bagi dunia kita." Papar Atlas.
"Papa tenang saja semua ada dalam kendaliku, baik disini dan didunia manusia," ujar James ayah Louise.
"Sekarang saya ijinkan Louise untuk kembali ke dunia manusia dengan misi yang sudah kita sepakati," papar Atlas.
"Baik Paa." Seketika itupun James pergi dan menuju tempat dimana Louise berada.

"El, kamu sudah bebas dari hukuman," terang James.
"Sungguh Paa?" Tanya Louise dengan kegirangan.
"Tentu, tapi ada misi yang harus kamu lakukan setibanya di dunia manusia," papar James.
"Apa itu Paa?" Kepo Luoise.
James mendekat ke arah Louise dan berbisik dengan pelan seakan hanya mereka berdua yang boleh mendengarnya.
Louise membelalakan matanya seakan tak percaya mendengar perintah yang harus dikerjakan setelah tiba nanti "apa aku bisa melakukannya Paa, sedangkan caranyapun aku tidak tahu," keluh Louise.
"Papa akan memberikan ilmu teorinya selebihnya kamu cari tahu di dunia manusia disana ada banyak petunjuk." Ucap James.
"Sekarang jelaskan padaku Paa," rengek Louise.
"Baik, ikut Papa." Titah James.

Bermodal ilmu yang ia dapat dari Papanya dan manusia Louise memutuskan detik itu untuk kembali ke rumah Anna, karena ia sebenarnya sudah sangat rindu pada gadisnya.

"Pasti sudah tidur." batin Louise.

Dan tebakannya benar Anna tengah tertidur pulas diranjangnya dengan memeluk erat sebuah guling.
Louise pandangi dengan seutas senyuman indah di wajahnya beda bahagianya ia sekarang bisa melihat dan menyentuh sang pujaan hati yang lama ia rindukan.
Dengan suara serak dan berat Louise membangunkan Anna dari tidurnya "Annnaaa bangun, aku sudah kembali."
Namun Anna masih setia dalam tidurnya hingga sebuah lumatan penuh dengan hasrat hinggap dibibir mungilnya.
Lambat laun Anna mulai terusik dengan pergerakan yang ada di bibirnya, jemarinya bergerak mengusir semua gangguan yang ada disekitarnya "ihh usil banget sih nyamuk pake cium-cium guee," ketus Anna masih dalam keadaan terpejam.
"Hah! Aku disamain dengan nyamuk? Ga bisa aku justru lebih hebat dibanding nyamuk," dumel Louise.
Ia pun kembali menggerayangi Anna dan berkali-kali pula Louise memanggil namanya.
Diantara penghujung mimpi dan sadar Anna mencoba mengumpulkan segenap nyawanya dan mulai membuka mata.

"El!!!!! Beneran loe El apa halu gue," igau Anna seraya bangkit dari ranjangnya.
"Tidak Anna, aku kembali, aku rindu kamu sangat rindu Anna." Ucap Louise seraya menciumi seinci wajah Anna.
Anna memukuli dada bidang nan kekar Louise bukannya meladeni cumbuan Louise.
"Kamu kemana aja sih, ngeghosting aku ceritanya hah!" Maki Anna.
"Tidak akan Anna, aku mendapat sanksi  dari tetua makanya aku baru bisa kembali kesini menemuimu," jelas Louise.
"Kenapa ga telepati ataupun Midlink kek, ngasih kabar gitu," cela Anna.
"Semua portal dimensi ditutup aku ga bisa seenaknya membukanya, karena ada aturannya Anna." Terang Louise.
Anna bungkam seakan tidak peduli dengan penjelasan Louise.
"Please Anna percaya aku, aku tidak mungkin berbohong seperti manusia." Ujar Louise.
"Oh jadi hanya manusia aja yang suka berbohong gitu," sarkas Anna.
"Memang begitu kenyataannya bukan," elak Louise.
"Berarti siluman seperti kamu jujur donk," sengkek Anna.
"Anna jangan mulai kembali kemode awal bertemu, tolong," keluh Louise.
"Kamu sendiri yang mulai," ketus Anna.

"Bagaimana bisa memulai misi jikalau Anna seperti ini terus." batin Louise

"Misi apa El?" Kepo Anna.

Louise mulai ingat bahwa Anna sekarang bisa mendengar ucapan batinnya. Ia akhirnya memutuskan ikatan telepati terhadap Anna secepatnya.

"El jawab, kenapa diam?" Anna mulai tak sabar.
"Iya memang aku datang untuk sebuah misi," jelas Louise.
"Misi apa?" Tekan Anna lagi.
"Tapi aku perlu bantuanmu Anna, bisa???" Tanya Louise memastikan.
"Apa dulu," kekang Anna.
"Mau atau tidak," ujar Louise.
"Kasih penjelasan baru aku setujui," kilah Anna.
"Tidak, cukup mau atau tidak," kekeh Louise.
"Arggggggggg kasih tau donkkkkkk," maki Anna.
"Tidak," singkat Louise.
"Hufttttt baik, aku mau," ucap Anna akhirnya yang membuat senyum Louise merekah indah menggoda.

Louise meraih jemari Anna dan meletakannya di tengkuknya kemudian merebahkan Anna diatas ranjang.
Jemari Louise mulai berayun menyusuri  setiap sudut wajah Anna memberikan gerakan samar disana.
Louise mulai mencumbu Anna dengan lembut, sedikit demi sedikit ia turunkan jemarinya menuju leher Anna hingga melewati gundukan yang sudah lama ia dambakan.

Deru nafas keduanya sudah memburu Anna membalas setiap kecapan dengan desahan yang Louise buat pada tubuhnya tanpa mereka sadari jemari tengah bermain dengan baju yang dikenakan lalu membuangnya asal.

"Elllll ssshhhhhh sebenarnya apa misimu?" tanya Anna disela aktifitas panas mereka.
"Menandaimu Annaaaa," jawab Louise yang tengah sibuk dengan gundukan didepannya.
"Maksudnya?" Kepo Anna.
"Membuat cucu untuk mama Lucy," jawab Louise.

Srakkkkkkkkkkk

Bunyi kain sobek memenuhi seisi kamar Anna, Anna tak percaya dengan apa yang barusan Louise katakan dan perbuat.
"El, kamu serius dengan ucapanmu tadi," cecar Anna.
"Iyaaaa, jadi kita harus berkerja sama untuk mewujudkannya bukan," ucap Louise dan sudah berhasil pula melepaskan semua yang melekat pada tubuh Anna.
Belum sempat mendengarkan jawaban Anna Louise langsung membungkam Anna dengan serangan brutal dengan bibirnya, gundukan juga area terhoror Anna.
Habis sudah kesabarannya dan hasrat memenuhi otak Louise, ia melepaskan sisa kain yang melekat padanya membuangnya begitu saja.
Sama-sama dalam keadaaan tak berbusana dan hasrat membumbung tinggi baik Anna dan Louise bersiap untuk melakukan misi mereka.

Louise mencoba arahan dan ilmu teori yang ia pelajari dari Papanya untuk membawa kenikmatan dalam bercinta bersama Anna.
Ketika Louise mencoba memasuki Anna dengan miliknya yang sudah berdiri kokoh.



Brugggghhhhhhh

"Elllllllllll," teriak Anna kencang.
"Aku belum tahu cara memasukimu dengan wujud yang mana?" Keluh Louise.
"Ranjangnya rusakkk bodoh," maki Anna.

Anna tak hentinya memaki habis Louise yang merubah dirinya menjadi monster ular, tentu saja ranjangnya tidak mampu menampung beban tubuh Louise.

"Jadi, bagaimana ini?" Sesal Louise.
"Bodo ah, mikir aja sendiri," cicit Anna seraya menarik selimut dan bergegas kekamar mandi.





















Tbc gezzzzzz
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Malam gezzz

Maaf ya baru bisa up
Moga aja part ini ga bosenin yaaa
Kira2 jadi ga ya?
Simak dipart selanjutnya yaaa.

Jangan lupa taburin bintang dan suportnya.

Makasih

Salam manis
Nylo chan✌️

KING OF SNAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang