Hai, Camaraderie Gengs🌞🌻💛
Hari ini udah berbuka puasa dengan yang manis-manis belum?
Ramaikan vote dan penuhi komentar di setiap paragrafnya, Gengs🙌
Sebelum baca, taburkan dulu banyak cinta untuk Camaraderie💛
Happy reading 🥰
.
.
.
・༓☾ ☽༓・"Semua kembali ke kamu, Ay. Papa dan mama kamu pasti punya alasan kenapa mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Juga dengan Papa kamu yang memilih untuk memiliki keluarga baru."
"Terlepas mereka udah banyak mengecewakan kamu, mereka tetap orang tua kamu, Ay. Yang udah menghadirkan kamu di dunia hingga sampai di detik ini."
"Hati Iyan terbuat dari apa sebenarnya? Kenapa masih memandang mama dan papa Aya baik disaat mereka sejak dulu benci Iyan dan nggak suka Aya temenan sama Iyan?"
"Sama seperti tadi, mereka punya alasan untuk itu, Ay."
"Tapi untuk hal ini, Aya nggak suka alasan mereka."
"Apapun itu, jangan benci mereka, ya, Ay? Tetap sayangi mereka karena aku udah nggak punya sosok orang tua yang lengkap lagi."
Ucapan Ryan siang tadi masih tercetak jelas di ingatkan Raya. Yang menjadi alasannya untuk mulai menerima dan berdamai dengan jalan hidupnya sekarang. Ryan terlalu baik dan dia bersyukur dihadirkan sosok seperti Ryan di hidupnya. Sosok yang tak berhenti lelah untuk selalu memberinya nasihat.
Dia kembali melihat dirinya di depan cermin. Sebuah dress hitam selutut pemberian orang tuanya di ulang tahunnya tahun kemarin yang menjadi pilihannya untuk dia kenakan malam ini. Tak ada alasan khusus, Raya hanya ingin mengenakan pemberian itu disaat yang memberi sudah tak lagi bersamanya.
"Kalau Papa sama Mama bahagia dengan pilihan mereka, Aya juga harus bahagia dengan hidup Aya sekarang."
"Aya masih punya Iyan, Bunda dan Bintang. Mereka nggak akan ninggalin Aya."
Tersenyum sekali lagi di hadapan cermin, dia kemudian memakai sepatunya. Bertepatan dengan sopir papanya yang tiba di halaman rumah. Membawanya untuk menemui calon keluarga baru sang papa.
・༓☾ ☽༓・
"K-Kak Dion?"
Raya seketika langsung menutup mulutnya, menatap tak percaya pada sosok yang ada di hadapannya sekarang, tak dapat menahan keterkejutannya ketika mengetahui siapa calon keluarga baru yang dimaksud oleh papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Camaraderie | End
Teen Fiction"Sejak awal seharusnya kita sadar, bahwa kita hanya dipertemukan, bukan untuk dipersatukan, apalagi untuk selamanya." - Camaraderie ●●● Berawal dari kesedihan Raya akibat ditinggal oleh orang tuanya, Ryan---sosok anak lelaki dengan sepeda hitam dan...