KOS #22

352 11 0
                                    

Author pov

Sepekan berlalu kini Anna sudah masuk sekolah seperti biasanya, kedua sahabatnya sudah sangat kepo maksimal menunggu penjelasan dari Anna.

"Coba cerita kenapa loe ga masuk? Kencan sama si doi?" Tebak Kadek.
"Iyaaa Ann coba cerita deh," desak Ayu.
"Gue ga kemana-mana dirumah aja, loe aja pada kejam ga nengokin bestienya sakit," keluh Anna.
"Gimana mau nengok coba, tugas sekolah aja udah seabreg huft." kilah Kadeh.
"Bener Ann, gue ampe ga doyan makan, coba loe lihat, kurusan kan gue?" imbuh Ayu.
"Iya deh, kalem aja sihh. gue cuma jokis koq," ujar Anna.
"Tapi beneran loe ga kabur gitu sama doi kan," cecer Kadek.
"Ga lah mau kabur kemana coba, baru juga pulang masa iya mau pergi lagi." Cicit Anna.
"Oh iya, si Om masih gangguin loe Ann?" Kepo Kadek.
"Nah itu masalahnya dodol." Sungut Anna.
"Apaan lagi!" Sewot Ayu.
"Si Om nemenin gue seharian full tanpa jeda kecuali ketoilet huft," omel Anna.
"Macam perangko aja nempel mulu." Cicit Kadek.
"Loe mesti kasih kejelasaan sama si Om kalau loe mau end alias bubaran gitu Ann." Rajuk Ayu.
"Iya gue pengen, tapi bingung ngomongnya. Apalagi kita kan udah tunangan ga bisa seenaknya
" lirih Anna.
"Gimana kalo loe selingkuh aja Ann." Saran Ayu.
"Si Anna kan memang udah selingkuh sama doinya. Loe lupa Ay." Keluh Kadek.
"Iya sihh, tapi kan ga go public, coba aja di pamerin gitu secara terang-terangan didepan si Om maksud gue gitu." Cicit Ayu.
"Ga mungkin bisa, doi gue tuh ga bisa dipamerin, susah." Elak Anna.
"Kenapa? doi udah punya bini?" Cecar Kadek.
"Ga lah dia masih single, cuma dia orangnya tertutup. Loe tau kan gimana style agen spy dunia luar." Terang Anna.
"Tapi coba aja Ann walaupun hanya sekali," cicit Kadek.
"Gue udah pernah kegep sama Om pas lagi jalan sama dia, tapi beruntungnya ga sampai face to face si Om sama dia, gue bawa kabur aja." Jelas Anna.
"Kapan kejadiannya Ann?" Kepo Ayu.
"Oh yang loe ijin sekolah waktu itu ya," selidik Kadek.
"Tepat banget Dek," jawab Anna.
"Dihh padahal itu kesempatan emas buat loe bebas dari si om tau Ann." Keluh Ayu.
"Biarin lah, lagian gue udah enek banget lihat mukanya apalagi kalo inget tante itu ihhhhhh pengen muntah," dumel Anna.
"Terserah loe aja, yang penting kalo ada kesempatan emas loe gunain sebaik mungkin Ann," saran Kadek.
"Okey bestie." Seru Anna.

🐍🐍🐍🐍🐍

Di belahan dimensi lain Louise sedang mengunjungi kerjaan wolf di Quibec untuk membicarakan sebuah misi menghancurkan mahluk imortal yang membangkang serta keluar dari prosedur yang ada dalam aturan dunia imortal.

"Saya senang pangeran Louise bisa datang kesini." Ucap Sean setibanya Louise disana.
"Tidak perlu sungkan Alpha Sean, suatu kehormatan untuk saya bisa diundang ke istana megah ini." Kilah Louise merendah hati.
"Tidak, justru saya yang merasa begitu dengan hadirnya Pangeran disini." Sela Sean.
"Baiklah, ngomong-ngomong apakah Alpha sudah menemukan matenya?" Selidik Louise.
"Bisa saja merubah topik paling sensitif." Keluh Sean.
"Ya bagaimana tidak penasaran, secara Alpha Sean adalah Alpha paling diincar putri-putri raja disini." Celetuk Louise.
"Sepertinya memang tidak bisa ditutupi lagi," sela Sean.
"Ceritakan saja, kita bisa saling sharing kehidupan pribadi kita selain masalah peperangan tentunya." Cicit Louise.
"Aku sudah menemukan Mateku, tapi untuk meraih hatinya begitu sulit, aku tidak bisa memikirkan cara terbaik meluluhkannya." Papar Sean.
"Apa calon Luna mu itu bukan mahluk imortal?" Kepo Louise.
"Bisa dibilang begitu, saat ini jiwanya manusia seutuhnya." Jawab Sean.
"Apa dia triple gen?" Terka Louise.
"Tepat sekali, sebenarnya dia memiliki lebih dari gen itu karena selama ini manusia yang merawatnya." Terang Sean.
"Secepatnya kau harus menandainya Alpha." Titah Louise.
"Aku tidak bisa, sungguh. Saat ini aku sedang mencoba lebih dekat dengannya." Timpal Sean.
"Sepertinya butuh pendekatan ektra, akupun pernah mengalaminya." Curcol Louise.
"Kau sudah menemukan mate?" Kepo Sean.
"Sudah, bahkan sudah kutandai dia." Ujar Louise tersenyum bahagia.
"Dari kerajaan mana Mate kamu?" Tanya Sean.
"Dia manusia, sangat cantik dan mengemaskan usianya baru mau tujuh belas tahun." Ujar Louise.
"Gila kamu anak kecil dijadiin Mate, apa tidak merepotkan apalagi manusia juga." Selidik Sean.
"Awalnya sangat, tapi untuk sekarang semua sudah dalam kendaliku dan aku bahagia bersamanya." Seru Louise.

KING OF SNAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang