KOS #21

398 12 0
                                    

Author pov

Louise memperhatikan pergerakan Anna yang berjalan kekamar mandi, dengan sigap dirinya berlari mengejar Anna untuk masuk bersama kedalam kamar mandi.

"Ngapain ikut kesini El!" Pekik Anna.
"Aku tahu tempat yang nyaman dan indah untuk malam pertama kita," bisik Louise diceruk leher Anna.
Anna dibuat meremang disekujur tubuhnya "ga perlu udah bete." Tolak Anna.

Louise memejamkan matanya kemudian menarik lengan Anna melewati portal dimensi lain.
Sekerang mereka sudah berada ditengah hutan dalam keadaan gelap gulita hanya sinar bintang dan bulan yang menghiasi langit.

Louise meraih lengan Anna membawanya kesebuah tempat dimana mereka bisa leluasa beraktifitas tanpa ada yang mengganggu.
Anna terkejut tatkala mereka berhenti disebuah tempat dengan pohon rindang berserta ranjang berhias kelambu putih.

"Mari kita lanjutkan kegiatan kita yang sempat tertunda," bisik serak Louise.
"Gak mauuu, udah ga berselera," dongkol Anna sembari mencebikkan bibirnya.
Mendapati penolakan Anna yang bisa merusak misinya Louise dengan gagah berani menarik Anna kedalam pelukannya kemudian mencumbui Anna kembali sampai Anna merasakan sensasi liar yang baru ia rasakan.

Gairah tengah melanda mereka berdua lambat laun semua sensasi panas menyebar hingga ubun-ubun, Loiuse berusaha memposisikan dimana ia berada di atas Anna mengkungkung tubuh mungil Anna dengan jemari kekarnya.

Anna merasakan berdenyut dalam dirinya ia begitu terbuai dan menikmati setiap sentuhan yang Louise berikan terhadap tubuhnya hingga desahan lirih lolos dari bibir merekah Anna.

"Kau sudah siap?" Tanya Louise memastikan.
Hanya tatapan penuh hasrat yang Anna tampilkan tanpa sepatah katapun. Akhirnya Louise mengartikan bahwa Anna telah siap menjadi miliknya juga menjadi ibu dari anak-anaknya kelak.

Dengan gairah yang memburu Louise kembali melakukan warm up dari mencium, mengulum hingga bermain dengan gundukan kenyal milik Anna.
Tak terasa miliknya semakin tegak berdiri tanpa menunggu lagi Louise mengarahkannya kedalam milik Anna hanya sekali hentakan saja.

Anna terpekik kencang antara sakit dan kaget didalam tubuhnya, jemari Anna mencengkeram keras punggung Louise sampai kukunya membekas disana.

"Apa sudah bisa hamil?" Tanya Louise dipertengahan pergulatan mereka.
"Belum bodoh issshhh, aku masih virgin." Seru Anna kesakitan.

Louise menutup matanya membaca mantera agar dalam sekali hentakkan Anna benar-benar menjadi miliknya.

Aaaaaaaaakhhhhhhhhhh

Anna berteriak hebat karena merasa didalam dirinya terasa sobek dan perih.
Annapun menangis sesegukkan, Louise menghentikan gerakkannya berusaha meminta maaf dan menenangkan Anna.

"Percayalah ini tidak akan lama sakitnya Anna." Bisik Louise.
"Ini udah sangat sakit Ellll, jangan bilang pake ulti awwww," sela Anna.
Louise tersenyum "hanya sedikit dan berhasil bukan," ujarnya tanpa merasa bersalah.
Karena merasa kepalang tanggung Louise mencium Anna dan mulai lagi menggerakam pinggangnya keatas bawah sampai dimana puncak kenikmatan sesungguhnya mereka dapatkan secara bersamaan.

Deru nafas mereka sudah mulai kembali normal seakan beban berat telah terlepas dari bahu mereka.

"Mau membersihkan diri?" Tanya Louise.
"Pastinya, risih banget ini banyak darah," cicit Anna.
"Maafkan aku Anna membuatmu merasakan sakit lebih awal," ujar Louise dari lubuk hati terdalam.
"Tidak masalah yang penting kamu harus tanggung jawab kalau aku kenapa-napa nanti." Ancam Anna.
"Kau tahu aku seperti apa bukan, aku siap menanggung semuanya." Ucap Louise.

Louise hendak menarik Anna, namun buru-buru Anna menepisnya.
"Kenapa?" Tanya Louise keheranan.
"Kamu yang udah ngebuat aku seperti ini. Lalu mau narik begitu saja, dimana hati nurani kamu El," sunggut Anna marah seraya menunjuk tanda merah di seprainya.
"Ohh, aku lupa, baiklah permaisuri biarkan kakanda menggendongmu ala pangeran dunia manusia," cicit Louise seketika itu ia mengangkat Anna membawanya melewati dingin malam dan indah seindah jalinan kasih sayang mereka berdua.

"Ohh, aku lupa, baiklah permaisuri biarkan kakanda menggendongmu ala pangeran dunia manusia," cicit Louise seketika itu ia mengangkat Anna membawanya melewati dingin malam dan indah seindah jalinan kasih sayang mereka berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dibawah deburan air terjun Anna dan Louise kembali merasakan gairah lalu mereka mengulanginya untuk kedua kali dengan pelan dan penuh kenikmatan tiada tara.

"Cepatlah mandi, besok mesti sekolah kan," ucap Louise setelah ia menyelesaikan mandinya.
"Tapi sakit ini, mana bisa buat jalan Elll," maki Anna.
"Biar ku antar menggunakan teleportasi," ucapnya enteng.
"Terus kalau aku mau ketoilet, makan gimana donk," keluh Anna.
"Hmmm bilang saja kakimu sakit, jatuh misalnya?" Saran Louise.
"Lihat besok aja lah, sekarang bawa aku pulang, dingin banget ini." Titah Anna.

Anna merasakan kehangatan dari pelukan Louise yang saat ini tengah membawanya pulang kerumahnya terbang bersama cinta diantara bintang.

Setibanya di kamar mandi Anna, Louise meninggalkan Anna untuk kembali ke istana berganti pakaian lalu secepat kilat ia sudah berada di dalam kamar Anna lagi.

"Ranjangku gimana nih El, rusak kan." Keluh Anna.
"Beli baru saja," ujar Louise.
"Iya tahuuu, tapi kan masalahnya mau pake alesan apa ngomong kemama papa El," sunggut Anna.
Louise menelisik kembali ranjangnya yang sudah amblas dibagian tengahnya "aku ga bisa memperbaikinya Anna." Imbuh Louise.
"Hebat perang doang, soal ginian ga tahu," dumel Anna.
"Jangan marah terus nanti cepet tua, mending sekarang sayangku tidur di sofa dulu, besok baru dipikirkan lagi." Cicit Louise.
Sadar bahwa apa yang diinginkanya tak dapat dipenuhi Anna dengan perasaan kesel menarik selimut dan bantal membawanya keatas sofa "kukira suhu ternyata cupu huft," imbuh Anna.
"Bahasa apalagi itu Anna, aneh." Sela Louise.
"Udah ya, katanya disuruh tidur ini masih diajakin ngobrol, dah sono balik kealammu," keluh Anna.
Heran dengan kelakuan gadisnya, Louise memberi Anna hukuman setimpal agar tidak mengulanginya lagi.

Keduanya kembali bercinta diatas sofa ditemani rembulan yang bersinar terang.
"Sekarang tidur, kamu pasti lelah bukan." Titah Louise.
Anna hanya menjawab dengan anggukan seolah tenaganya sudah terkuras habis dan mulai memejamkan matanya.

Disaat Anna mulai hilang kesadaran Louise kembali mengamati ranjang Anna yang amblas "gimana cara perbaikinya, aku ga bisa." Dumel Louise.
Louise mencoba menarik permukaan ranjang agar tegak kembali namun tetap saja tidak kembali kebentuk semula.

"Aku menyerah, lebih baik berperang dari pada harus benerin ini, seandainya aku punya ulti pengembali bentuk barang tapi tidak ada." Lirih Louise bergeres kearah Anna, mencium kening Anna dan hilang bagai kilat petir dilangit malam.

Keesokan paginya Silvia membangunkan Anna yang sudah kelewat dari jadwal bangun tidurnya "ya tuhan Anna, jam berapa ini, bangun buruan sekolah nanti kesiangan. Terus kenapa lagi tidur disof_____ Annnnnnaaaaaaaaaaaa kenapa dengan ranjangmu ini habis perang semalam," cicit Silvia.
"Maaaaaa, aku ga enak badan ga masuk sekolah dulu ya, itu ranjang semalem aku lompat kegirangan gara-gara nilaiku paling tinggi hehe," alibi Anna yang setengahnya tidak berbobong, ia merasa kedinginan mungkin evek dari mandi tengah malam disungai.
Mendengarnya sakit Silvia memeriksa kening Anna dan tubuh Anna "panas banget, kedokter ya," bujuk Silvia.
"Tidur dulu maa, kalau sudah enakan baru ke dokter, please."
Suara parau Anna membuat hati Silvia mencelos karena sudah sangat lama sekali Anna merengek manja begini "ya sayang, Mama buatkan bubur dulu, tidurlah," ujar Silvia kemudian memcium kening Anna dan keluar dari kamar Anna.

"Awasss kau Elllll, gara-gara kamu badanku sakit semua terutama disana," batin Anna murka.
























Tbc gezzz
♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤
Met siang gezz

Jangan lupa bahagia ya kalian semua.

Tetep pantengin ceritaku okeh
Fullin bintang donk.

Salam hangat
Nylo chan✌️

KING OF SNAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang