Hai, Camaraderie Gengs🌞🌻💛
Absen dulu, hari ini kamu pakai baju warna apa?
Ramaikan vote dan penuhi komen di setiap paragraf, Gengs🙌
So, happy reading🥰
.
.
.
・༓☾ ☽༓・"Bonekanya buat kamu. Anggap aja itu aku, Ay. Biar di sana kamu nggak pernah ngerasa sendiri lagi."
Raya tersenyum, memandang ke arah boneka beruang kecil warna cokelat. Pemberian Ryan ketika dia akan kembali ke asrama. Sebelum akhirnya, kehadiran Alfi dari luar kamar menghentikan aktivitasnya itu.
"Ay, ada yang mau ketemu sama kamu. Orangnya udah nunggu di ruang tamu," kata Alfi sembari melepas sepatunya dan meletakkannya di rak dekat pintu.
"Siapa?"
"Nggak tau. Perempuan dewasa gitu, style-nya elegan," jawab Alfi, mengingatnya sebaik mungkin ketika wanita itu memintanya untuk memanggilkan Raya.
Raya mencoba mengingat-ingat siapa saja yang mengetahui dia tinggal di asrama. Namun seingatnya, tak ada yang tahu selain orang tuanya dan keluarga Ryan. Dan tak mungkin pula di antara mereka yang datang.
"Nggak mungkin kalau itu Mama, kan?" batinnya ragu mengingat wanita yang merupakan ibunya itu sangatlah sibuk.
"Cepet temuin sana. Siapa tau penting, Ay," ungkap Alfi lagi ketika Raya masih saja tak bergerak dari duduknya di ranjang.
"Iya, Alfi."
Usai meletakkan bonekanya di dekat bantal, Raya pun akhirnya keluar kamar untuk mengetahui siapa orang yang mengunjunginya untuk pertama kali selama dia tinggal di asrama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Camaraderie | End
Novela Juvenil"Sejak awal seharusnya kita sadar, bahwa kita hanya dipertemukan, bukan untuk dipersatukan, apalagi untuk selamanya." - Camaraderie ●●● Berawal dari kesedihan Raya akibat ditinggal oleh orang tuanya, Ryan---sosok anak lelaki dengan sepeda hitam dan...