・༓☾ 52. Papa ☽༓・

34 2 0
                                    

Hai, Camaraderie Gengs🌞🌻💛

Presensi dulu, ketik 'Iyan Sembuh' di sini 👉

Udah siap untuk baca kelanjutan Camaraderie? Taburkan dulu banyak-banyak cinta untuk mereka, Gengs🙌

Vote dan penuhi komentar di setiap paragrafnya, Gengs. Happy reading💛
.
.
.
・༓☾ ☽༓・

Raya baru saja akan memasukkan ponselnya ke dalam tas ketika suara Alfi terdengar cukup keras dari luar kamar. Memanggilnya karena terlalu lama.

"Bentar, Alfi. Lagi pakai kaos kaki!" balas Raya juga tak mau kalah kerasnya.

Suasana asrama cewek saat itu nampak ramai dengan lalu lalang siswa yang akan pergi ke sekolah.

Hari Senin, hari pertama dalam tahun ajaran baru.

"Cepat Aya! Nanti kita telat upacaranya!" Alfi kembali mengingatkan. Wajahnya sudah nampak kesal sekaligus tak sabar menunggu teman sekamar sekaligus sekelasnya itu.

Dan baru beberapa menit kemudian presensi Raya muncul. Mengambil lengan Alfi dan langsung menggandengnya. Tersenyum dengan lebar dengan wajah tanpa dosa sembari berkata, "Ayo, Fi. Jangan berdiri doang. Udah mau telat, nih."

Alfi yang digandeng ingin sekali rasanya memaki, tapi tidak jadi. Stok sabarnya masih ada. Ditambah Raya kemarin memberinya banyak buah tangan, hasil dari liburan semesternya bersama keluarga. Jadi, anggap saja Alfi sudah memaafkannya karena itu.

Di tengah perjalanan menuju kelas, Raya kembali bersuara. Memanggil nama temannya itu, "Fi?"

"Ya?"

"Masih marah?" lanjut Raya, menoleh sejenak ke arah Alfi sebelum kembali menatap lurus ke depan.

"Biasa aja," balas Alfi. Kali ini sambil tersenyum.

Melihat itu Raya bernapas lega. Dia kira Alfi akan marah karena menunggu dirinya lama. Tapi, Alfi memang jarang sekali marah, gadis itu sebenarnya selalu sabar, setidaknya itu dalam penilaian Raya.

"Syukur, deh." Raya mengulas senyum. "Btw, Aya mau nanya, deh."

"Apaan, tuh?"

"Iyan tadi pagi ada kirim Aya pesan suara. Dan pesan suara itu sama dengan pesan suara beberapa waktu lalu. Menurut Alfi, itu pesan suara yang sama dengan yang dulu? Atau kebetulan aja sama, tapi sebenarnya itu baru?" tanya Raya serius. Mendadak perasaannya tidak enak.

Camaraderie | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang