・༓☾ 02. Raya Amaranta ☽༓・

127 12 0
                                    

Hallo! Welcome, Camaraderie Gengs👋

Ketik 'Raya' sebelum lanjut baca👉

Mari, taburkan banyak cinta untuk bocil-bocil Camaraderie

Happy reading❣️
.
.
.
・༓☾ ☽༓・

"Alhamdulillah, akhirnya selesai juga PR Aya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alhamdulillah, akhirnya selesai juga PR Aya.” Raya kemudian menutup buku PR nya dan membereskan perlengkapan tulis lainnya, menaruhnya kembali di tempat semula dengan rapi.

Selesai dengan itu, gadis kecil itu buru-buru mandi ketika melihat jam di kamarnya sudah menunjukkan pukul setengah lima.

“Aya harus mandi cepat. Aya, kan, mau makan sate dan main bareng Iyan,” katanya, mengambil handuk dan berlari cepat menuju kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya.

Gadis kecil itu sama sekali tidak lama dalam urusan mandi, dia sudah terbiasa mengurus dirinya sendiri sejak kedua orang tuanya selalu sibuk.

Usai memakai baju kaos dan celana pendek selutut serta mengikat rambutnya, gadis itu pun keluar dari kamar.

Saat menuruni tangga, matanya menangkap sosok wanita yang tengah menyapu ruang tamu. Dia asisten rumah tangga yang sudah Raya anggap keluarga, yang membantu mengurusnya dan menemaninya selama ini.

“Bude Onah, Aya pergi dulu, ya. Aya mau beli sate dan makan bareng Iyan,” pamitnya, mengambil tangan Bude Onah dan menciumnya singkat.

“Duh, Non, tapi Bude udah masak, loh, buat Non Aya.” Raut wajah Bude Onah seketika terlihat sedih.

Raya sempat terdiam sebentar, sebelum akhirnya gadis kecil itu kembali menunjukkan senyumannya. “Yaudah, Aya makan masakan Bude Onah aja. Masakan Bude, kan, enak. Aya suka,” tuturnya, berjalan ke arah dapur diikuti dengan Bude Onah di belakangnya.

“Tapi, Aya makannya mau sama Iyan. Jadi, Bude taruh di tempat bekel aja, ya, makanannya,” pinta Raya.

“Siap, Non Aya.”

Dengan semangat Bude Onah memasukkan nasi, sayur juga lauk pauk dalam tempat berbentuk persegi itu.

“Aya udah nggak sabar mau makan masakan Bude bareng sama Iyan, pasti Iyan juga suka.” Gadis kecil itu menatap satu persatu hidangan yang tersaji di atas meja, yang seketika membuat perutnya keroncongan.

“Aya pengin makan bareng sama Mama dan Papa Aya lagi,” lirih Raya yang masih terdengar jelas di telinga Bude Onah. Membuat wanita berusia sekitar empat puluh tahun itu hanya bisa memandang gadis kecil itu sendu.

Bude Onah sudah berkerja di rumah itu sejak Raya masih balita, merawat dan menyayanginya seperti buah hatinya sendiri. Tentu Bude Onah sangat tahu bagaimana perasaan Raya selama ini. Gadis kecil itu hanya ingin merasakan kasih sayang kedua orang tuanya lagi.

Camaraderie | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang